Permen kunyah ini telah memikat lidah selama berabad-abad, melintasi masa dan peradaban, dari istana-istana Ottoman yang megah hingga meja makan di seluruh dunia.


Lokum, selain rasanya yang manis dan lembut, juga memiliki sejarah yang kaya. Mulai dari rasa tradisional yang klasik hingga inovasi rasa modern, Anda dapat menikmati lokum dalam berbagai varian. Siap untuk mencoba membuatnya di rumah dan merasakan kelezatannya?


Perjalanan Sejarah Lokum


Lokum pertama kali muncul di abad ke-15 di wilayah Ottoman, yang kini dikenal sebagai Turki. Pada awalnya, lokum disajikan sebagai tanda keramahan, khususnya di kalangan elit. Biasanya, permen ini dinikmati bersama teh atau kopi. Nama lokum berasal dari bahasa Arab, rahat al-hulqum, yang artinya "kenyamanan tenggorokan". Dan, seperti yang akan Anda rasakan, tenggorokan Anda benar-benar akan merasakan kenyamanan dari manis dan lembutnya permen ini.


Seiring berjalannya waktu, lokum menjadi simbol budaya Turki yang terkenal di seluruh dunia, terutama di Eropa, di mana ia dikenal dengan nama "Turkish Delight". Kini, lokum hadir dalam berbagai varian rasa, menciptakan kelezatan yang tak hanya memikat lidah, tetapi juga hati.


Resep Lokum Klasik: Kesederhanaan dalam Kebahagiaan


Jika Anda ingin mencoba membuat Turkish delight di rumah, berikut ini adalah resep lokum klasik yang mudah diikuti. Rasakan sendiri kelezatan manis dan lembut yang telah bertahan lama ini.


Bahan-bahan:


- 4 gelas gula


- 1 sendok makan air jeruk lemon


- 4 ¼ gelas air


- 1 ¼ gelas tepung maizena


- 1 sendok teh krim tartar


- 1 ½ sendok makan air mawar


- 1 gelas gula bubuk


Langkah-langkah:


1. Siapkan loyang yang sudah diolesi minyak dan dialasi dengan kertas roti. Ini akan memastikan lokum Anda tidak lengket dan mudah dipotong.


2. Dalam panci, rebus gula, 1 ½ gelas air, dan air jeruk lemon. Masak hingga mencapai suhu sekitar 240°F (115°C). Anda bisa menggunakan termometer permen untuk mengukur suhu secara akurat.


3. Sementara itu, di mangkuk terpisah, campurkan tepung maizena, krim tartar, dan 2 ¾ gelas air. Aduk hingga campuran ini tidak menggumpal dan memiliki tekstur yang lengket.


4. Gabungkan campuran gula dan tepung maizena, kemudian masak di atas api kecil selama sekitar satu jam. Aduk sesekali untuk mencegah gumpalan. Pada tahap ini, Anda akan mulai mencium aroma manis yang menggoda.


5. Setelah campuran menjadi kental, tambahkan air mawar dan aduk rata. Tuang campuran tersebut ke dalam loyang yang telah Anda siapkan. Diamkan semalaman hingga lokum mengeras.


6. Setelah dingin, potong-potong lokum menjadi kubus kecil-kecil, taburi dengan gula bubuk agar tidak lengket, dan siap dinikmati. Nikmati kelezatan lokum klasik yang lembut ini, hasil dari tradisi yang telah ada selama berabad-abad.


Variasi Lokum: Tradisional vs. Modern


Meskipun lokum klasik sudah sangat lezat, banyak varian rasa yang kini dapat Anda coba untuk menambah variasi.


Varian Tradisional:


1. Air Mawar: Rasa khas, ringan, dan harum. Ini adalah varian yang paling sering ditemui.


2. Lemon: Memberikan sentuhan segar dengan aroma yang menyegarkan.


3. Pistachio: Paduan kacang pistachio yang mewah, cocok untuk Anda yang menyukai tekstur dan rasa kacang yang renyah.


Inovasi Modern:


1. Delima & Pistachio: Kombinasi manis dan sedikit asam dari delima yang dipadu dengan kacang pistachio, populer di kota Antakya.


2. Cokelat Hazelnut: Variasi yang lebih mewah dan modern, cocok bagi penggemar cokelat.


3. Matcha Green Tea: Untuk pencinta rasa Asia Timur, matcha memberikan sentuhan unik yang segar.


Tips untuk Membuat Lokum Sempurna


Untuk memastikan lokum Anda berhasil dengan tekstur yang sempurna, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:


1. Pastikan tidak ada gumpalan pada campuran tepung maizena agar tekstur lokum tetap lembut dan kenyal.


2. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai ekstrak atau bahan tambahan yang Anda sukai. Anda bisa mencoba rasa jeruk, vanila, atau bahkan kopi untuk variasi.


3. Setelah lokum dipotong, pastikan Anda menaburkan gula bubuk di atasnya dan menyimpannya dalam lapisan kertas perkamen agar tidak lengket dan tetap awet.