Fruitcake pertama kali muncul pada masa Kekaisaran Romawi, dikenal dengan nama satura.


Kue primitif ini terbuat dari campuran barley mash, biji delima, kismis, dan biji pinus.


Menciptakan makanan yang kaya akan energi dan bergizi. Fruitcake pada masa itu menjadi favorit para prajurit Romawi, karena kue ini tahan lama dan dapat disimpan dalam waktu lama tanpa cepat rusak. Ini menjadikannya pilihan sempurna bagi pasukan yang membutuhkan asupan energi selama perjalanan panjang.


Zaman Pertengahan: Penambahan Rempah dan Madu


Memasuki Abad Pertengahan, resep fruitcake mengalami perkembangan yang signifikan. Para pejuang yang bepergian jauh memperkenalkan buah-buahan kering yang diawetkan dengan gula, yang baru saja diimpor dari Timur. Pada saat itu, rempah-rempah dan madu mulai ditambahkan, memberikan rasa manis dan aroma yang khas. Buah-buahan kering yang terkandung dalam fruitcake juga melambangkan kemakmuran dan keberuntungan, menjadikannya hidangan yang hadir dalam pernikahan dan perayaan besar.


Kebangkitan di Inggris: Simbol Kemakmuran


Pada abad ke-18, fruitcake semakin berkembang dan menjadi simbol kemakmuran di Inggris. Kue ini dihiasi dengan bahan-bahan mewah, seperti kulit jeruk yang dikaramelkan, dan rempah-rempah eksotis. Sering kali, fruitcake ini dipanggang dengan lapisan marzipan yang halus dan dihias dengan desain yang rumit. Dalam tradisi masyarakat Inggris saat itu, kue ini dibiarkan matang selama beberapa bulan, karena diyakini rasanya akan semakin nikmat seiring berjalannya waktu. Bahkan, pada masa ini, fruitcake dianggap begitu mewah sehingga beberapa negara Eropa melarang pembuatannya.


Era Victoria: Awal Tradisi Liburan


Pada era Victoria, fruitcake mengukuhkan dirinya sebagai makanan wajib saat perayaan liburan. Fruitcake dihiasi dengan holly dan dekorasi musiman lainnya, menjadi bagian tak terpisahkan dari pesta dan perayaan tahun baru. Kue ini sering kali dijadikan hadiah, disajikan pada pesta teh, dan dinikmati bersama keluarga dan teman-teman. Tradisi ini terus berlangsung hingga hari ini. Pada masa ini, fruitcake menjadi sangat terkait dengan perayaan Twelfth Night, yang menandakan berakhirnya cuaca dingin dan awal musim semi. Namun, setelah Ratu Victoria memutuskan untuk menghindari makanan yang kaya tersebut, fruitcake pun bertransformasi menjadi hidangan yang hanya dinikmati pada perayaan tertentu, terutama pada liburan.


Fruitcake Modern: Kontroversial Namun Tetap Ikonik


Di zaman modern, fruitcake sering kali memicu perdebatan. Ada yang menyukainya dan menganggapnya sebagai hidangan khas liburan, sementara yang lain memandangnya sebagai kue padat yang tidak menarik. Meskipun demikian, fruitcake tetap menjadi bagian penting dari tradisi, terutama di Amerika Serikat. Salah satu varian terkenal berasal dari kota kecil di Georgia, yang dikenal sebagai "Fruitcake Capital of the World". Di sana, fruitcake yang dipenuhi kacang dan buah karamel telah diproduksi lebih dari satu abad, menjadi simbol kuliner liburan yang tak tergantikan.


Mengapa Fruitcake Tahan Lama?


Salah satu alasan utama mengapa fruitcake mampu bertahan dalam popularitas dan umur panjang adalah karena kandungan gula yang tinggi dan penggunaan bahan-bahan alami yang mengawetkan. Gula, sebagai pengawet alami, membantu mencegah pembusukan, sementara bahan seperti jus buah dan kulit silir memperpanjang umur simpan kue tersebut. Dengan penyimpanan yang tepat, sebuah fruitcake yang baik dapat bertahan hingga bertahun-tahun, bahkan dekade.


Masa Depan Fruitcake: Inovasi dan Pembaruan


Saat ini, fruitcake tengah mengalami kebangkitan, dengan banyak pembuat roti yang bereksperimen dengan rasa baru, bahan-bahan segar, dan teknik inovatif. Beberapa versi modern menggunakan buah tropis, dasar bebas gluten, atau bahkan menambahkan cokelat, membuatnya lebih terakses bagi generasi muda yang lebih tertarik dengan variasi rasa. Walaupun ada candaan yang masih berkembang tentang mengganti fruitcake dengan kue lain, kedatangan generasi baru penggemar fruitcake membuktikan bahwa hidangan ini tetap relevan dan terus berkembang.