Kita semua tahu bahwa dalam pandangan Newton tentang ruang dan waktu absolut, waktu dan ruang tidak dipengaruhi oleh materi dan gerak. Konsep “absolut” ini adalah fondasi utama dari teorinya.
Jelas, dalam kerangka pemikiran ini, perjalanan waktu sama sekali tidak memiliki dasar teoretis dan hanya dianggap sebagai fantasi belaka.
Namun segalanya berubah ketika Albert Einstein memperkenalkan Teori Relativitas Khusus (Special Theory of Relativity). Dalam teori ini, ruang dan waktu tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang mutlak; keduanya sangat bergantung pada pilihan kerangka acuan. Secara khusus, waktu dapat melambat untuk benda yang bergerak cepat, fenomena ini dikenal sebagai dilatasi waktu (time dilation) dan telah dikonfirmasi melalui banyak eksperimen fisik.
Hasil dari Teori Relativitas Khusus inilah yang membuka kemungkinan teoretis pertama untuk perjalanan waktu: menjelajah ke masa depan.
Perjalanan Waktu Menuju Masa Depan
Menurut Relativitas Khusus, jika seseorang ingin melakukan perjalanan ke masa depan, mereka membutuhkan pesawat luar angkasa yang mampu melaju mendekati kecepatan cahaya. Semakin jauh ke masa depan yang ingin dijelajahi, semakin cepat pula pesawat itu harus bergerak.
Sebagai contoh, jika seseorang ingin melintasi waktu selama 20 tahun (berdasarkan waktu yang dirasakan di dalam pesawat) dan melihat seperti apa kondisi Bumi 20.000 tahun mendatang, mereka hanya perlu terbang dengan kecepatan sekitar 99,99995% dari kecepatan cahaya selama 10 tahun, lalu kembali dengan kecepatan yang sama. Setelah 20 tahun perjalanan, ketika mereka kembali ke Bumi, mereka akan mendapati bahwa 20.000 tahun telah berlalu. Bayangkan betapa kagumnya para sejarawan dan arkeolog di masa depan saat menyambut seorang penjelajah waktu seperti itu!
Antusiasme Masyarakat dan Sejarawan di Masa Depan
Faktanya, tidak hanya para sejarawan dan arkeolog di masa depan yang akan bersemangat untuk bertemu dengan penjelajah waktu, tetapi juga orang-orang dari zaman yang sama dengan si penjelajah pasti akan penasaran mendengar kisahnya tentang seperti apa dunia di masa mendatang.
Sayangnya, meskipun Relativitas Khusus membuka pintu untuk perjalanan ke masa depan, teori ini tidak memberikan landasan yang sama untuk perjalanan kembali ke masa lalu. Jika kita mencoba memperluas matematika dari Relativitas Khusus, satu-satunya cara untuk membalikkan waktu adalah dengan melibatkan gerakan superluminal (lebih cepat dari cahaya), yang menurut teori ini adalah hal yang mustahil. Relativitas Khusus menetapkan batas kecepatan pada kecepatan cahaya, dan tidak ada proses fisik yang diketahui yang dapat mendorong benda, termasuk manusia melampaui batas itu. Jadi, meskipun perjalanan ke masa depan memungkinkan secara teori, perjalanan ke masa lalu tetap menjadi impian belaka.
Menariknya, perjalanan ke masa depan sebenarnya tidak selalu memerlukan mesin waktu. Kita bisa mendapatkan hasil serupa, misalnya, dengan membekukan seorang penjelajah selama bertahun-tahun dalam kondisi cuaca dingin ekstrem, lalu mencairkannya di masa mendatang. Oleh karena itu, jika suatu saat mesin waktu benar-benar tercipta, nilai utamanya tidak terletak pada perjalanan menuju masa depan, tetapi pada kemampuan untuk kembali ke masa lalu.
Pencarian Jalan Menuju Masa Lalu
Lalu, di mana kita bisa mencari celah untuk menjelajah ke masa lalu?
Sepuluh tahun setelah memperkenalkan Relativitas Khusus, Einstein kembali mengguncang dunia fisika dengan Teori Relativitas Umum (General Theory of Relativity). Dalam teori ini, ruang dan waktu tidak hanya berkaitan erat dengan kerangka acuan, tetapi juga dipengaruhi oleh distribusi dan pergerakan materi. Salah satu perbedaan utama dengan Relativitas Khusus adalah konsep kita tentang “masa depan” yang tidak lagi mutlak, masa depan dapat berubah tergantung pada gerakan materi di sekitarnya. Pada waktu dan tempat tertentu, arah menuju masa depan bahkan bisa mengarah ke arah yang berbeda.
Hasil ini sangat memukau karena menunjukkan bahwa ruang-waktu berperilaku seperti cairan yang dapat ditarik dan diregangkan oleh gerakan materi. Bahkan, arah waktu itu sendiri dapat berubah akibat tarikan ini.
Kurva Waktu Tertutup: Peluang Teoretis
Karena arah waktu bisa tergeser oleh gerakan materi, muncul pertanyaan: mungkinkah suatu distribusi materi menarik arah waktu sedemikian rupa sehingga masa depan justru mengarah ke masa lalu? Bisakah terbentuk suatu lengkungan tertutup dalam waktu, di mana berbagai arah waktu saling terhubung membentuk lingkaran? Jika kurva seperti itu benar-benar ada, maka kita memiliki mesin waktu alami.
Bayangkan sebuah pesawat luar angkasa yang melintasi kurva ini. Pesawat itu akan mengalami aliran waktu seperti biasa, tetapi pada akhirnya akan kembali ke titik awalnya, baik dalam ruang maupun waktu. Bayangkan Anda memulai perjalanan selama 10 tahun melalui kurva ini; ketika selesai, Anda tidak hanya akan kembali ke tempat semula, tetapi juga bertemu dengan diri Anda di masa lalu yang sedang bersiap memulai perjalanan!
Para fisikawan menyebut kurva luar biasa ini sebagai closed timelike curve, atau kurva waktu tertutup, yang secara teoritis dapat berfungsi sebagai mesin waktu dalam Relativitas Umum. Jika kurva seperti itu benar-benar ada, maka perjalanan waktu akan memiliki kemungkinan nyata secara teori.
Apakah Closed Timelike Curves Benar-Benar Ada?
Pertanyaan besarnya: apakah closed timelike curves benar-benar ada dalam Relativitas Umum? Lebih spesifik lagi, apakah ada distribusi dan pergerakan materi yang dapat membuat kurva ini menjadi kenyataan?
Para ilmuwan telah melakukan banyak penelitian mendalam untuk menjawab pertanyaan ini, tetapi jawabannya hingga kini masih misterius. Gagasan tentang perjalanan waktu memang sudah lama memikat imajinasi manusia, dan meskipun sebagian besar terdengar seperti fiksi ilmiah, perkembangan pemahaman kita tentang ruang, waktu, dan alam semesta membuat kita tidak bisa menutup kemungkinan.
Siapa yang tahu kejutan apa yang mungkin menanti kita di masa depan? Meski kita masih jauh dari mampu membangun mesin waktu, teori-teori menakjubkan ini terus menantang pemahaman kita tentang alam semesta. Mari terus menjelajah dan bermimpi, mungkin suatu hari nanti, kita benar-benar dapat kembali ke masa lalu dan menyaksikan sejarah secara langsung, atau menyaksikan masa depan dengan mata kepala sendiri!