Jeruk, buah yang tampaknya begitu biasa, ternyata menyimpan sejarah dan makna budaya yang kaya.


Sejak ribuan tahun lalu, jeruk telah memengaruhi seni, mitologi, dan bahkan kehidupan sehari-hari manusia.


Dari mitologi kuno hingga kemajuan teknologi dalam industri jus, jeruk selalu menjadi simbol kehidupan, kekayaan, dan keberuntungan.


1. Jeruk dalam Mitologi Yunani dan Romawi


Meskipun jeruk tidak secara eksplisit disebutkan dalam mitologi kuno, buah ini tetap memegang peranan penting dalam simbolisme kehidupan dan vitalitas. Dalam mitologi Yunani, apel emas Hesperides, yang dijaga oleh tiga nimfa, sering digambarkan sebagai jeruk. Buah ini dipercaya memberikan keabadian bagi siapa pun yang memakannya. Dalam salah satu kisah terkenal, Heracles ditugaskan untuk mencuri apel emas ini sebagai bagian dari dua belas tugasnya. Meskipun tidak secara harfiah jeruk, simbolisme buah ini berkaitan dengan keabadian dan kekayaan berlimpah yang dimiliki para dewa. Dalam kebudayaan Romawi, jeruk kemudian menjadi simbol kelimpahan dan kemakmuran. Warna oranye cerah jeruk melambangkan sinar matahari dan harapan, menjadikannya lambang kemakmuran yang ideal.


2. Perdagangan Jeruk: Dari Asia ke Dunia


Jeruk diyakini berasal dari Asia Tenggara, khususnya Tiongkok, India, dan Vietnam. Namun, jeruk baru mulai menyebar ke Eropa pada abad ke-15, berkat perdagangan maritim. Pada awalnya, jeruk merupakan buah mewah yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan aristokrat, sering ditanam di taman kerajaan dan dijadikan hidangan pada perjamuan mewah. Pada abad ke-17, jeruk mulai tumbuh luas di Eropa, terutama di Spanyol, Italia, dan Portugal. Di Inggris, bahkan dibangun "orangeries"—rumah kaca khusus untuk menanam pohon jeruk agar tetap hidup di musim dingin. Jeruk pun mulai menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Eropa.


3. Jeruk sebagai Simbol Kemakmuran dalam Budaya Tiongkok


Dalam budaya Tiongkok, jeruk memiliki makna simbolik yang dalam, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek. Kata "jeruk" (橙) dalam bahasa Tiongkok terdengar mirip dengan kata untuk "sukses" (成), menjadikan jeruk sebagai hadiah tradisional yang melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Jenis jeruk mandarin sangat penting dalam adat Tiongkok, sering diberikan sebagai hadiah atau dipajang di rumah untuk mendatangkan keberuntungan. Selama Tahun Baru Imlek, mangkuk-mangkuk berisi jeruk sering ditempatkan di meja sebagai simbol kemakmuran di tahun yang baru. Bentuk bulat jeruk juga melambangkan kesatuan dan keharmonisan, nilai yang penting dalam keluarga.


Selain itu, jeruk juga sering digunakan dalam pengobatan Tiongkok tradisional, terutama untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Kulit jeruk kering digunakan dalam teh atau ramuan untuk mengatasi batuk dan pilek.


4. Jus Jeruk Pertama: Kecelakaan yang Bahagia


Fakta menarik: konsep jus jeruk yang kita kenal sekarang ini lahir dari sebuah kecelakaan. Pada akhir abad ke-19, Albert A. B. Smith, seorang penemu, sedang mencari cara untuk mengawetkan jus buah segar. Pada tahun 1902, ia tidak sengaja menemukan metode untuk mengemas jus jeruk sehingga bisa tetap segar lebih lama. Teknik ini melibatkan pasteurisasi, yang membunuh bakteri tanpa mengubah rasa alami jus. Penemuan ini mengarah pada berdirinya industri jus jeruk Florida yang terkenal. Kini, jus jeruk telah menjadi minuman yang populer di seluruh dunia, terutama sebagai penyegar di pagi hari.


5. Jeruk dalam Seni dan Sastra


Jeruk juga telah menginspirasi banyak seniman dan penulis. Selama Renaisans, jeruk sering dijadikan objek dalam lukisan benda mati, simbol kemewahan dan sensualitas. Dalam karya seni ini, jeruk tidak hanya digambarkan sebagai buah, tetapi juga sebagai lambang kehidupan yang indah dan fana. Dalam sastra modern, jeruk tetap menjadi simbol yang kuat. Dalam novel A Clockwork Orange karya Anthony Burgess, jeruk berfungsi sebagai simbol kepolosan dan kekerasan, mencerminkan ketegangan antara kemurnian dan kehancuran.


6. Jeruk dan Kelahiran Vitamin C


Pada abad ke-18, jeruk juga membawa perubahan besar dalam kesehatan manusia. Saat itu, pelaut Inggris menghadapi masalah skorbut, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Ahli bedah angkatan laut Inggris, James Lind, menemukan bahwa buah-buahan sitrus, terutama jeruk, dapat menyembuhkan skorbut. Percobaannya menunjukkan bahwa pelaut yang mengonsumsi jeruk atau lemon sembuh lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak.


Penemuan ini menyelamatkan banyak nyawa pelaut dan menjadikan jeruk sebagai sumber utama vitamin C. Kini, jeruk tetap dikenal sebagai buah yang kaya akan vitamin C, yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.