Kura-kura dan penyu sering kali tertukar dalam bahasa sehari-hari, dan mudah untuk memahami mengapa. Keduanya memiliki cangkang dan tampak serupa, tetapi jika kita amati lebih dekat, kita akan menyadari bahwa mereka jauh lebih berbeda dari yang kita pikirkan.


Dalam artikel ini, mari kita jelajahi makhluk-makhluk menarik ini, klarifikasi beberapa kesalahpahaman umum, dan bahas mengapa kita harus berhenti menyebut semua kura-kura sebagai "penyu" atau sebaliknya. Ayo kita mulai!


Apakah Semua Kura-kura Sama?


Adalah hal yang umum bagi orang-orang untuk menyebut semua reptil bercangkang sebagai "kura-kura." Faktanya, istilah "kura-kura" sering digunakan untuk merujuk pada semua makhluk yang termasuk dalam ordo Testudines, yang mencakup lebih dari 300 spesies kura-kura, penyu, dan terrapin. Namun, menyebut semuanya sebagai "kura-kura" adalah penyederhanaan yang tidak mencerminkan keragaman yang ada dalam keluarga kura-kura ini.


Sebenarnya, ada dua jenis utama: kura-kura air (yang hidup di air) dan penyu yang tinggal di darat. Kategori ini kemudian dibagi lagi menjadi spesies yang memiliki kebiasaan dan adaptasi fisik yang berbeda. Beberapa kura-kura hidup di air tawar, sementara yang lain di air asin. Sementara itu, penyu biasanya hidup di darat, dan meskipun mereka bisa berenang, mereka tidak seahli di air.


Apa Perbedaan antara Kura-kura dan Penyu?


Sekarang, mari kita uraikan beberapa perbedaan utama antara kura-kura dan penyu. Meskipun kedua kelompok ini termasuk dalam ordo ilmiah yang sama, ada beberapa perbedaan jelas dalam cara mereka hidup dan fitur fisik mereka.


Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah habitat mereka. Penyu adalah hewan darat, dan mereka biasanya hidup di lingkungan kering seperti gurun. Sebaliknya, sebagian besar kura-kura hidup di air, baik itu air tawar maupun laut. Perbedaan habitat ini juga memengaruhi ciri-ciri fisik mereka. Penyu memiliki kaki tebal dan kokoh yang sangat cocok untuk berjalan di darat, sementara kura-kura memiliki kaki berselaput atau sirip yang dirancang untuk berenang di air.


Perbedaan besar lainnya adalah cangkang mereka. Penyu biasanya memiliki cangkang yang berbentuk kubah dan keras yang memberikan perlindungan dari predator. Kura-kura, di sisi lain, cenderung memiliki cangkang yang lebih datar, yang membuat mereka lebih hidrodinamis dan cocok untuk berenang. Bentuk dan ukuran cangkang mereka memainkan peran besar dalam cara mereka hidup, bergerak, dan melindungi diri.


Apakah Kura-kura Benar-benar Berumur Panjang?


Dalam budaya Tionghoa, kura-kura sering dikaitkan dengan umur panjang, dan banyak orang percaya bahwa mereka hidup selama ratusan tahun. Namun, kenyataannya tidak semistis yang terlihat. Meskipun benar bahwa beberapa spesies kura-kura, seperti penyu raksasa, dapat hidup sangat lama—hingga 200 tahun atau lebih—kebanyakan spesies memiliki umur yang jauh lebih pendek.


Kura-kura kecil biasanya hidup selama 20 hingga 30 tahun, sementara spesies yang lebih besar, seperti kura-kura laut dan beberapa penyu darat, mungkin hidup selama 50 tahun atau lebih. Namun, rekor untuk kura-kura berumur terpanjang dipegang oleh penyu raksasa Aldabra, yang hidup selama 256 tahun. Meski begitu, makhluk berumur panjang ini adalah pengecualian, bukan aturan.


Kesalahpahaman: Kura-kura dan Penyu Tidak Selalu Jadi Penutup


Ketika kita mendengar seseorang menyebut seseorang sebagai "kura-kura" atau "penyu" dalam konteks negatif, biasanya itu karena stereotip—mungkin menyebut seseorang "lambat" atau "malas." Namun, penyebutan seperti ini tidak secara akurat mencerminkan sifat sejati dari hewan-hewan ini.


Misalnya, selama pandemi COVID-19, ada studi yang menyarankan bahwa kura-kura tertentu, termasuk kura-kura laut hijau, bisa berperan dalam penularan virus. Hal ini menyebabkan beberapa tuduhan yang tidak beralasan dialamatkan pada kura-kura. Tetapi kenyataannya, makhluk-makhluk ini tidak pantas mendapatkan reputasi negatif yang kadang-kadang mereka terima. Mereka telah ada selama jutaan tahun, dan langkah lambat mereka tidak berarti mereka bukan makhluk yang menarik.


Melindungi Kura-kura dan Penyu


Kura-kura dan penyu sering disalahpahami, dan sayangnya, kurangnya pemahaman ini dapat berkontribusi pada kepunahan mereka. Banyak spesies kura-kura dan penyu kini dianggap terancam punah karena kehilangan habitat, perdagangan ilegal, dan ancaman lainnya. Penting bagi kita untuk mempelajari lebih lanjut tentang mereka dan mengambil langkah untuk melindungi habitat alami mereka.


Salah satu cara orang tanpa sengaja merugikan kura-kura adalah melalui praktik "pelepasan." Misalnya, beberapa orang percaya mereka melakukan perbuatan baik dengan melepaskan kura-kura peliharaan ke alam liar, tetapi ini dapat menyebabkan mereka diperkenalkan ke lingkungan yang bukan asli mereka, di mana mereka berisiko. Sangat penting untuk memahami bahwa perawatan yang tepat untuk hewan-hewan ini termasuk menghormati lingkungan mereka dan tidak mengganggu habitat alami mereka.


Kesimpulan: Hentikan Kesalahpahaman


Sebagai kesimpulan, kura-kura dan penyu tidak sesederhana yang kita pikirkan. Mereka datang dalam berbagai spesies, hidup di lingkungan yang berbeda, dan memiliki karakteristik unik yang membuat mereka menjadi hewan yang luar biasa untuk dipelajari dan dikagumi. Jadi, lain kali Anda bertemu dengan salah satu makhluk bercangkang ini, ingat: Mereka tidak semuanya "kura-kura," dan mereka pasti tidak pantas disalahkan atas hal-hal yang tidak mereka lakukan.


Kami harap artikel ini telah membantu menjelaskan beberapa kebingungan seputar kura-kura dan penyu. Mari kita terus belajar lebih banyak tentang makhluk-makhluk menarik ini dan memastikan mereka dilindungi untuk dinikmati oleh generasi Lykkers mendatang!