Pada tahun 2025, NASA berencana meluncurkan misi luar angkasa yang unik dan inovatif, bernama "Duplex." Misi ini akan melibatkan dua pesawat luar angkasa yang diluncurkan bersamaan, namun dengan tujuan yang berbeda.
Kedua pesawat ini dirancang untuk saling melengkapi, memberikan data berharga yang dapat membuka wawasan baru tentang alam semesta dan bulan kita.
Pesawat luar angkasa pertama dalam misi Duplex adalah Orbital X-ray Facility (OXF). Tujuan utama OXF adalah mempelajari sinar-X alam semesta. Pesawat ini akan dilengkapi dengan teleskop sinar-X resolusi tinggi yang dapat menangkap gambar emisi sinar-X dari berbagai objek langit, termasuk lubang hitam, pulsar, dan supernova. Sinar-X ini mengandung informasi penting tentang sifat objek-objek tersebut serta proses yang terjadi di dalamnya.
Selain itu, OXF juga akan mempelajari emisi sinar-X dari galaksi kita sendiri, Bima Sakti. Dengan menganalisis sinar-X yang dipancarkan oleh gas panas, OXF dapat memberikan wawasan mendalam mengenai struktur dan evolusi galaksi ini. Data yang dikumpulkan oleh OXF akan sangat penting untuk memahami bagaimana galaksi terbentuk dan berkembang seiring waktu.
Pesawat luar angkasa kedua dalam misi Duplex adalah Lunar Geology and Geophysics Explorer (LGGE). Tujuan LGGE adalah untuk mempelajari geologi dan geofisika bulan, khususnya permukaan dan struktur interiornya. LGGE akan dilengkapi dengan seismometer untuk mengukur aktivitas internal bulan. Data yang diperoleh dari seismometer ini akan membantu ilmuwan memahami pembentukan dan evolusi bulan lebih dalam.
Selain seismometer, LGGE juga akan membawa kamera dan spektrometer untuk mempelajari permukaan bulan. Gambar dan data yang dihasilkan oleh instrumen ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai geologi bulan, serta potensi bulan sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam eksplorasi masa depan. Data yang diperoleh LGGE akan sangat penting dalam mendukung tujuan NASA untuk membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan, seperti yang direncanakan dalam program Artemis.
Salah satu aspek unik dari misi Duplex adalah kolaborasi antara kedua pesawat luar angkasa ini. Meski memiliki tujuan yang berbeda, OXF dan LGGE akan bekerja sama untuk saling melengkapi. Misalnya, OXF dapat mempelajari emisi sinar-X yang dipancarkan oleh bulan, yang kemudian dapat memberikan wawasan tambahan bagi studi LGGE mengenai komposisi mineralogi dan struktur bulan. Pendekatan ini akan memberikan data yang lebih holistik dan mendalam tentang bulan, serta alam semesta secara keseluruhan.
Misi Duplex juga mencatat sejarah dalam hal kemitraan dengan sektor swasta. Baik OXF maupun LGGE akan dibangun oleh perusahaan-perusahaan swasta, bekerja sama dengan NASA. Kemitraan ini tidak hanya akan membantu mengurangi biaya misi, tetapi juga mempercepat pengembangan teknologi baru yang akan mendukung eksplorasi luar angkasa di masa depan.
Peluncuran misi Duplex diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan eksplorasi luar angkasa NASA dan umat manusia secara umum. Misi ini tidak hanya akan memberikan data yang berguna tentang bulan dan alam semesta, tetapi juga akan mendukung pencapaian tujuan lebih besar NASA, yaitu program Artemis. Program ini bertujuan untuk mengirimkan manusia kembali ke bulan pada tahun 2024, dengan tujuan akhir membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di permukaan bulan.
Data yang diperoleh dari misi Duplex akan sangat membantu dalam mencapai tujuan tersebut. Pengetahuan tentang sumber daya bulan dan kondisi geologinya akan sangat penting dalam merencanakan eksplorasi jangka panjang dan kemungkinan penjajahan bulan di masa depan. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan kolaboratif, misi Duplex akan membuka potensi baru dalam eksplorasi luar angkasa dan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang tempat kita dalam kosmos.