Stadion Gelora Bung Karno (GBK) adalah salah satu stadion terbesar dan paling bersejarah di Indonesia.
Namun, tahukah Anda bahwa stadion ini pernah menjadi saksi bisu dari sebuah pertunjukan yang mirip dengan duel maut gladiator? Seiring dengan perjalanannya, GBK telah menjadi tempat berbagai peristiwa besar, mulai dari pertandingan sepak bola kelas dunia hingga konser megah. Namun, ada fakta unik yang jarang diketahui tentang sejarah stadion ini. Simak kisah selengkapnya!
Sejarah di Balik Berdirinya Stadion GBK
Stadion GBK bukan hanya sekadar fasilitas olahraga, tetapi juga simbol kebanggaan nasional. Dibangun pada era Presiden Soekarno, stadion ini menjadi salah satu proyek ambisius dalam rangka memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah ajang internasional.
Pembangunan stadion ini dimulai pada tahun 1958 dan diresmikan pada 21 Juli 1962. GBK dibangun sebagai bagian dari persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV pada tahun yang sama. Proyek ini tidak hanya melibatkan tenaga kerja dari dalam negeri, tetapi juga mendapat bantuan teknis dan finansial dari Uni Soviet, yang pada saat itu menjalin hubungan erat dengan Indonesia.
Soekarno memiliki visi besar terhadap stadion ini. Ia ingin membangun stadion yang mampu menampung puluhan ribu penonton dan menjadi kebanggaan bangsa. Oleh karena itu, desain stadion dibuat megah dengan arsitektur khas yang menggambarkan semangat nasionalisme.
5 Fakta Menarik di Balik Pembangunan Stadion GBK
1. Digagas Langsung oleh Soekarno
Stadion GBK merupakan bagian dari proyek besar Soekarno dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang mampu menggelar ajang olahraga internasional. Soekarno tidak hanya mengusulkan pembangunan stadion ini, tetapi juga aktif mengawasi proses konstruksinya. Ia bahkan turut campur dalam pemilihan desain dan material yang digunakan.
2. Biaya Pembangunan Mencapai 12,5 Juta USD
Pada saat itu, pembangunan GBK menelan biaya sekitar 12,5 juta USD atau setara dengan ratusan juta dolar di era modern. Dana tersebut sebagian besar berasal dari bantuan Uni Soviet sebagai bagian dari kerja sama politik dan ekonomi antara kedua negara. Bantuan tersebut berbentuk kredit lunak yang memungkinkan Indonesia membangun stadion megah ini tanpa beban finansial yang berat.
3. Memiliki Atap Baja Raksasa yang Disebut ‘Temu Gelang’
Salah satu elemen paling ikonik dari Stadion GBK adalah struktur atapnya yang disebut "Temu Gelang". Atap ini dirancang untuk memberikan keteduhan kepada penonton tanpa menghalangi pandangan mereka terhadap lapangan. Struktur ini juga menjadi simbol persatuan dan kekuatan bangsa Indonesia.
4. Pernah Menjadi Saksi Bisu Duel Maut Mirip Gladiator
Meskipun lebih dikenal sebagai tempat pertandingan olahraga dan konser musik, Stadion GBK pernah menjadi saksi pertunjukan ekstrem yang mengingatkan pada duel maut gladiator di zaman Romawi. Pada era 1970-an, stadion ini pernah menggelar pertunjukan seni bela diri dan gulat bebas yang sangat brutal. Beberapa pertandingan bahkan berakhir dengan cedera serius, sehingga akhirnya jenis hiburan seperti ini dihentikan.
Duel maut tersebut biasanya dilakukan dalam acara hiburan yang menyatukan berbagai aliran seni bela diri, termasuk tinju, karate, dan bahkan gulat profesional yang pada saat itu belum diatur dengan ketat seperti sekarang. Meskipun menarik perhatian banyak orang, pertunjukan ini kemudian dihentikan karena alasan keselamatan.
5. Tempat Bersejarah untuk Olahraga dan Hiburan
Sejak diresmikan, GBK telah menjadi tuan rumah berbagai event besar, termasuk Asian Games, Piala Asia, dan pertandingan internasional lainnya. Selain itu, stadion ini juga sering digunakan sebagai lokasi konser musisi dunia seperti Metallica, Bon Jovi, dan Coldplay. Dengan kapasitas yang dapat menampung lebih dari 80 ribu orang, GBK tetap menjadi pilihan utama untuk acara besar di Indonesia.
GBK dalam Era Modern
Dengan perkembangan zaman, Stadion GBK terus mengalami renovasi dan modernisasi agar tetap relevan dengan standar internasional. Renovasi besar terakhir dilakukan menjelang Asian Games 2018, di mana stadion ini diperbarui dengan fasilitas yang lebih canggih, kursi baru yang lebih nyaman, serta sistem pencahayaan yang lebih modern.
Selain itu, GBK juga semakin ramah lingkungan dengan penambahan area hijau dan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik. Kini, stadion ini tidak hanya menjadi pusat olahraga, tetapi juga destinasi wisata dan ruang publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
Stadion Gelora Bung Karno bukan hanya sekadar stadion biasa, tetapi juga simbol kebanggaan nasional yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Dari visi besar Soekarno, bantuan Uni Soviet, hingga menjadi saksi berbagai momen bersejarah, GBK terus menjadi pusat perhatian di dunia olahraga dan hiburan. Dengan berbagai renovasi yang telah dilakukan, stadion ini tetap megah dan siap menjadi saksi sejarah baru di masa depan.
Siapkah Anda untuk menyaksikan momen besar berikutnya di GBK?