Burung dalam keluarga Strigiformes dikenal sebagai burung hantu. Terdapat lebih dari 130 spesies burung hantu yang tersebar di seluruh benua, kecuali Antartika.
Mayoritas spesies dalam ordo ini adalah pemangsa nokturnal (aktif di malam hari) yang memakan berbagai hewan kecil seperti tikus, serangga, burung kecil, kadal, ikan, dan hewan lainnya. Ciri khas burung hantu adalah kepala yang lebar dengan paruh pendek dan kokoh yang memiliki ujung berbentuk kait.
Feather atau bulu di bagian depan kepala burung hantu tersusun membentuk pelipisan wajah yang unik, yang pada beberapa spesies terdapat juga bulu menyerupai telinga. Kombinasi antara wajah berbentuk cakram, mata binokuler, dan bulu telinga ini menjadikan kepala burung hantu mirip dengan kepala kucing, yang mendasari julukan burung hantu atau sacred cat hawk dalam bahasa Inggris.
Burung hantu lebih suka tidur di antara dedaunan pada siang hari dan akan aktif berburu di malam hari. Keahlian mereka dalam berburu tikus di hutan sangat luar biasa, karena mata burung hantu terletak di depan kepala, berbeda dengan kebanyakan burung lainnya yang matanya berada di sisi kepala. Hal ini memengaruhi cara mereka melihat lingkungan sekitar, meskipun mereka tidak dapat memutar kepala untuk melihat ke segala arah.
Menariknya, mata burung hantu hanya mengandung satu jenis pigmen visual, yaitu sel fotoreseptor yang disebut sel batang, dan tidak mengandung sel kerucut yang memungkinkan penglihatan warna. Akibatnya, burung hantu tidak dapat melihat warna dan merupakan satu-satunya jenis burung yang "buta warna". Meskipun demikian, dengan pupil yang besar yang tidak bisa menyempit, burung hantu sangat peka terhadap cahaya rendah, menjadikannya burung yang sangat cocok untuk aktivitas malam hari. Mata mereka sangat tajam dalam membedakan terang dan gelap, menjadikan mereka predator malam yang efisien.
Burung hantu terutama mengandalkan tikus sebagai sumber makanan utama mereka. Namun, jika tikus jarang ditemukan, mereka juga akan memakan serangga, burung kecil, kadal, ikan, dan bahkan mamalia kecil seperti landak. Setelah makan, burung hantu akan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna, seperti bulu hewan, tulang, atau kerangka luar serangga. Sisa-sisa makanan ini akan dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk gumpalan.
Salah satu kebiasaan unik burung hantu adalah kebiasaannya yang lebih diaktifkan pada malam hari. Ketika berburu, burung hantu memiliki beberapa fitur yang membuat perburuan mereka sangat efisien. Burung hantu terbang dengan sangat senyap. Bulu-bulu pada sayapnya sangat lembut, dan frekuensi gelombang suara yang dihasilkan saat terbang sangat rendah, biasanya kurang dari 1000 hertz. Banyak hewan yang tidak bisa mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi serendah itu, sehingga burung hantu bisa mendekati mangsanya tanpa diketahui. Ini membuat mangsa mereka sulit untuk melarikan diri.
Kemampuan pendengaran burung hantu juga luar biasa. Mereka memiliki sel pendengaran super yang jumlahnya bisa mencapai sekitar 100.000, jauh lebih banyak dibandingkan manusia yang hanya memiliki sekitar 20.000 sel pendengaran. Kemampuan pendengaran burung hantu termasuk yang terbaik di antara semua hewan, termasuk burung. Yang menarik, burung hantu memiliki dua lubang telinga yang posisinya tidak simetris, dan bentuknya juga berbeda. Konfigurasi telinga yang unik ini memungkinkan burung hantu untuk menentukan sumber suara yang sangat halus di kegelapan malam.
Mekanisme ini menjadikan burung hantu sebagai predator yang sangat handal, mampu menangkap mangsanya dengan efisien meski dalam kondisi gelap sekalipun. Semua kemampuan fisik ini berperan penting dalam keberhasilan burung hantu dalam berburu di malam hari. Dengan kecerdasan, pendengaran tajam, dan kemampuan terbang yang hampir tanpa suara, burung hantu menjadi simbol kekuatan alam yang menakjubkan.
Jadi, Apakah Anda Sudah Tahu Betapa Hebatnya Burung Hantu?
Burung hantu bukan hanya simbol kebijaksanaan, tetapi juga predator yang sangat cerdik dan ahli dalam berburu. Dengan kombinasi penglihatan dan pendengaran yang luar biasa, mereka menjadi burung yang sangat terampil dalam hidup di dunia malam. Keindahan dan keunikan burung hantu ini tidak hanya menarik untuk dipelajari, tetapi juga memberikan inspirasi tentang bagaimana hewan-hewan beradaptasi dengan lingkungannya.