Inovasi otomotif, yaitu kendaraan roda empat ringan yang digerakkan sendiri, tidak dimulai dalam bentuknya yang sekarang. Proses pengembangan mobil telah melalui perjalanan panjang yang penuh inovasi dan perbaikan terus-menerus selama lebih dari 100 tahun.


Perjalanan panjang ini mencerminkan kebijaksanaan dan keterampilan manusia yang terus berkembang. Perkembangan ini juga didorong oleh dukungan dari berbagai industri seperti minyak bumi, baja, aluminium, kimia, plastik, mesin, listrik, infrastruktur jalan, elektronik, dan keuangan yang turut mendorong kemajuan teknologi otomotif.


Sejak 1970, jumlah kendaraan global hampir dua kali lipat setiap 15 tahun, dengan produksi kendaraan global mencapai 87,38 juta unit pada tahun 2013. Perubahan signifikan pertama dalam industri otomotif terjadi dengan diperkenalkannya produksi dengan jalur perakitan atau assembly line yang berasal dari Amerika Serikat. Henry Ford adalah tokoh utama dalam peralihan ini, yang memperkenalkan mobil massal pertama, Ford Model T, pada tahun 1908. Pada tahun 1914, produksi mobil tahunan di Amerika Serikat mencapai 485.000 unit, dengan lebih dari 200.000 di antaranya merupakan Ford Model T. Sebagai perbandingan, total produksi hampir 150 produsen mobil di Prancis hanya mencapai 45.000 unit pada waktu yang sama. Total produksi Ford Model T akhirnya mencapai angka yang sangat mengesankan, yaitu 16,8 juta unit.


Ford menyadari lebih awal bahwa mobil bukanlah sekadar barang mewah untuk kalangan kaya, tetapi juga alat yang praktis dan dapat diakses oleh banyak rumah tangga. Di sisi lain, industri otomotif Prancis saat itu belum mengalami modernisasi, meskipun jumlah produsen mobil di sana semakin meningkat pesat. Pada tahun 1915, Prancis memiliki lebih dari 150 produsen mobil. Pada tahun 1912, André Citroën, yang terkesan dengan proses produksi jalur perakitan yang ia lihat di Amerika Serikat, bertekad untuk membawa inovasi serupa ke Prancis. Pada tahun 1919, Citroën meluncurkan mobil Type A yang diproduksi dengan jalur perakitan, yang semakin mempercepat perkembangan industri otomotif.



Memasuki tahun 1920-an, sektor manufaktur otomotif telah menjadi pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi global. Pada tahun 1930-an, Amerika Serikat dan Eropa telah memproduksi lebih dari 5 juta mobil setiap tahunnya. Namun, pada saat itu, industri ini masih terbilang tertutup. Kemudian, pada tahun 1960, sebuah kejutan besar datang dari negara yang jauh, Jepang. Jepang memasuki pasar mobil global dengan cepat dan pada tahun 1962, Jepang memproduksi lebih dari 1 juta kendaraan dalam setahun. Dalam waktu kurang dari lima tahun, produksi mobil Jepang dua kali lipat dan berhasil menyalip Italia serta menantang Prancis yang memproduksi sekitar 1,5 juta mobil per tahun.


Pada saat itu, Amerika Serikat masih menjadi produsen mobil terbesar, tetapi pertumbuhannya mulai terhambat. Hal ini memungkinkan Jerman untuk sedikit unggul dan menjadi produsen mobil terbesar kedua di dunia, sejajar dengan Inggris, yang memproduksi sekitar 1,8 juta mobil setiap tahunnya. Seperti seorang pesepeda yang mulai menyalip kelompok depan menjelang akhir balapan, Jepang mulai merangkak naik dan masuk ke dalam kelompok teratas dari tahun 1963 hingga 1966. Pada tahun 1967, Jepang berhasil menjadi produsen mobil terbesar kedua di dunia.



Meskipun awalnya mobil-mobil Jepang sering dicemooh dan dianggap sebagai produk inferior, kenyataannya kualitas mobil Jepang semakin diakui seiring berjalannya waktu. Harga yang terjangkau serta kualitas yang semakin baik membuat mobil Jepang menjadi pilihan banyak konsumen global. Secara khusus, merek-merek seperti Toyota, Honda, dan Nissan telah menjadi tulang punggung industri otomotif Jepang. Mereka terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi otomotif, yang memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan produk mereka.


Lebih dari itu, sistem inovasi teknologi yang berkembang pesat di Jepang juga turut mendukung daya saing yang menyeluruh. Sistem ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari perusahaan komponen, universitas, hingga organisasi industri yang bekerja sama untuk mendorong inovasi dan menjaga kualitas produk. Keberhasilan Jepang dalam industri otomotif adalah hasil dari kolaborasi yang erat antar berbagai sektor dan investasi yang besar dalam riset serta pengembangan.


Perjalanan panjang dan penuh tantangan ini membuktikan bagaimana inovasi dan kerja keras terus mengubah lanskap industri otomotif dunia. Dari jalur perakitan Ford hingga kebangkitan mobil Jepang, setiap langkah memberikan kontribusi besar dalam membentuk wajah industri otomotif yang kita kenal sekarang.