Pluto, yang sebelumnya dianggap sebagai planet kesembilan dalam tata surya, kini tidak lagi memegang status tersebut.


Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi menurunkan status Pluto menjadi planet katai.


Keputusan ini mengejutkan banyak pihak dan memicu perdebatan luas, baik di kalangan astronom maupun masyarakat umum. Apa yang sebenarnya menyebabkan Pluto kehilangan statusnya sebagai planet, dan apa dampak dari keputusan ini?


Kriteria Planet yang Ditetapkan oleh IAU


Untuk memahami keputusan tersebut, kita perlu mengetahui kriteria yang ditetapkan IAU agar sebuah benda langit dapat diklasifikasikan sebagai planet. Ada tiga kriteria utama:


1. Mengorbit Matahari: Objek harus mengelilingi Matahari secara langsung, bukan mengorbit benda langit lainnya.


2. Bentuk Hampir Bulat: Objek harus memiliki massa dan gravitasi yang cukup untuk membentuk dirinya menjadi hampir bulat.


3. Membersihkan Orbitnya: Planet harus memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk membersihkan orbitnya dari benda-benda lain yang lebih kecil.


Mengapa Pluto Kehilangan Status Planet?


Meskipun Pluto memenuhi dua kriteria pertama, ia gagal memenuhi kriteria ketiga. Orbitnya sangat elips dan bahkan memotong orbit Neptunus, menunjukkan bahwa jalurnya tidak bebas dari benda langit lain. Selain itu, Pluto tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek lain. Sepanjang orbitnya, terdapat benda-benda es yang seukuran atau lebih kecil, seperti Eris, Haumea, dan Makemake. Hal ini membuat Pluto gagal memenuhi syarat sebagai planet.


Munculnya Kategori Planet Katai


Penurunan status Pluto turut melahirkan kategori baru dalam astronomi, yaitu planet katai. Planet katai adalah objek yang lebih kecil dari planet, tetapi lebih besar dari asteroid, dengan beberapa karakteristik planet. Pluto, bersama dengan Eris, Haumea, Makemake, dan lainnya, kini diklasifikasikan dalam kategori ini. Keberadaan kategori baru ini membantu para astronom mengklasifikasikan berbagai jenis objek di tata surya dengan lebih jelas.


Pentingnya Keputusan Ini


Meskipun keputusan untuk menurunkan status Pluto mengecewakan sebagian orang, langkah ini merupakan kemajuan penting dalam memahami tata surya. Dengan mendefinisikan kriteria planet secara lebih jelas, IAU memberikan kerangka kerja yang membantu mengorganisasi dan mempelajari tata surya kita dengan lebih terstruktur.


Selain itu, keputusan ini menunjukkan kompleksitas tata surya, yang penuh dengan beragam benda langit dengan karakteristik unik. Objek seperti Pluto dan Eris memberikan wawasan tentang sejarah pembentukan tata surya. Mereka juga menghadirkan tantangan baru bagi para ilmuwan untuk mengeksplorasi objek-objek langit yang jauh. Keputusan ini turut memicu minat besar dalam eksplorasi tata surya bagian luar.


Misi New Horizons dan Penelitian Pluto


Misi New Horizons, yang mengunjungi Pluto pada tahun 2015, memberikan data penting tentang planet katai ini. Informasi tersebut membantu mengungkap detail baru mengenai permukaan, atmosfer, dan karakteristik Pluto yang unik. Meskipun Pluto kini dianggap planet katai, keunikan dan kontribusinya dalam pemahaman tata surya tetap tak terbantahkan.


Film Dokumenter tentang Pluto


Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Pluto dan kontroversi seputar statusnya, beberapa dokumenter berikut bisa menjadi pilihan:


1. "Mengejar Pluto" (2015): Dokumenter ini mengikuti misi New Horizons dan menyajikan gambar serta data baru yang mengungkap banyak hal tentang Pluto.


2. "The Planets" (2019): Dalam salah satu episodenya, seri ini mendalami Pluto, mulai dari sejarah hingga karakteristik uniknya, memberikan pemahaman menyeluruh tentang perannya dalam tata surya.


Menonton dokumenter seperti ini dapat memperdalam pemahaman Anda tentang Pluto dan mengungkap alasan mengapa ia tetap menjadi objek menarik meskipun statusnya telah berubah.