Dari jus jeruk hingga sup ayam, dari lozenges zinc hingga suplemen bawang putih, obat rumahan untuk pilek sangat melimpah.


Namun, seberapa efektifkah obat-obat ini dalam kenyataannya? Apakah mereka benar-benar dapat meredakan gejala pilek, atau hanya makanan penghibur tanpa dasar medis? Mari kita bahas lebih dalam untuk menemukan jawabannya.


Cara Kerja Pertahanan Tubuh Melawan Pilek


Pilek biasa, yang disebabkan oleh sekitar 200 jenis virus yang berbeda, adalah pengalaman yang dialami oleh hampir setiap orang. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, tubuh kita memiliki dua lapisan pertahanan: sistem kekebalan tubuh bawaan yang berusaha mengeluarkan penyusup tersebut, dan sistem kekebalan adaptif yang secara spesifik menargetkan patogen yang pernah dikenali tubuh sebelumnya. Namun, virus penyebab pilek terus bermutasi, sehingga sistem kekebalan adaptif sulit mengenali dan melawannya, yang membuat pilek bisa kembali beberapa kali dalam setahun.


Meskipun gaya hidup dan pola makan tentunya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, pertanyaannya adalah, apakah obat-obatan rumahan populer benar-benar dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk mengusir pilek? Beberapa obat ini juga banyak dipromosikan untuk membantu memperkuat kekebalan tubuh saat wabah penyakit lebih parah, seperti pandemi COVID-19. Namun, apa kata bukti ilmiah?


Bawang Putih dan Suplemen Lainnya


Bawang putih telah lama dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk potensinya dalam melawan pilek. Sebuah penelitian yang melibatkan 146 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen bawang putih setiap hari selama 12 minggu di musim dingin mengalami lebih sedikit pilek dan periode penyakit yang lebih singkat dibandingkan mereka yang diberi plasebo. Potensi bawang putih untuk memperkuat respons kekebalan tubuh menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu mencegah pilek, meskipun tidak dapat menyembuhkannya.



Suplemen lain juga dapat berperan penting. Sebuah multivitamin yang mengandung berbagai nutrisi seperti vitamin A, C, D, dan zinc ditemukan dapat mengurangi frekuensi dan keparahan gejala pilek dalam sebuah studi yang dilakukan selama dua musim dingin berturut-turut. Namun, para ahli mengingatkan bahwa suplemen hanya efektif jika terdapat kekurangan nutrisi yang esensial. Bagi mereka yang sudah memiliki pola makan seimbang, menambahkan suplemen mungkin tidak akan meningkatkan efisiensi kekebalan tubuh secara signifikan.


Apakah Vitamin C Benar-Benar Membantu?


Vitamin C adalah salah satu obat rumahan yang paling populer untuk pilek, dengan bukti yang menunjukkan bahwa vitamin C dapat sedikit mengurangi keparahan gejala seperti hidung meler dan sakit tenggorokan. Sebuah tinjauan dari tahun 2023 menemukan bahwa suplemen vitamin C dapat mengurangi keparahan gejala pilek sekitar 15% dan memberikan efek yang lebih signifikan pada kasus yang lebih parah. Namun, sumber vitamin C dari makanan sehari-hari seperti jus jeruk mungkin tidak memberikan dosis yang cukup untuk mengulang efek ini, karena biasanya mengandung vitamin C dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan suplemen.



Peran Zinc dalam Mengatasi Pilek


Lozenges zinc juga telah banyak diteliti, dengan bukti yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengurangi durasi gejala pilek, seperti bersin dan batuk, hingga sepertiga. Untuk dapat efektif, lozenges ini harus larut perlahan di mulut, sehingga zinc dapat langsung diterima di area tenggorokan. Namun, dosis dan durasi pengobatan sangat penting; beberapa studi menunjukkan bahwa dosis yang lebih rendah atau periode pengobatan yang lebih singkat tidak menghasilkan hasil yang signifikan.


Efek Plasebo dan Makanan Penghibur


Untuk obat rumahan seperti sup ayam, bukti ilmiah terbatas. Namun, kenyamanan psikologis yang diberikan oleh makanan penghibur ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Efek plasebo, di mana keyakinan seseorang terhadap efektivitas suatu obat dapat menyebabkan perbaikan gejala memainkan peran penting dalam persepsi efektivitas banyak obat rumahan. Studi menunjukkan bahwa orang yang percaya pada kekuatan penyembuhan dari makanan atau suplemen tertentu, seperti echinacea, sering melaporkan gejala yang lebih ringan, meskipun zat yang dikonsumsi tidak memberikan efek medis langsung.


Begitu pula, asosiasi masa kecil dengan makanan penghibur, seperti sup ayam yang disiapkan oleh orang tua, dapat meningkatkan efek plasebo, menciptakan rasa perhatian dan kesejahteraan yang dapat meredakan gejala pilek.


Genetik dan Perbedaan Individu


Kerentanannya seseorang terhadap pilek dan keparahan gejalanya juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa individu secara genetik lebih rentan untuk merespons dengan lebih kuat terhadap virus tertentu, sementara yang lain mungkin hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tidak merasakannya sama sekali. Variabilitas genetik ini berarti bahwa obat-obatan yang efektif bagi satu orang mungkin tidak bekerja pada orang lain.


Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat, obat rumahan seperti sup ayam atau jus jeruk mungkin tidak akan menyembuhkan pilek, tetapi dapat memberikan kenyamanan dan berpotensi meredakan gejala melalui efek plasebo. Suplemen seperti lozenges zinc atau bawang putih mungkin memberikan beberapa manfaat, terutama jika dikonsumsi di awal penyakit. Namun, faktor terpenting dalam melawan pilek tetaplah kesehatan kekebalan tubuh secara keseluruhan, kebiasaan gaya hidup, dan faktor genetik. Meskipun obat rumahan dapat memberikan bantuan jangka pendek, efektivitasnya bervariasi dari orang ke orang, menjadikannya lebih sebagai solusi pendukung, bukan solusi definitif untuk penyakit yang datang di cuaca dingin.