Manusia adalah bagian integral dari alam. Dalam beberapa ratus tahun terakhir, perkembangan masyarakat manusia yang tidak rasional dan cepat telah menjadikan aktivitas manusia sebagai faktor negatif yang dominan yang mempengaruhi stabilitas lingkungan alam di semua kalangan bumi.
Degradasi atau kepunahan vegetasi hutan dan padang rumput, penurunan keanekaragaman hayati, memperburuk erosi dan polusi tanah, efek rumah kaca yang menonjol dari atmosfer dan perusakan lapisan ozon semuanya telah membunyikan alarm bagi umat manusia. Manusia harus baik terhadap alam dan memiliki kendali atas perkembangan dan aktivitas mereka sendiri.
Saat ini, semakin banyak anak-anak tumbuh di "rumah kaca", dan semakin sedikit kesempatan untuk dekat dengan alam. Tanpa disadari, anak-anak menderita "penyakit": gangguan defisiensi alam. Ini bukan diagnosis medis, itu hanya fenomena keterasingan bertahap manusia dari alam.
Hal ini mengacu pada fakta bahwa anak-anak semakin sedikit memiliki waktu untuk kegiatan di luar ruangan, yang mengakibatkan beberapa masalah fisik dan psikologis anak-anak: mudah marah, cemas, sakit-sakitan, tidak mampu menahan kemunduran, kurang perhatian, kurang kreativitas, dll.
Obsesi anak terhadap alam akan berubah menjadi kepedulian terhadap alam, menjadi optimis, cerah, antusias, kreatif dan imajinatif tanpa batas; biarkan anak-anak lebih dekat dengan alam, menjelajah dengan bebas dan mandiri di alam, Dengan menemukan, mengalami, dan berbagi bermain dalam belajar dan belajar dalam bermain telah sangat meningkatkan kebugaran jasmani anak, bahasa, ilmu pengetahuan, keterampilan komunikasi sosial, keterampilan kerjasama, kemampuan beradaptasi, kesabaran, dan aspek lainnya.
Kita harus menghargai sumber daya alam yang ada. Dalam konteks pesatnya perkembangan industrialisasi modern, masyarakat pernah berada dalam zona nyaman konsumsi dan hedonisme. Mereka hanya tahu cara mengkonsumsi secara liar, tetapi mereka lupa bahwa sumber daya terbatas. Untuk mencapai koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam, kita harus memahami bahwa sumber daya alam tidak terbatas.
Kita harus berani dan bertanggung jawab atas keseimbangan alam. Setelah ratusan juta tahun evolusi, ekosistem alam telah mempertahankan keseimbangan alam sambil terus berkembang. Dalam sistem ini, semua bentuk kehidupan terus berkembang pada posisinya masing-masing.
Harmoni dan ketertiban adalah prasyarat untuk pembangunan dan perkembangan alam. Sekali beberapa ekologi dihancurkan dan harmoni ini dirusak, maka secara langsung akan mempengaruhi produksi dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus memikul tanggung jawab keseimbangan alam dan berkontribusi pada perkembangan yang harmonis antara manusia dan alam.