Puss in Boots, si kucing hitam yang penuh keberanian dengan hati emas dan mata besar yang bisa melelehkan keyakinan siapa saja, telah menjadi salah satu karakter paling dicintai dalam dunia film animasi.


Diperkenalkan pertama kali dalam Shrek 2 (2004), Puss langsung mencuri perhatian dengan pesonanya yang karismatik, kehebatan pedangnya, serta suara khas yang diisi oleh Antonio Banderas.


Namun, Puss bukan hanya sekadar karakter pendukung, dia adalah pahlawan sejati dengan ceritanya sendiri, yang kemudian mendapat kesempatan untuk membintangi film Puss in Boots (2011).


Asal Usul Puss in Boots


Karakter Puss in Boots terinspirasi dari cerita rakyat Eropa yang sudah ada sejak abad ke-17. Cerita aslinya, yang ditulis oleh Charles Perrault, menceritakan tentang seekor kucing licik yang membantu tuannya yang miskin menjadi kaya dan terkenal melalui serangkaian trik yang cerdik. Dalam versi Shrek, ide dasar tersebut diadaptasi dengan memberikan Puss identitas baru sebagai pahlawan nakal—separuh Zorro, separuh penipu, dan sepenuhnya kucing.


Dalam film Shrek, Puss dikenal sebagai pahlawan pemberani dengan rasa keadilan yang tinggi. Karakternya adalah campuran antara keberanian dan kelembutan, yang terlihat jelas lewat penampilannya dengan jubah anggun, topi bulu, dan tentu saja, “mata besar” yang sangat menggemaskan. Mata tersebut memiliki kekuatan magis yang bisa menaklukkan siapa saja, bahkan musuh yang paling berbahaya sekalipun.


Puss in Boots (2011): Petualangan Solo


Setelah kesuksesannya di Shrek, Puss akhirnya mendapatkan filmnya sendiri, Puss in Boots (2011), yang bertindak sebagai prekuel yang mengungkap kehidupan awalnya sebelum bertemu dengan Donkey dan Shrek. Di film ini, Puss terlibat dalam pencariannya untuk mencuri Golden Goose yang legendaris. Dalam perjalanannya, dia bekerja sama dengan teman masa kecilnya, Humpty Dumpty, dan juga Kitty Softpaws, si kucing pintar yang diisi suaranya oleh Salma Hayek.


Film ini menggali lebih dalam latar belakang Puss, memperlihatkan masa kecilnya yang sederhana di panti asuhan, dan bagaimana dia serta Humpty berencana untuk mencuri telur emas milik Jack dan Jill. Dengan perpaduan aksi, komedi, dan sentuhan hati, Puss in Boots menghadirkan berbagai momen menegangkan serta humor segar. Chemistry yang terjalin antara Antonio Banderas dan Salma Hayek menambah lapisan pesona dalam film ini, membuat penonton semakin terikat dengan kisah petualangan Puss.


Mengapa Kami Mencintai Puss in Boots


Puss in Boots bukanlah karakter animasi biasa. Keberanian, humor, dan sisi lembutnya menjadikannya sosok yang mudah dicintai. Penggemar terpesona oleh sifat bicara yang mulus, kemampuannya untuk berubah dari pejuang tangguh menjadi anak kucing yang penuh kerentanan dalam sekejap, serta kesetiaannya yang luar biasa kepada orang-orang yang dia sayangi.


Dengan aksen khas dan sikap tidak takut, Puss selalu berhasil mencuri perhatian dalam setiap adegan yang dia masuki. Entah itu saat terlibat dalam pertarungan pedang yang epik atau saat menikmati kemenangan kecilnya, Puss tetap menjadi pusat perhatian. Bahkan saat dia memamerkan matanya yang besar dan menggemaskan, penonton tak bisa menahan diri untuk jatuh cinta pada karakter yang satu ini.


Setelah kesuksesan film solo pertama, Puss in Boots melanjutkan perjalanannya dengan sekuel Puss in Boots: The Last Wish, yang rilis pada 2022. Sekuel ini akan mengangkat cerita Puss yang kini harus menghadapi konsekuensi dari sembilan nyawa legendaris yang dimilikinya. Gimana, penasaran? Bagi yang belum nonton, mungkin Anda bisa mencoba menonton film ini di akhir pekan.