Apakah meredakan stres bisa sesederhana menghirup aroma yang menenangkan? Itulah konsep di balik aromaterapi, praktik kuno yang tetap populer hingga sekarang. Aromaterapi semakin mendapat perhatian luas, dengan pasar global untuk minyak esensial , seperti lavender, jeruk manis, dan cedarwood yang diperkirakan akan tumbuh miliaran dalam beberapa tahun mendatang.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Stres dapat memberatkan pikiran dan tubuh Anda, sering membuat Anda sulit tidur di malam hari. Namun, efek menenangkan dari aromaterapi dapat membantu mengurangi kekhawatiran tersebut dan meningkatkan kualitas tidur. Sebagai contoh, studi telah menunjukkan bahwa aromaterapi lavender mengurangi stres dan meningkatkan tidur pasien di unit perawatan intensif, sebuah lingkungan yang jauh dari relaksasi. Mereka yang menerima aromaterapi juga melihat penurunan tekanan darah dan denyut jantung, yang sering meningkat akibat stres.
Mengurangi Kecemasan
Pikiran tentang menjalani operasi dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan bagi banyak orang, tetapi aromaterapi dapat membantu menenangkan saraf sebelum prosedur. Tinjauan dari 27 studi menemukan bahwa aromaterapi secara efektif mengurangi kecemasan pasien yang bersiap untuk berbagai operasi, mulai dari prosedur jantung hingga operasi kecil. Minyak lavender, jeruk, dan mawar adalah yang paling sering digunakan, sering kali melalui inhalasi atau pijat. Aromaterapi telah menunjukkan banyak potensi dalam mengurangi kecemasan sebelum operasi, dan kini digunakan di rumah sakit untuk tujuan ini.
Meningkatkan Mood dan Meringankan Depresi
Aromaterapi, terutama melalui pijat, telah terbukti dapat meredakan gejala depresi dan meningkatkan suasana hati. Beberapa studi juga menyarankan bahwa aromaterapi dapat membantu dengan "baby blues" pasca melahirkan. Kita semakin memahami bagaimana aromaterapi dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kebutuhan fisik dan emosional.
Bagaimana Aromaterapi Bekerja?
Jadi, bagaimana aroma sederhana dapat memberikan efek yang signifikan? Kuncinya terletak pada bagaimana otak dan sistem saraf merespons stimuli aromatik. Ketika minyak esensial dihirup, molekul-molekul kecil masuk ke hidung Anda, di mana reseptor-reseptor mengirim sinyal ke otak melalui saraf olfaktori. Hal ini mengaktifkan pusat emosional otak, memicu rangkaian respons, termasuk pelepasan hormon. Aromaterapi secara langsung memengaruhi otak dan sistem saraf kita, menjadikannya alat yang kuat untuk kesejahteraan emosional.
Minyak Esensial untuk Meredakan Stres
Minyak esensial adalah ekstrak tumbuhan yang sangat berkonsentrasi, biasanya berasal dari bunga, biji, batang, daun, dan bagian tumbuhan lainnya melalui proses seperti destilasi atau pemerasan dingin. Minyak-minyak yang berbeda ditargetkan untuk berbagai kondisi, dengan lavender menjadi pilihan utama untuk meredakan stres dan kecemasan. Minyak lain yang membantu melawan stres meliputi:
1. Chamomile
2. Clary sage
3. Geranium
4. Bergamot
5. Frankincense
6. Jasmine
7. Laurel
8. Lemon
9. Mandarin
10. Patchouli
Tips Keamanan dalam Menggunakan Minyak Esensial
Ketika menggunakan minyak esensial, perhatikan langkah-langkah keamanan berikut:
- Hindari nyala terbuka: Minyak esensial mudah terbakar, jadi jangan pernah menggunakannya di dekat nyala terbuka, dan berhati-hatilah untuk meninggalkannya di lingkungan panas seperti dalam mobil.
- Jangan ditelan : Minyak esensial tidak boleh dikonsumsi.
- Batas paparan di sekitar hewan peliharaan dan anak-anak : Gunakan minyak esensial dengan hati-hati di rumah tangga dengan hewan peliharaan atau anak-anak kecil.
- Paparan sinar matahari : Hindari mengoleskan minyak esensial pada kulit sebelum keluar, karena dapat menyebabkan fotosensitivitas, meningkatkan risiko terbakar sinar matahari.