Macan adalah salah satu kucing besar yang paling ikonik dan dihormati di dunia. Dikenal karena kekuatan fisik dan garis-garis indah pada tubuhnya, hewan ini dulunya mendiami wilayah yang sangat luas di Asia. Namun kini, mereka berada di ambang kepunahan dan menghadapi tantangan terberat: bertahan hidup di dunia yang semakin mengecil bagi mereka.


Dalam seratus tahun terakhir, jumlah populasi macan menurun dengan sangat drastis. Namun menurut World Wide Fund for Nature (WWF), jumlah itu kini merosot drastis menjadi hanya sekitar 4.500 ekor. Mari kita telusuri lebih jauh kondisi terkini dari masing-masing subkelompok macan dan pahami apa yang membuat mereka unik, dan terancam punah.


Memahami Subkelompok Macan


Meskipun semua macan tergolong dalam satu spesies, yaitu Panthera tigris, mereka terbagi dalam beberapa subspesies berdasarkan karakteristik fisik dan wilayah persebaran. Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan terus memperbarui klasifikasi ini, dan saat ini ada sembilan subkelompok yang diakui, enam di antaranya masih ada, dan tiga lainnya sudah punah.


Subkelompok Macan yang Masih Ada


1. Macan Bengal (Panthera tigris tigris)


Macan Bengal adalah subkelompok yang paling dikenal oleh banyak orang, dengan warna oranye cerah dan garis-garis hitam yang mencolok. Mereka berasal dari India, Bangladesh, Bhutan, dan Nepal. Macan Bengal adalah salah satu kucing terbesar di dunia, dengan panjang tubuh bisa mencapai 2,5 meter (tanpa ekor) dan berat antara 180 hingga 260 kg untuk jantan. Populasi mereka kini tersisa sekitar 2.500 ekor di alam liar.


2. Macan Siberia (Panthera tigris altaica)


Dikenal juga sebagai macan Amur, subkelompok ini merupakan macan terbesar yang masih ada. Dengan bulu yang lebih terang dan tebal, macan Siberia sangat cocok dengan cuaca dingin. Jantan akan tumbuh hingga sepanjang 3 meter dengan berat mencapai 300 kg. Mereka tinggal di wilayah hutan di bagian timur jauh Tiongkok dan beberapa daerah sekitarnya. Sayangnya, hanya sekitar 500 macan Siberia yang tersisa di alam liar.


3. Macan Indocina (Panthera tigris corbetti)


Mendiami hutan tropis Asia Tenggara seperti Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam, macan ini memiliki tubuh ramping dan garis-garis yang lebih halus. Macan Indocina adalah hewan yang sangat terancam. Jantan bisa mencapai berat hingga 200 kg, sedangkan betina sekitar 140 kg. Diperkirakan saat ini hanya ada kurang dari 500 macan Indocina yang tersisa di alam.


4. Macan Malaya (Panthera tigris jacksoni)


Macan Malaya merupakan subkelompok yang lebih pemalu dan sering kali sulit untuk dipelajari karena sifatnya yang sangat tertutup. Mereka berada di hutan-hutan Semenanjung Malaya, Thailand, dan Myanmar. Jantan macan Malaya umumnya memiliki berat maksimal sekitar 130 kg, menjadikannya salah satu subkelompok macan yang lebih kecil. Diperkirakan, hanya ada kurang dari 200 ekor macan Malaya yang masih hidup di alam liar.


5. Macan Sumatra (Panthera tigris sumatrae)


Berada eksklusif di Pulau Sumatra, subspesies ini dikenal karena coraknya yang lebih rapat dan bulu yang lebih gelap, adaptasi untuk kehidupan di hutan hujan lebat. Populasinya hanya sekitar 400 ekor, menjadikannya salah satu subspesies dalam kondisi paling kritis.


6. Macan China Selatan (Panthera tigris amoyensis)


Macan ini pernah menghuni wilayah selatan Tiongkok, namun kini hampir tidak ditemukan di alam liar. Dengan hanya sekitar 30 ekor yang hidup dalam penangkaran, subspesies ini dianggap “punah secara fungsional”, karena kemungkinan untuk dikembalikan ke alam sangat kecil.


Subkelompok Macan yang Telah Punah


1. Macan Caspian (Panthera tigris virgata)


Macan Caspian dulu mendiami wilayah sekitar Laut Caspian, di Asia Tengah. Dengan ukuran tubuh yang besar, jantan macan ini bisa mencapai berat hingga 240 kg dan memiliki bulu tebal untuk beradaptasi dengan cuaca dingin. Sayangnya, macan ini punah pada abad ke-20 akibat perburuan dan penghancuran habitat alami mereka. Pada 1970-an, macan Caspian dinyatakan punah.


2. Macan Bali (Panthera tigris balica)


Macan Bali adalah subkelompok yang paling kecil di antara macan-macan lainnya, dengan jantan yang hanya memiliki berat sekitar 110 kg. Mereka hanya ditemukan di pulau Bali, Indonesia. Macan ini punah pada tahun 1930-an akibat perusakan habitat dan perburuan liar. Pengetahuan kita tentang macan Bali saat ini didasarkan pada catatan sejarah dan spesimen yang diawetkan.


3. Macan Jawa (Panthera tigris sondaica)


Macan Jawa memiliki ukuran tubuh sedikit lebih besar dibandingkan macan Bali, dengan jantan yang mencapai berat hingga 140 kg. Mereka dulu mendiami hutan lebat di Pulau Jawa. Sayangnya, macan ini punah pada tahun 1980-an akibat penebangan hutan yang masif dan perburuan yang tidak terkendali.


Perjalanan hidup macan adalah sebuah peringatan, sekaligus alasan untuk bertindak. Meskipun telah mengalami kerugian besar, masih ada harapan untuk kelangsungan hidup mereka. Proyek konservasi sedang dilakukan untuk menstabilkan dan meningkatkan populasi macan yang tersisa. Proyek konservasi global terus dijalankan, dari perlindungan habitat, peningkatan penegakan hukum terhadap perburuan ilegal, hingga pembiakan dalam penangkaran.