Lykkers, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana gaya rambut pria telah berubah selama beberapa dekade? Gaya rambut kita seperti wajah kedua—mendefinisikan gaya kita dan mencerminkan tren pada masanya.
Dari potongan Ivy League yang rapi hingga rambut panjang yang berani dan slick-back yang stylish, rambut pria telah mengalami transformasi yang luar biasa selama 70 tahun terakhir.
Mari kita melakukan perjalanan seru ke masa lalu dan menjelajahi gaya rambut pria paling ikonik dari tahun 1950-an hingga saat ini.
Tahun 1950-an adalah tentang gaya Ivy League—tampilan yang bersih dan canggih yang terinspirasi dari perguruan tinggi Ivy League di Amerika. Potongan ini melibatkan pemangkasan sisi pendek sambil membiarkan bagian atas sedikit lebih panjang dengan poni yang halus. Bayangkan bintang modern seperti Ryan Gosling atau Daniel Craig—mereka dengan sempurna mewujudkan gaya abadi ini.
Menurut tukang cukur ternama Joe Pomper, "Pada tahun 1950-an dan 1960-an, perguruan tinggi Ivy League di Pantai Timur Amerika Serikat masih mengatur gaya rambut mahasiswa. Tampilan ini, yang berasal dari potongan rambut teratur, menjadi gaya andalan bagi banyak pria muda."
Tahun 1960-an menyaksikan munculnya French Crop, gaya rambut minimalis dan mudah yang mencerminkan keberanian budaya anak muda. Sementara pompadour slicked-back Elvis Presley menjadi tren, gaya lain muncul di kalangan "Mods" yang bergaya, yang mengendarai skuter Vespa dengan setelan khusus dan mantel bergaya teratur.
Potongan rambut bersih tanpa repot ini memiliki poni pendek dan sisi yang meruncing, menawarkan tampilan sederhana dan alami tanpa perlu produk penata rambut. Paul Burfoot, pendiri Fish Hairdressing di SoHo, New York, menggambarkannya sebagai "gaya klasik yang terinspirasi dari bintang film Prancis, dengan tepi pendek yang tajam dan lapisan minimal."
Tahun 1970-an melepaskan diri dari potongan rapi masa lalu dan merangkul rambut panjang bertekstur. Dipengaruhi oleh gerakan hippie dan sentimen anti-perang, pria mulai memanjangkan rambut mereka dan bereksperimen dengan gaya yang lebih lembut dan alami.
Mikey Pearson, Direktur Komunikasi di Clerkenwell, menyoroti bahwa "tahun 1970-an adalah era yang menarik yang melihat pria melepaskan diri dari standar perawatan tradisional. Tren rambut panjang mencerminkan rasa kebebasan dan ekspresi yang baru ditemukan."
Tahun 1980-an menandai munculnya budaya hip-hop dan memperkenalkan salah satu gaya rambut yang tak terlupakan—the flat-top fade. Tampilan berstruktur dan berani ini menjadi populer di lingkungan kota dalam New York, di mana anak muda mengekspresikan diri melalui musik, tarian, dan mode.
Gaya ini terkenal dipopulerkan oleh Will Smith dalam "The Fresh Prince of Bel-Air." Untuk mencapai tampilan ini, kamu perlu panjang rambut yang cukup untuk menciptakan permukaan rata dan merata, sering kali ditingkatkan dengan ikal atau gelombang untuk volume ekstra.
Tahun 1990-an membawa tampilan berantakan yang terinspirasi dari grunge ke garis depan, berkat munculnya band rock Inggris. Memimpin tren ini adalah Liam Gallagher dari Oasis, yang potongan rambut tebal dan tidak terstruktur menjadi tren global.
Liam Campbell, tukang cukur senior di Nomad di Shoreditch, menjelaskan, "Gallagher adalah lambang keren di tahun '90-an. Rambutnya mencerminkan semangat rock yang muda dan pemberontak, menginspirasi jutaan penggemar untuk merangkul gaya berantakan tanpa aturan."
Awal tahun 2000-an adalah tentang bereksperimen dengan warna rambut, dan rambut pirang yang dibleach menjadi tren besar. Ikon pop Justin Timberlake memimpin dengan rambut platinumnnya yang menjadi sensasi global.
Namun, Denis Robinson, Direktur Artistik di Ruffians, memperingatkan, "Meskipun pemutihan menciptakan tampilan yang mencolok, ini melibatkan penggunaan bahan kimia kuat yang dapat merusak kulit kepala jika tidak dilakukan dengan benar. Selalu pilih penata rambut berpengalaman untuk menghindari kerusakan yang tidak perlu."
Pada tahun 2010-an, gaya slicked-back yang dipadukan dengan sisi terputus dan jenggot penuh menjadi tampilan maskulin utama. Gaya ini melibatkan mencukur sisi bersih dan menjaga bagian atas lebih panjang, disisir ke belakang menggunakan pomade untuk hasil akhir yang polished. Menambahkan jenggot tebal menciptakan keseimbangan yang kasar dan stylish.
Tren ini memberikan pria tampilan yang kuat dan terdefinisi dengan baik yang modern sekaligus abadi. Baik dibiarkan licin atau sedikit bertekstur, gaya ini menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk mencocokkan kepribadian yang berbeda.
Melihat kembali gaya rambut ikonik ini, jelas bahwa tren rambut pria terus berkembang untuk mencerminkan perubahan suasana sosial dan budaya. Dari potongan Ivy League klasik hingga rambut panjang pemberontak di tahun '70-an dan slick-back tajam saat ini, setiap dekade telah meninggalkan jejaknya pada perawatan pria.
Jadi, Lykkers, gaya mana yang menarik bagimu? Apakah kamu siap untuk merangkul tampilan klasik atau mencoba sesuatu yang berani dan baru? Apa pun yang kamu pilih, biarkan gaya rambutmu mencerminkan kepribadian dan kepercayaan dirimu yang unik!