Daocheng Aden, yang terletak di Prefektur Otonomi Tibet Ganzi.
Sering dipuji sebagai “Tanah Suci Terakhir di Dunia”.
Mengapa? Bayangkan sebuah tempat di mana alam tumbuh subur dalam bentuknya yang paling tak tersentuh. Ini adalah surga pegunungan yang tertutup salju yang menjulang tinggi, lembah yang semarak, dan danau sejernih kristal, yang semuanya sebagian besar tetap tidak berubah selama berabad-abad.
Keterpencilan yang damai ini, dikombinasikan dengan pemandangan sakral, membuatnya terasa seperti sepotong surga-yang tidak dapat dijangkau oleh dunia modern.
1. Danau Mutiara: Impian Pecinta Selfie
Pernah bertanya-tanya bagaimana rasanya berfoto selfie dengan gunung yang tertutup salju terpantul sempurna di dalam air? Itulah yang ditawarkan Pearl Lake! Juga disebut Zhenzhu Hai oleh penduduk setempat. Terletak di kaki Gunung Xiannairi, danau ini mencerminkan puncak yang menjulang tinggi dengan sangat tepat sehingga Anda mungkin merasa seperti sedang melayang. Dengan ketinggian 4.100 meter, ini adalah salah satu danau yang lebih mudah diakses, menjadikannya sempurna bagi mereka yang ingin petualangan mereka disajikan dengan sisi kedamaian dan sentuhan keajaiban Instagram.
2. Danau Susu: Punya Gletser?
Bagi mereka yang ingin meningkatkan permainan petualangan mereka, Danau Susu (lebih dikenal sebagai Luorong Cuo) menanti! Duduk cantik di ketinggian sekitar 4.600 meter, keindahan yang dipenuhi gletser ini dinamai berdasarkan rona biru susu, yang memberikan kesan surealis dan dunia lain. Tentu, pendakian untuk sampai ke sini memang menantang, tapi bukankah itu intinya? Lagi pula, tidak banyak orang yang bisa mengatakan bahwa mereka telah menyaksikan sebuah danau yang terlihat seperti langsung dari mimpi. Dan ketika Anda melihat puncak bersalju di sekitarnya, sulit untuk tidak merasa seperti Anda telah melangkah ke kartu pos pribadi Anda sendiri.
3. Danau Lima Warna: Bunglon
Saudara kandung Milk Lake yang lebih berwarna, Danau Lima Warna, hanya berjarak berjalan kaki singkat, tetapi getarannya benar-benar berbeda. Danau ini juga memiliki tiga nama lain: Danau Wuse, Deng Chongcuo, dan Dengcontso. Di sini, air tampak berubah warna dengan setiap awan yang lewat-terkadang biru tua, terkadang hijau zamrud, dan terkadang keemasan. Bersiaplah untuk mengeluarkan kamera Anda pada saat itu juga karena Danau Lima Warna tidak suka tetap sama dalam waktu lama, warnanya akan berubah.
Tips Anggaran
Bepergian ke Daocheng Aden tidak harus menghabiskan banyak uang! Biaya masuk berkisar dari CNY 120 hingga 146, tergantung musim, dan Anda dapat naik bus wisata dengan tambahan CNY 120 jika kaki Anda perlu istirahat.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Untuk akomodasi, kota terdekat "Riwa" menawarkan pilihan ramah anggaran mulai dari CNY 100 per malam, dan percayalah, setelah seharian mendaki, tempat tidur yang nyaman akan terasa seperti surga. Untuk pengalaman terbaik, rencanakan untuk berkunjung antara pertengahan April dan pertengahan Oktober-jalurnya terbuka, dan cuacanya bersahabat seperti cuaca pegunungan.
Pada akhirnya, Daocheng Aden adalah pelarian yang ajaib. Baik Anda sedang berdiri di tepi Danau Pearl sambil mengambil gambar, menarik napas di tepi danau bersalju Milk Lake, atau mengagumi Danau Lima Warna yang selalu berubah, Anda akan terpesona. Tidak heran orang menyebutnya sebagai "Tanah Suci Terakhir di Bumi."Ini adalah tempat di mana alam berkuasa, keindahan tidak mengenal batas, dan setiap putaran di jalan setapak menjanjikan petualangan baru!