Siapa yang tidak suka melihat burung yang penuh warna?
Salah satu burung yang paling menawan di Eropa adalah European Bee-Eater atau biasa disebut dengan nama ilmiah Merops apiaster.
Burung ini terkenal dengan penampilannya yang cerah dan ceria, serta keunikannya dalam berburu lebah! Berikut adalah 10 fakta menarik yang bisa membuat Anda lebih menghargai keindahan dan keunikan dari European Bee-Eater.
1. Penuh Warna Cerah yang Mengagumkan
Dengan bulu berwarna hijau zamrud, kuning terang, dan biru laut yang mencolok, burung ini seakan-akan membawa palet cat ke langit. Kombinasi warnanya membuatnya mudah dikenali dan menjadi salah satu burung yang paling fotogenik. Jika Anda sedang berlibur di Eropa, peluang untuk melihat European Bee-Eater bisa jadi momen yang tak terlupakan.
2. Makanan Utama: Lebah!
Seperti namanya, European Bee-Eater memang memiliki diet utama yang terdiri dari lebah. Namun, mereka bukan hanya makan lebah biasa. Burung ini juga memakan serangga terbang lainnya, seperti lalat dan kupu-kupu. Keahlian mereka dalam menangkap lebah dengan kecepatan tinggi adalah pemandangan yang luar biasa!
3. Keahlian Berburu yang Memukau
Burung ini punya teknik berburu yang sangat unik. Setelah menangkap lebah atau serangga terbang, European Bee-Eater akan menggigit bagian belakang kepala mangsanya untuk mematikan racun yang mungkin ada, lalu menyentakkan sayap serangga untuk mengeluarkan sengatnya. Canggih banget, kan?
4. Penyebaran di Eropa dan Afrika
European Bee-Eater tidak hanya hidup di Eropa, tapi juga dapat ditemukan di beberapa bagian Afrika utara. Mereka bermigrasi setiap tahun, dari Eropa ke Afrika, untuk mencari cuaca yang lebih hangat selama musim dingin. Bisa dibilang, mereka adalah burung yang paham betul cara menikmati cuaca!
5. Burung Sosial
Salah satu ciri khas dari European Bee-Eater adalah sifat sosialnya. Mereka suka tinggal dalam kelompok besar, terutama saat musim berkembang biak. Mereka saling berbagi tempat bertengger dan juga bekerja sama saat berburu. Jadi, Anda bisa melihat mereka berkumpul dalam kelompok yang cukup ramai—seolah sedang kumpul bareng teman-teman.
6. Panjang Umur
Meski ukuran tubuhnya tidak begitu besar, European Bee-Eater dapat hidup hingga 10 tahun, dan beberapa individu bahkan lebih. Usia panjang ini tentu bergantung pada lingkungan yang aman dan sumber makanan yang melimpah. Dengan keterampilan berburu yang canggih, mereka bisa bertahan hidup dalam waktu lama.
7. Sarang di Tanah
Berbeda dengan burung lain yang membuat sarang di pohon, European Bee-Eater lebih suka menggali lubang sarang di tanah. Mereka membuat terowongan yang cukup dalam untuk menempatkan telur mereka di dalamnya. Proses pembuatan sarang ini cukup rumit, tapi itu adalah bagian dari daya tarik mereka!
8. Tanda Pengenal Unik
Selain warna bulunya yang mencolok, European Bee-Eater juga memiliki garis hitam di sekitar matanya yang menyerupai masker. Garis ini memberikan kesan misterius pada wajahnya, membuatnya terlihat seperti karakter dalam komik. Tidak heran kalau mereka sering dijadikan subjek fotografi alam!
9. Pengendali Populasi Serangga
Selain menjadi penggemar lebah, burung ini juga berperan penting dalam mengendalikan populasi serangga di habitatnya. Dengan memakan berbagai jenis serangga terbang, European Bee-Eater membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah terjadinya ledakan populasi serangga tertentu.
10. Momen Migrasi yang Menakjubkan
Setiap tahun, European Bee-Eater melakukan migrasi dari Eropa ke Afrika. Dalam perjalanan ini, mereka terbang ribuan kilometer untuk mencari tempat yang lebih hangat dan penuh makanan. Pemandangan kawanan European Bee-Eater yang terbang bersama dalam formasi adalah salah satu momen alam yang paling mengesankan.
European Bee-Eater adalah burung yang tidak hanya menakjubkan secara visual, tetapi juga memiliki banyak keunikan dalam cara hidup dan bertahan hidup. Dengan penampilan yang mencolok, kemampuan berburu yang luar biasa, serta sifat sosialnya yang menyenangkan, tak heran jika burung ini menjadi favorit para pecinta alam dan fotografer.
