Pernahkah Anda memperhatikan seekor hewan kecil yang tampak seperti bekerja tanpa pola, mengumpulkan ranting, meloncat ke sana kemari, lalu tiba-tiba mampu menyusun sarang yang sempurna seolah ia seorang ahli sejak lahir?


Fenomena itu membuat banyak orang bertanya: bagaimana mungkin perilaku yang tampak rumit bisa muncul begitu saja tanpa latihan?


Jawabannya terletak pada dua konsep penting: insting dan perilaku hasil belajar. Dua hal ini sama-sama membentuk cara hewan hidup, beradaptasi, dan memahami dunia di sekitar mereka.


Apa Sebenarnya yang Disebut Insting?


Insting adalah perilaku alami yang dibawa hewan sejak lahir tanpa perlu diajarkan, tanpa perlu contoh. Ia seperti program bawaan yang langsung aktif begitu hewan memasuki dunia.


Bayangkan seekor anak penyu yang baru menetas di pinggir pantai. Tanpa guru, tanpa aba-aba, ia langsung bergerak menuju air. Bukan kebetulan, bukan kebiasaan, melainkan respon bawaan yang menjadi penentu kelangsungan hidupnya.


Hal yang sama terjadi pada berbagai spesies. Banyak hewan memiliki pola insting yang hampir seragam. Jika Anda melihat puluhan ikan salmon kembali ke sungai tempat mereka berasal, semua akan mengikuti jalur rumit yang sama dengan presisi luar biasa. Tidak ada proses latihan, ini memang tertanam di dalam diri mereka.


Insting membantu hewan menemukan makanan, menghindari bahaya, dan melanjutkan keturunannya. Tanpa insting, banyak spesies tidak akan mampu bertahan menghadapi kerasnya lingkungan alam.


Lalu, Apa yang Disebut Perilaku Belajar?


Berbeda dari insting, perilaku yang dipelajari muncul dari pengalaman. Ia bersifat lentur, dapat berubah, dan sangat dipengaruhi lingkungan serta kesempatan.


Contoh menarik datang dari burung pintar seperti burung gagak yang menjatuhkan kacang ke jalan raya agar kendaraan yang lewat memecahkan cangkangnya. Ini bukan kemampuan bawaan. Burung tersebut menemukan cara itu melalui pengamatan, percobaan, dan keberanian mencoba sesuatu yang baru.


Perilaku hasil belajar membuat hewan jauh lebih adaptif. Ketika lingkungan berubah, misalnya tempat makanan berpindah atau musuh baru muncul, hewan yang mampu belajar dapat mencari solusi baru. Inilah alasan mengapa makhluk hidup terus berubah mengikuti kondisi di sekelilingnya.


Tidak semua hewan dari jenis yang sama memiliki perilaku belajar yang identik. Satu hewan mungkin cepat memahami trik tertentu, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama. Semuanya bergantung pada pengalaman, interaksi, dan kesempatan mempraktikkannya.


Insting dan Belajar: Dua Kekuatan yang Saling Melengkapi


Meski sering dibahas secara terpisah, insting dan pembelajaran biasanya berjalan bersama. Hewan sering memulai dari insting, lalu menyempurnakannya melalui pengalaman.


Ambil contoh anak kucing. Ia memiliki insting untuk menerkam, melompat, dan memukul benda kecil. Namun untuk benar-benar mahir menangkap mangsa, ia tetap membutuhkan latihan berulang. Ia mengamati, mencoba, gagal, kemudian mencoba lagi hingga kemampuan itu semakin terasah.


Burung migran juga demikian. Mereka memiliki insting arah, namun burung yang lebih muda biasanya mengikuti burung yang lebih tua untuk memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar. Insting memberi pondasi, pembelajaran memberi keakuratan.


Mengapa Penting Memahami Perbedaan Ini?


Pengetahuan mengenai insting dan pembelajaran bukan hanya relevan bagi peneliti atau pecinta alam. Pemahaman ini juga sangat berguna bagi lembaga konservasi dan tempat perlindungan hewan.


Ketika hewan tertentu memiliki insting berburu namun tidak memiliki kesempatan mempraktikkan kemampuan tersebut, penjaga akan memberikan permainan atau aktivitas yang meniru suasana berburu agar mereka tetap sehat secara fisik dan mental.


Dalam penelitian, memahami mana perilaku bawaan dan mana yang dipelajari membantu memprediksi kemampuan adaptasi spesies ketika menghadapi gangguan lingkungan, cuaca ekstrem, perubahan iklim, atau kehadiran spesies baru.


Apa Pelajarannya bagi Kita?


Sama seperti hewan, kita juga hidup dengan kombinasi insting dan kemampuan belajar. Insting membantu kita bereaksi cepat terhadap hal-hal penting untuk bertahan hidup. Namun kemampuan belajar memberi kita kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan, menyesuaikan diri, dan menciptakan cara baru menghadapi tantangan.


Mengamati bagaimana hewan menyeimbangkan kedua hal ini dapat mengajarkan kita untuk lebih percaya pada intuisi namun tetap membuka diri pada percobaan dan pengalaman baru.


Mengagumi Keajaiban Alam di Sekitar Anda


Lain kali ketika Anda melihat burung terbang, serangga bekerja, atau hewan apa pun sedang beraktivitas, cobalah bertanya pada diri sendiri: apakah ini insting atau hasil belajar?


Pertanyaan sederhana itu dapat membuka pandangan baru tentang betapa menakjubkannya makhluk hidup berkembang. Pada akhirnya, kehidupan bukan hanya tentang apa yang dibawa sejak lahir, tetapi juga tentang apa yang dibangun melalui pengalaman.