Puasa bukan lagi sekadar praktik spiritual atau tradisi, tetapi kini telah menjelma menjadi tren gaya hidup sehat yang mendunia.


Salah satu bentuk puasa yang sedang menyita perhatian adalah puasa hanya dengan air ya, Anda tidak salah baca, ini adalah metode ekstrem di mana seseorang tidak mengonsumsi apapun selain air putih selama periode tertentu. Meskipun terdengar tak lazim, metode ini menjadi sorotan para peneliti karena dianggap menyimpan potensi luar biasa bagi kesehatan tubuh.


Namun, apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh selama menjalani puasa air selama 7 hari? Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh manusia selama periode ini? Dan apakah layak untuk dicoba? Mari kita kupas tuntas berdasarkan temuan ilmiah terbaru.


Apa Itu Puasa Air dan Mengapa Mendadak Populer?


1. Konsep Dasarnya


Puasa air adalah praktik menahan diri dari semua makanan dan minuman selain air putih. Biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu, seperti tiga, lima, atau bahkan tujuh hari. Karena efeknya yang cukup drastis, metode ini tergolong berat dan hanya boleh dilakukan dengan pengawasan tenaga medis profesional.


2. Alasan Meningkatnya Popularitas


Tren gaya hidup sehat dan tantangan ekstrem yang banyak dibagikan di platform digital mendorong banyak orang untuk mencoba puasa air. Sebuah penelitian terobosan yang diterbitkan dalam Nature Metabolism berhasil mengungkap apa yang terjadi di dalam tubuh selama puasa air berlangsung. Fakta-fakta yang ditemukan benar-benar mencengangkan dan membuka pintu baru dalam dunia kesehatan dan pengelolaan energi tubuh.


Apa Kata Ilmu Pengetahuan? Penelitian yang Mengungkap Rahasia Puasa Air


1. Metodologi Penelitian


Dalam studi tersebut, 12 orang dewasa sehat (lima wanita dan tujuh pria) diminta menjalani puasa air selama tujuh hari penuh. Selama proses tersebut, mereka terus dipantau oleh tim medis. Hampir 3.000 jenis protein plasma dalam tubuh mereka dianalisis sebelum, selama, dan setelah masa puasa.


2. Perubahan Sumber Energi


Pada hari ketiga, tubuh peserta mulai beralih dari menggunakan glukosa (gula) sebagai sumber energi utama menuju pembakaran lemak yang tersimpan dalam tubuh. Rata-rata, peserta kehilangan sekitar 5,7 kilogram berat badan, yang terdiri dari lemak dan sedikit jaringan otot. Menariknya, setelah tiga hari mengonsumsi makanan normal kembali, massa otot sebagian besar pulih, namun lemak tetap berkurang.


3. Protein Tubuh dan Kesehatan


Penelitian juga menunjukkan adanya perubahan pada sejumlah protein yang berperan dalam sistem imun, peradangan, dan perbaikan sel. Contohnya, protein SWAP70 mengalami perubahan signifikan dan berhubungan dengan kesehatan sendi. Sementara itu, protein HYOU1 menunjukkan kaitan positif dengan kondisi jantung dan sistem peredaran darah.


4. Komentar Ahli


Dr. Claudia Langenberg dari Queen Mary’s Precision Health Institute mengatakan, “Untuk pertama kalinya, kami mampu melihat perubahan pada tingkat molekuler di tubuh saat puasa jangka panjang berlangsung. Menariknya, perubahan signifikan baru muncul setelah sekitar tiga hari tanpa asupan energi.”


Manfaat yang Bisa Diraih dari Puasa Air Jika Dilakukan dengan Benar


1. Penurunan Berat Badan yang Signifikan


Puasa air menyebabkan tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi, yang berdampak langsung pada penurunan berat badan. Ini menjadi daya tarik utama bagi mereka yang ingin mengurangi lemak tubuh secara cepat.


2. Adaptasi Metabolik


Selama puasa, protein tertentu yang berfungsi dalam pengaturan metabolisme menjadi lebih aktif. Ini menunjukkan bahwa tubuh berusaha menyesuaikan diri terhadap kebutuhan energi dan meningkatkan efisiensi metabolisme.


3. Potensi Perlindungan Terhadap Peradangan dan Kesehatan Jantung


Perubahan pola protein selama puasa juga menunjukkan kemungkinan efek positif terhadap kesehatan sendi dan sistem peredaran darah. Ini memberikan peluang baru dalam pendekatan non-obat terhadap masalah inflamasi ringan dan kesehatan jantung.


Hal yang Wajib Dipertimbangkan Sebelum Mencoba


1. Wajib Didampingi Profesional Medis


Puasa air bukan untuk semua orang. Metode ini sangat ekstrem dan dapat menimbulkan efek samping serius jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, harus selalu dilakukan dengan pendampingan tenaga medis, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.


2. Alternatif yang Lebih Ringan Tersedia


Bagi Anda yang ingin merasakan manfaat puasa tanpa tekanan fisik yang berat, metode seperti intermittent fasting, time-restricted eating, atau alternate-day fasting bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Pendekatan ini lebih mudah dipadukan dengan rutinitas harian dan tetap memberikan dampak positif terhadap kesehatan tubuh.


Puasa air selama 7 hari memang dapat menghasilkan perubahan drastis pada tubuh, mulai dari penurunan berat badan hingga peningkatan penanda metabolisme dan sistem imun. Namun, praktik ini tidak cocok untuk semua orang dan berisiko tinggi jika dilakukan tanpa pengawasan.


Jika Anda penasaran dan ingin mencoba, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi. Bagi kebanyakan orang, pendekatan bertahap dan berkelanjutan, seperti pengaturan pola makan seimbang, olahraga rutin, serta praktik puasa pendek yang terstruktur, lebih realistis dan aman dalam jangka panjang.