Pembentukan danau garam bergantung pada kondisi alam tertentu, terutama iklim kering atau semi-kering, dan medan tertutup dengan jumlah garam dan pengisian air yang spesifik.


Pertama, iklim kering atau semi-kering sangat krusial dalam pembentukan danau garam.


Di wilayah-wilayah semacam itu, laju penguapan danau sering melebihi laju pengisian ulang, menyebabkan peningkatan konsentrasi garam secara berkelanjutan. Proses ini menghasilkan endapan garam berbeda di tepi dan dasar danau karena unsur-unsur dalam air mencapai keadaan jenuh atau melampaui batas jenuh.


Sebagai contoh, Cekungan Qaidam adalah tipikal dari cekungan gurun pedalaman, terletak di ketinggian 2.600 hingga 3.200 meter dan dikelilingi oleh pegunungan yang panjang. Pengaruh sirkulasi barat di garis lintang pertengahan sepanjang tahun membuat transportasi uap air dan curah hujan menjadi langka di sana, menjadikannya tempat yang ideal untuk pembentukan danau garam.


Kolam Garam Chaka di tepi timur laut cekungan menerima curah hujan tahunan sekitar 210 mm, sedangkan Danau Garam Charkhan di tengah cekungan hanya menerima curah hujan tahunan sekitar 30 mm. Penguapan di sini jauh melebihi curah hujan, menciptakan kondisi iklim yang mendukung pembentukan danau garam. Sebaliknya, wilayah dengan iklim sangat kering, seperti bagian dalam Gurun Taklamakan dan Gurun Gurbantungut di Xinjiang, tidak kondusif bagi pembentukan danau garam karena kurangnya limpasan permukaan.


Kedua, medan tertutup dengan sejumlah garam dan pengisian air sangat penting dalam pembentukan danau garam. Topografi yang tertutup memungkinkan limpasan di cekungan untuk mengalir ke danau tanpa kehilangan air. Proses ini memfasilitasi pengangkutan garam secara terus menerus dari cekungan ke danau melalui limpasan.


Dengan penguapan yang kuat, air danau menjadi semakin asin, yang seiring waktu akan membentuk danau garam. Di kawasan Salt Lake, sering terlihat hamparan garam berwarna putih keperakan di sekitar danau, menyerupai kalung cantik yang dikenakan di danau garam. Fenomena alam ini merupakan bukti kuat adanya migrasi zat garam dari cekungan ke danau garam.


Berbagai garam yang terlarut dalam badan air bermigrasi dari cekungan ke danau garam, dan seiring dengan penguapan air secara bertahap, konsentrasinya meningkat. Setelah mencapai saturasi atau melampaui batas jenuh, terjadi pengendapan. Namun, karena kelarutan yang berbeda dari berbagai garam, mereka mengendap dalam urutan tertentu, menciptakan pola pita cincin yang jelas dari distribusi berbagai endapan garam mulai dari sumber material hingga danau garam.


Sebagai contoh, di beberapa kawasan danau garam di kaki utara Pegunungan Kunlun, garam boron ditemukan di dekat pegunungan, sementara garam meja serta halit disimpan di dalam danau. Danau garam juga dapat terbentuk dari teluk, dalam proses yang disebut evolusi danau garam pembentuk laut.


Rata-rata kandungan garam di lautan luas adalah 35 gram per liter air. Jika sebuah teluk terisolasi dari laut karena pembangunan bertahap dan perluasan bendungan pasir di sepanjang pantai, dan iklimnya kering dan panas, salinitas air akan terus meningkat akibat penguapan yang kuat, dan pada akhirnya danau garam akan terbentuk, menghasilkan endapan berbagai garam.


Pembentukan danau garam sangat bergantung pada kondisi alam tertentu, termasuk iklim yang kering atau semi-kering, serta daerah tertutup dengan kandungan garam dan air dalam jumlah tertentu.