Cerita tentang cokelat susu bermula dari budaya Mesoamerika kuno, di mana suku Maya dan Aztec pertama kali menggunakan biji kakao.
Mereka menciptakan minuman berbusa yang disebut xocoatl.
Berbeda dengan cokelat susu manis yang kita kenal sekarang, minuman tersebut sering kali pahit, dicampur dengan cabai, dan disajikan dalam keadaan dingin. Bagi mereka, cokelat bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian penting dari ritual dan sering dianggap sebagai hadiah dari para dewa.
Ketika bangsa Spanyol mulai menjajah Amerika pada abad ke-16, mereka membawa biji kakao kembali ke Eropa. Di sana, kakao diolah dengan tambahan gula dan kayu manis, mengubahnya menjadi minuman mewah yang populer di kalangan aristokrasi. Namun, meskipun cokelat menjadi lebih manis, cokelat susu seperti yang kita kenal sekarang masih belum muncul.
Dari Favorit Anak-Anak Menjadi Sensasi Global
Masuk ke zaman modern, cokelat susu telah berkembang pesat. Apa yang dulunya hanya kemewahan kini telah menjadi kebutuhan di dapur rumah tangga di seluruh dunia. Kelembutannya yang manis menjadikannya favorit di kalangan anak-anak, baik di sekolah maupun di rumah. Namun, cokelat susu bukan hanya dinikmati oleh anak-anak. Para atlet dan penggemar kebugaran juga telah menjadikannya sebagai minuman pemulihan karena keseimbangan karbohidrat dan protein yang sempurna.
Seiring berjalannya waktu, cokelat susu semakin beragam. Kini, Anda dapat menemukan berbagai jenis cokelat susu: bebas susu, rendah gula, organik, hingga versi gourmet yang dicampur dengan garam laut atau rempah-rempah. Keanekaragaman ini membuat cokelat susu bisa dinikmati oleh hampir semua orang, terlepas dari preferensi diet dan kebutuhan kesehatan mereka.
Ikon Budaya
Selain rasanya yang lezat, cokelat susu telah menjadi ikon budaya global. Ia muncul dalam film, iklan, dan bahkan menjadi subjek dalam berbagai studi ilmiah. Siapa yang tidak ingat dengan debat viral tentang apakah cokelat susu dihasilkan oleh sapi cokelat? Cokelat susu telah menjadi simbol kenikmatan yang bisa ditemukan di mana-mana, dan daya tariknya yang universal telah menjadikannya lebih dari sekadar minuman—ia menjadi pengingat yang menyenangkan akan masa-masa yang lebih sederhana.
Dari anak-anak yang menikmatinya setelah pulang sekolah hingga orang dewasa yang meminumnya sambil menikmati kue di sore hari, cokelat susu selalu ada untuk menemani momen santai dan penuh kenangan. Baik dinikmati sebagai pemulihan setelah berolahraga, sebagai hidangan penutup, atau sekadar sebagai teman di hari yang santai, satu hal yang pasti: cokelat susu terus membawa kebahagiaan bagi jutaan orang di seluruh dunia.