Pasta adalah makanan yang tak asing lagi bagi kita semua. Dari sepiring spaghetti yang menggoda hingga fettuccine Alfredo yang kaya rasa, pasta telah menjadi favorit global yang tak lekang oleh waktu. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana hidangan sederhana ini bisa mencapai meja makan di seluruh dunia?


Mari kita telusuri sejarah pasta, mengungkap asal-usulnya yang lebih jauh dari yang dibayangkan, serta bagaimana pasta berkembang menjadi makanan yang kini kita kenal.


Akar Kuno Pasta: Bukan Hanya Italia


Meskipun pasta sering dianggap sebagai makanan khas Italia, asal-usulnya ternyata lebih kompleks. Beberapa sejarawan makanan percaya bahwa konsep pasta adalah tepung dicampur dengan air dan dibentuk menjadi berbagai bentuk. Sebenarnya dapat ditelusuri kembali ke Tiongkok kuno, lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Bukti menunjukkan bahwa mi sudah ada sejak zaman tersebut. Namun, banyak yang salah mengira bahwa pasta masuk ke Eropa berkat Marco Polo, yang kembali dari Tiongkok pada abad ke-13. Padahal, pasta sudah lebih dulu dikenal di wilayah Mediterania, bahkan ada referensi dalam teks kuno Romawi tentang bentuk pasta kering yang sudah dikonsumsi oleh pelaut dan pedagang.


Pada zaman itu, pasta memang dikenal sebagai makanan yang praktis dan tahan lama, mudah disimpan, dan sangat cocok untuk perjalanan jauh. Namun, Italia lah yang mengangkat pasta ke level berikutnya. Dengan iklim yang ideal untuk budidaya gandum, Italia mulai mengembangkan berbagai jenis pasta yang kini kita kenal.


Pasta Berkembang di Italia


Pada abad ke-15, pasta telah menjadi bagian integral dari masakan Italia, khususnya di Napoli. Penemuan gandum durum, jenis gandum yang tahan lama dan sangat cocok untuk membuat pasta kenyal, memungkinkan orang Italia untuk berinovasi dengan berbagai bentuk dan jenis pasta. Pasta bukan lagi sekadar makanan penunjang pelancong, tetapi menjadi hidangan yang digemari untuk kehidupan sehari-hari.


Pada abad ke-18, pasta mulai dipadukan dengan saus, dan salah satu hidangan ikonik yang lahir adalah spaghetti dengan saus tomat, yang berasal dari Napoli. Hidangan ini hingga kini tetap menjadi favorit. Keberagaman pasta juga mencerminkan spesialisasi regional di Italia, mulai dari ravioli isi yang berasal dari Italia Utara, hingga fettuccine yang kaya akan mentega dan keju dari Roma.


Pasta Menaklukkan Dunia


Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, gelombang imigran Italia membawa pasta ke seluruh penjuru dunia. Saat mereka menetap di Amerika Serikat, Argentina, dan Australia, mereka membuka restoran-restoran yang memperkenalkan pasta kepada penduduk lokal. Inilah awal dari perjalanan pasta menjadi hidangan global.


Di Amerika Serikat, misalnya, komunitas Italia membawa hidangan pasta seperti spaghetti dan bakso, meskipun ini bukan hidangan tradisional Italia, kini telah menjadi bagian dari kuliner Amerika. Selain itu, pada pertengahan abad ke-20, prajurit Amerika yang ditempatkan di Italia membawa pulang kecintaan mereka terhadap pasta. Tak lama setelah itu, supermarket di seluruh dunia mulai menyediakan pasta kering, yang menjadikannya mudah diakses oleh siapa saja.


Di seluruh dunia, pasta menjadi simbol makanan yang menyenangkan dan nyaman, dari mac and cheese yang praktis hingga pasta carbonara yang elegan. Pasta telah melintasi batas budaya dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di berbagai belahan dunia.


Pasta Modern: Inovasi dan Keberagaman


Saat ini, pasta hadir dalam berbagai bentuk dan varian. Pasta bebas gluten, gandum utuh, dan bahkan pasta berbahan dasar sayuran telah muncul untuk memenuhi kebutuhan diet dan tren kesehatan. Di Italia, juru masak terus berinovasi dengan berbagai saus dan isian baru, sementara restoran-restoran di luar Italia juga menyajikan versi mereka sendiri dari pasta klasik.


Di negara-negara seperti Thailand, kita bisa menemukan spaghetti yang ditumis dengan bumbu lokal, sementara di restoran bintang Michelin di New York, fettuccine dihidangkan dengan sentuhan modern.