Mainan berbahan karet elastis ini sering jadi pilihan anak-anak karena harganya yang terjangkau dan tampilannya yang berwarna-warni. Mulai dari gelang karet, peluit, hingga mainan lompat tali, semua itu seolah jadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil.


Tapi, di balik keseruan bermain, tahukah Anda bahwa mainan karet menyimpan bahaya yang tidak boleh dianggap remeh? Yuk, simak penjelasannya!


1. Kandungan Bahan Kimia Berbahaya


Salah satu masalah terbesar dari mainan karet adalah bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Untuk membuat karet lebih elastis dan tahan lama, produsen sering menambahkan bahan kimia berbahaya, seperti ftalat, yang dapat merusak kesehatan. Ftalat sendiri digunakan untuk membuat karet lebih fleksibel, tetapi zat ini diketahui bisa mengganggu sistem hormon, terutama pada anak-anak. Dalam jangka panjang, paparan ftalat bisa menyebabkan gangguan reproduksi dan perkembangan anak.


Pernah dengar kasus mainan karet yang mengandung timbal? Timbl yang sering ditemukan pada cat mainan juga bisa menyebabkan keracunan yang sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang memiliki kecenderungan untuk memasukkan mainan ke dalam mulut.


2. Bahaya Terkena Luka dan Cedera Fisik


Mainan karet yang elastis memang seru dan membuat anak-anak senang bermain. Namun, tak jarang, ada anak yang menjadi korban cedera karena mainan ini. Misalnya, saat memainkan gelang karet atau tali karet, benda yang elastis dan tajam ini bisa saja melukai kulit atau mata anak. Selain itu, jika mainan ini robek atau terlepas dari tempatnya, potongan karet yang tajam bisa dengan mudah menyebabkan luka. Tidak sedikit anak yang mengalami cedera karena karet yang terlalu kencang atau karena permainan yang melibatkan tenaga berlebih.


3. Risiko Tercekik


Mainan karet seperti gelang, tali, atau bentuk-bentuk kecil lainnya sering kali berukuran kecil dan cukup fleksibel. Risiko terbesar dari mainan karet jenis ini adalah potensi tercekik, terutama bagi anak-anak di bawah usia 3 tahun yang cenderung memasukkan barang-barang kecil ke mulut mereka. Jika karet yang terlepas tertelan, bisa menyebabkan obstruksi saluran pernapasan yang berbahaya. Terlebih jika mainan tersebut berukuran kecil, risiko tercekiknya semakin tinggi.


4. Kerusakan Lingkungan


Selain dampak pada kesehatan manusia, mainan karet juga membawa dampak buruk bagi lingkungan. Seperti kita ketahui, karet adalah bahan yang sulit terurai oleh alam. Jika mainan karet dibuang sembarangan, butuh waktu lama agar material ini terurai di alam. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah plastik dan karet yang sulit dikelola, memperburuk masalah polusi lingkungan.


5. Penyebaran Bakteri dan Kuman


Mainan karet sering kali dipakai dalam jangka waktu yang lama dan sering diperlakukan dengan kasar. Karena sifatnya yang lentur dan kadang lengket, mainan ini mudah menampung debu, kuman, dan bakteri. Terutama jika mainan tersebut sering diletakkan di lantai atau dipakai di luar rumah. Jika tidak dibersihkan dengan benar, anak bisa saja terpapar berbagai penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan akibat kuman yang menempel pada mainan tersebut.


6. Apa yang Bisa Anda Lakukan?


Lalu, bagaimana cara agar anak Anda tetap aman bermain tanpa harus menghindari mainan karet sama sekali? Pertama, pastikan Anda membeli mainan karet yang aman dan telah memenuhi standar keselamatan, terutama yang terbuat dari bahan non-toxic dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Selalu periksa label pada kemasan mainan untuk memastikan bahwa mainan tersebut bebas dari zat berbahaya seperti ftalat dan timbal.


Selain itu, jangan biarkan anak bermain dengan mainan karet yang sudah rusak atau sobek. Sebisa mungkin, mainan karet yang sudah tidak layak pakai harus segera dibuang agar tidak menimbulkan bahaya.


Jika mainan karet berbentuk kecil atau mudah terlepas, pastikan anak Anda tidak memainkannya sendirian, terutama di usia yang masih rawan terhadap bahaya tercekik. Selalu awasi mereka saat bermain untuk mengurangi risiko cedera.