Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana permen lolipop, salah satu camilan paling disukai di dunia, menjadi seperti sekarang ini?
Camilan sederhana namun memuaskan ini memiliki sejarah panjang dan kaya yang melintasi ribuan tahun. Mari kita lakukan perjalanan melalui waktu untuk mengetahui bagaimana lolipop menjadi permen yang kita kenal dan cintai hari ini!
Asal-Usul Permen
Jauh sebelum gula tersedia secara luas, peradaban kuno sudah menikmati makanan manis. Sekitar 2000 SM, orang Mesir, Arab, dan Tiongkok menciptakan versi awal dari "permen" dengan melapisi buah-buahan dan kacang-kacangan dengan madu, pemanis alami. Meskipun belum dikemas dalam tusuk, permen awal ini dapat dianggap sebagai leluhur lolipop modern. Di sisi lain, pada Abad Pertengahan, gula masih merupakan barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan kaya. Meskipun menggunakan madu, orang Eropa mulai bereksperimen dengan permen berbasis gula yang mengeras, membentuknya menjadi bentuk-bentuk sederhana untuk memudahkan konsumsi.
Kelahiran Lolipop
Lolipop seperti yang kita kenal saat ini mulai terbentuk pada abad ke-17. Pedagang jalanan di London menjual "tongkat permen keras" yang diracik dari gula dan air yang direbus hingga mengeras. Meskipun permen ini belum secara resmi disebut lolipop, mereka sudah semakin mendekati bentuknya yang sekarang.
Puncak perkembangan terjadi pada abad ke-19, saat teknologi pembuatan permen mengalami kemajuan pesat. Dengan penemuan mesin yang mampu memproduksi permen dalam skala besar, camilan manis ini menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. Di sinilah gagasan meletakkan permen pada tusuk mulai populer. Konsep ini memberikan cara yang nyaman untuk menikmati camilan tanpa membuat jari lengket, sebuah inovasi yang semakin meningkatkan daya tarik lolipop.
Siapa yang Menamainya?
Ada beberapa teori mengenai asal kata "lolipop." Salah satu cerita yang terkenal adalah bahwa George Smith, seorang pembuat permen dari New Haven, Connecticut, menciptakan istilah tersebut pada tahun 1908. Ia kabarnya memberi nama permen itu sesuai dengan nama kuda pacu favoritnya, Lolly Pop. Meski ini adalah teori paling terkenal, ada yang percaya bahwa istilah tersebut berasal dari kata Inggris kuno "lolly," yang berarti lidah, dan "pop," yang berarti tamparan, secara harfiah sebuah tamparan bagi lidah!
Bagaimanapun juga, satu hal yang pasti: abad ke-20 menandai kedatangan resmi lolipop sebagai camilan yang populer di seluruh dunia.
Revolusi Lolipop Modern
Abad ke-20 menyaksikan ledakan popularitas lolipop. Dengan teknologi kini memungkinkan produksi besar, perusahaan-perusahaan mulai memproduksi jutaan lolipop setiap hari. Merek Chupa Chups, yang didirikan di Spanyol pada tahun 1958, menjadi salah satu merek lolipop paling ikonik dan diakui secara global. Bahkan, seniman terkenal Salvador Dalí mendesain logo merek ini!
Di Amerika, merek Dum Dums diluncurkan pada tahun 1924 dan cepat menjadi favorit di kalangan anak-anak. Ukurannya yang kecil dan beragam rasa menjadikannya camilan pilihan untuk banyak generasi. Hingga saat ini, Dum Dums sering dibagikan di bank, barbershop, dan restoran di seluruh negeri, mempertahankan posisinya sebagai salah satu lolipop yang paling dicintai.
Lolipop dalam Budaya Pop
Selama bertahun-tahun, lolipop telah mencatat kehadirannya tidak hanya di toko permen, tetapi juga dalam budaya pop. Dari Shirley Temple yang menyanyikan lagu "On the Good Ship Lollipop" pada tahun 1930-an hingga lagu hits "Lollipop" oleh The Chordettes pada tahun 1960-an, permen sederhana ini telah menyentuh hati banyak orang. Lolipop menjadi simbol nostalgia, kepolosan masa kanak-kanak, dan kebahagiaan.
Hari ini, lolipop hadir dalam berbagai rasa, bentuk, dan ukuran, mulai dari varian klasik dengan rasa buah hingga pilihan gourmet seperti kopi dan cokelat. Apakah Anda membuka bungkus Chupa Chups, Dum Dums, atau lolipop buatan tangan, permen ini telah bertahan dari ujian waktu.
Masa Depan Lolipop
Lantas, apa yang akan terjadi pada lolipop di masa depan? Dengan tren kesehatan yang semakin meningkat, kini telah muncul versi lolipop tanpa gula dan organik yang terbuat dari bahan alami. Namun, meskipun ada perubahan ini, inti dari lolipop tetap sama, camilan yang menyenangkan, portabel, dan selalu menghibur.