Bulan, juga dikenal sebagai Luna, adalah satelit alami satu-satunya Bumi, dengan diameter sekitar seperempat dari Bumi dan massa sekitar 1/81 dari Bumi. Bulan adalah satelit terbesar dalam hal volume dan massa relatif terhadap planetnya dan yang kelima terbesar dalam tata surya. Selain itu, Bulan adalah satelit terpadat kedua di tata surya, hanya terlampaui oleh satelit Jupiter, Io.


Dalam istilah ilmiah, Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, mengorbit Bumi tanpa lelah. Selama lebih dari 4 miliar tahun, Bulan tidak pernah jauh dari sisi Bumi, menjadi sahabat setia Bumi. Asal dan evolusi Bulan telah lama memikat umat manusia sebagai pertanyaan mendasar dalam ilmu pengetahuan alam. Selama abad terakhir, berbagai hipotesis mengenai asal-usul dan evolusi Bulan telah muncul, namun konsensus masih sulit dicapai. Perdebatan seputar teori pembentukan Bulan berfokus pada apakah Bulan terbentuk secara independen, mirip dengan Bumi, melalui akresi dan agregasi material di nebula surya atau apakah berasal sebagai material yang terpental dari Bumi, baik selama pembentukannya awal atau melalui penangkapan kemudian.


Setiap hipotesis mengenai asal-usul Bulan harus mempertimbangkan beberapa fakta kunci: Bulan adalah satu-satunya satelit Bumi, orbitnya berputar di sekitar pusat massa sistem Bumi-Bulan, dan bidang orbitnya tidak sejajar dengan bidang ekuatorial Bumi. Massa Bulan sekitar 1/81 dari Bumi, dengan densitas rata-rata 3,34 gram per sentimeter kubik, sekitar 60% dari densitas rata-rata Bumi. Komposisi Bulan berbeda secara signifikan dari Bumi, lebih kaya akan unsur refraktori namun lebih miskin akan unsur volatil dan siderofili. Bulan juga lebih kering dan lebih mengurangi daripada Bumi.


Bulan memperlihatkan struktur berlapis dari inti, mantel, dan kerak. Usia batuan permukaan Bulan umumnya melebihi 3,1 miliar tahun, menunjukkan bahwa evolusi Bulan terutama terjadi dalam 1,5 miliar tahun pertama keberadaannya. Saat ini, Bulan adalah benda langit yang sebagian besar tidak aktif mendekati keseimbangan termal. Hipotesis mendominasi untuk pembentukan Bulan adalah hipotesis Benturan Raksasa. Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, sebuah benda berukuran Mars, Theia, bertabrakan dengan Bumi muda, melemparkan material (terutama mantel) ke angkasa, akhirnya bergabung untuk membentuk Bulan. Bukti yang mendukung hipotesis Benturan Raksasa termasuk kesamaan dalam komposisi isotop oksigen antara batuan Bulan dan mantel Bumi, seperti yang terungkap oleh sampel yang dikembalikan oleh misi Apollo.


Baru-baru ini, para peneliti dari ETH Zurich menemukan gas langka – helium dan neon – dari mantel Bumi dalam meteorit Bulan, yang lebih lanjut mendukung hipotesis Benturan Raksasa. Temuan mereka dipublikasikan dalam Science Advances dengan judul "Indigenous noble gases in the Moon's interior." Meskipun hipotesis Benturan Raksasa mungkin tidak sempurna, saat ini masih menjadi penjelasan paling komprehensif untuk pembentukan Bulan, menunggu bukti lebih lanjut untuk penyempurnaan.