Mengapa kue berbasis almond yang sederhana ini menjadi salah satu makanan penutup paling digemari di seluruh dunia?
Macaron, dengan cangkang renyah yang lembut dan isian krim yang menggoda, telah berhasil mencuri hati banyak orang.
Namun, bagaimana makanan kecil yang luar biasa ini bisa tercipta? Apa yang membuatnya begitu istimewa? Hari ini, mari kita eksplorasi sejarah dan seni di balik kelezatan macaron.
Macaron vs. Macaroon: Memahami Perbedaannya
Sebelum kita lebih jauh, mari kita atasi kebingungan antara macaron dan macaroon. Meskipun kedua kata ini terdengar mirip, mereka sebenarnya sangat berbeda. Macaron adalah kue Prancis berbahan dasar meringue dengan tepung almond, yang diisi dengan krim mentega, ganache, atau selai. Sementara itu, macaroon adalah camilan berbasis kelapa yang biasanya dipanggang dalam bentuk gundukan dan memiliki tekstur kenyal. Selain itu, meskipun "Macron" merujuk pada nama Presiden Prancis, macaroni adalah jenis pasta yang tidak ada hubungannya dengan macaron. Mari kita nikmati sedikit kesenangan bahasa untuk memulai!
Sejarah Macaron: Dari Kue Almond Sederhana Hingga Ikonik
Pada awalnya, macaron tidak tampak seperti makanan lezat berwarna-warni dan berisian yang kita nikmati sekarang. Kue almond ini awalnya disajikan dengan cara yang sangat sederhana. Menariknya, sejarah macaron dimulai pada masa Revolusi Prancis. Dua biarawati, yang mencari suaka di kota Nancy, mulai memanggang dan menjual macaron untuk mencari nafkah. Selama berabad-abad, kue sederhana ini berkembang menjadi makanan mewah yang kita kenal sekarang, dengan dua lapis meringue almond yang diisi dengan bahan krim yang menggugah selera. Proses evolusi macaron menjadi versi modern yang lebih canggih ini terjadi pada awal abad ke-20, berkat tangan kreatif cucu Louis Ernest Ladurée, yang menciptakan sandwich meringue almond ikonik dengan isian yang kita kenal sekarang.
Ladurée: Tempat Kelahiran Macaron Modern
Ketika Anda mendengar kata "macaron", kemungkinan besar yang terlintas di pikiran Anda adalah Ladurée, toko roti ikonik yang terletak di Paris. Toko ini, yang didirikan pada tahun 1862, adalah tempat kelahiran macaron modern. Setelah kebakaran yang terjadi pada tahun 1871, pelukis terkenal Jules Cheret dipekerjakan untuk mendekorasi dinding toko roti, menjadikannya lebih dari sekadar tempat penjualan kue lezat, tetapi juga sebuah karya seni visual. Hari ini, Ladurée tetap menjadi salah satu tujuan utama para pencinta macaron dari seluruh dunia. Toko ini bahkan telah menjadi salah satu atraksi wisata di Paris, tempat orang-orang berduyun-duyun untuk mencicipi macaron lezat yang telah mengokohkan tempatnya dalam sejarah kuliner dunia.
Membuat Macaron: Bahan Sederhana, Teknik yang Menantang
Meskipun terlihat rumit, membuat macaron sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Bahan-bahannya cukup sederhana: tepung almond, putih telur, dan gula. Kunci untuk mendapatkan macaron yang sempurna terletak pada pengendalian detail. Putih telur harus dipukul dengan tepat, terlalu keras, dan cangkangnya tidak akan terbentuk dengan baik; terlalu lembek, dan cangkangnya akan sulit menahan bentuk. Salah satu langkah yang paling penting adalah proses "macaronage," yakni cara melipat campuran tepung almond dan gula ke dalam meringue dengan lembut. Proses ini memastikan adonan menjadi halus dan mengkilap, siap untuk dipanggang.
Meskipun bahan-bahannya sederhana, menguasai teknik pembuatan macaron bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu kendala terbesar adalah kelembaban udara. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat merusak tekstur cangkang, menjadikannya terlalu lembek atau lengket. Beberapa pembuat kue bahkan membiarkan putih telur mereka 'tua' selama satu atau dua hari untuk mengurangi kadar kelembabannya, sehingga menghasilkan meringue yang lebih kering dan lebih stabil. Langkah lain yang tak kalah penting adalah membiarkan cangkang macaron yang sudah dipipet untuk beristirahat sejenak sebelum dipanggang. Ini membantu cangkang membentuk "kulit" yang memberi permukaan halus pada macaron, salah satu ciri khasnya yang paling mudah dikenali.