Lykkers, bayangkan kamu sedang berenang tenang di laut biru, tiba-tiba melihat kantong plastik mengambang.


Kamu pikir itu ubur-ubur, makanan favoritmu. Kamu telan. Tapi itu bukan makanan—itu racun. Inilah kenyataan pahit yang dihadapi penyu Indonesia setiap hari.


Penyu, si penjelajah laut purba yang sudah ada sejak zaman dinosaurus, kini terancam oleh sampah plastik. Mereka tak bisa bedakan plastik dan makanan. Kantong kresek, sedotan, bungkus snack—semuanya terlihat seperti camilan lezat di mata penyu. Padahal, plastik itu pembunuh senyap.


Lalu kenapa plastik adalah musuh utama penyu?


1. Salah Makan, Langsung Keracunan


Saat penyu menelan plastik, ususnya bisa tersumbat. Mereka merasa kenyang palsu, malas cari makanan beneran, lalu lemas dan mati perlahan. Bahkan plastik yang terakumulasi bertahun-tahun bisa merusak organ dalam mereka.


2. Terjebak, Tak Bisa Kabur


Jaring nelayan bekas atau cincin plastik dari kaleng minuman bisa menjerat kaki atau leher penyu. Mereka tak bisa berenang bebas lagi, akhirnya tenggelam atau jadi mangsa predator.


3. Rusaknya Pantai Bertelur


Sampah plastik yang menumpuk di pesisir mengotori sarang penyu. Bayi penyu yang baru menetas pun harus berjuang lebih keras menerobos tumpukan sampah menuju laut.


4. Indonesia Darurat Plastik!


Kita penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Data mengejutkan: Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah plastik per tahun. Bayangkan jika dijejer, sampah itu bisa mengelilingi bumi 24 kali! Parahnya, 3,2 juta ton berakhir di laut—setara 18.000 truk kontainer penuh racun bagi penyu. Di tempat konservasi penyu seperti Bali, Jawa, atau Sulawesi, relawan sering menemukan penyu mati dengan perut penuh plastik.


Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan?


Jangan panik! Masih ada harapan. Kamu bisa jadi pahlawan penyu dengan langkah simpel:


1. Kurangi Plastik Sekali Pakai


Bawa tas belanja kain, tumbler, dan sedotan stainless. Gampang banget, kan?


2. Ikut Bersih-Bersih Pantai


Cari komunitas seperti Trash Hero atau Divers Clean Action. Bersihkan pantai sambil healing—double manfaat!


3. Edukasi Teman-teman


Share postingan soal bahaya plastik atau ajak mereka nonton dokumenter seperti "Seaspiracy".


4. Dukung Penelitian Penyu


Donasi ke lembaga konservasi lokal (misal: ProFauna, Turtle Foundation) atau jadi relawan di penangkaran penyu.


Penutup


Penyu sudah hidup 100 juta tahun lebih tua dari manusia. Mereka selamat dari asteroid pemusnah dinosaurus, tapi kini terancam hanya karena kebiasaan kita pakai plastik 5 menit lalu buang.


Mereka nggak bisa protes. Tapi kita bisa berubah.


Mulai sekarang, yuk bilang: "Bye-bye, plastik! Hi, penyu sehat!"