Ketinggian pohon ditentukan oleh gen genetik pada spesies pohon, dan juga dipengaruhi dan dibatasi oleh lingkungan eksternal. Di kota-kota, pohon setinggi 30 meter sering menonjol.


Di hutan yang luas, ada pohon setinggi lebih dari 80 meter.


Pohon-pohon berhenti tumbuh pada ketinggian tertentu. Alasan utamanya adalah karena dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Seperti yang kita semua tahu, tanaman menghasilkan tenaga dengan menguapkan air dari pori-pori di permukaan daun, sehingga menyerap kelembaban dari akar dan mengangkutnya ke atas. Keberadaan gravitasi bumi menghambat kelembaban di dalam pepohonan, terutama untuk mengangkut air ke puncak pepohonan, yang bahkan lebih sulit.


Dari perspektif fotosintesis, konsentrasi karbon dioksida juga merupakan alasan penting yang mempengaruhi panjang pohon. Kepadatan karbon dioksida lebih besar dari kepadatan udara, sehingga dengan peningkatan ketinggian, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer juga menurun tajam. Konsentrasi karbon dioksida di sekitar bagian atas pohon berkurang, dan fotosintesis di bagian atas pohon akan terbatas, sehingga pohon tidak akan dapat terus tumbuh.


Karena pohon tidak dapat tumbuh tanpa batas, ketinggian pohon seperti apa yang dapat tumbuh dan berapa batasnya? Penelitian telah menunjukkan bahwa pertumbuhan pohon terkait dengan tabung tipis di daun dan batang. Pohon-pohon menyerap kelembaban melalui tabung di batang dan daun. Semakin halus tabung, semakin tinggi ketinggian air dapat dicapai, dan pohon memiliki potensi yang lebih besar.


Pohon tidak bisa tinggi. Ini juga merupakan hasil dari pilihan alami. Bayangkan jika pohon dapat tumbuh tanpa batas ke ketinggian, maka pohon jenis ini lebih mungkin tertiup angin atau tersambar petir. Oleh karena itu, dalam proses beradaptasi dengan evolusi lingkungan eksternal, ketinggiannya terbatas.


Baru - baru ini, ada berita yang membuat manusia sedikit khawatir, yaitu tren pertumbuhan banyak pohon secara bertahap menjadi lambat. Ini bukan hanya berita buruk bagi manusia, tetapi juga berita buruk bagi tanaman lain. Karena banyak hewan menggunakan lubang atau retakan pohon sebagai tempat tinggal mereka sementara.


Alasannya adalah bahwa setelah pohon-pohon tua itu lemah atau setelah ditebang oleh orang-orang, pohon muda tidak dapat dengan cepat tumbuh dan menggantikannya dalam jangka pendek. Oleh karena itu, fenomena ini cenderung menyebabkan siklus negatif dan memperburuk situasi. Karena ketika pohon asli mati, mereka melepaskan banyak karbon dioksida untuk mempercepat atrofi hutan hujan tropis.


Sekarang kita tahu sebagian besar pohon di zaman hutan hujan, dan usia rata-rata bisa mencapai 300 hingga 400 tahun, dan beberapa pohon bahkan memiliki ribuan tahun. Di beberapa daerah hutan hujan di Amerika Utara, beberapa pohon bahkan bisa mencapai tiga ribu. Namun, pohon-pohon tua ini dengan cepat ditebang oleh orang-orang.