Elon Musk menekankan, "Kita harus bertindak selagi peradaban masih kuat," saat merayakan pencapaian besar dalam rencananya yang ambisius untuk membangun koloni manusia di Mars.
Dengan kembalinya Polaris Dawn yang berhasil, visi terbesar Musk untuk memindahkan satu juta orang ke Mars dalam waktu 20 tahun kini semakin mendekat.
Merancang Masa Depan di Mars
Tim SpaceX saat ini sedang bekerja keras merancang kota-kota di Mars, termasuk habitat berbentuk kubah dan pakaian luar angkasa yang spesial, sambil menyelidiki apakah manusia bisa berkembang biak di luar Bumi. Bahkan ada desas-desus yang menyebutkan bahwa Musk menawarkan genetikanya untuk eksperimen semacam itu, meskipun dia membantahnya dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter).
Berbicara di Starbase SpaceX di Texas, Musk menegaskan urgensi dari proyek migrasi ke Mars ini. Dia menggambarkan ini sebagai kesempatan pertama umat manusia dalam sejarah 4,5 miliar tahun Bumi untuk memperluas kehidupan ke luar planet. "Membuat kehidupan menjadi multi-planet adalah hal yang mendesak," ujar Musk, menekankan bahwa eksistensi manusia yang singkat memperkuat pentingnya menyebarkan kehidupan ke planet lain.
Jangka Waktu yang Ambisius
Meskipun ada skeptisisme mengenai kelayakan kolonisasi Mars—mengingat lanskapnya yang tandus, suhu yang sangat dingin, badai debu, dan atmosfer yang tidak bisa dihirup—Musk telah merinci peta jalan yang jelas:
- Dua tahun dari sekarang: Pesawat luar angkasa Starship tanpa awak akan mendarat di Mars untuk menguji kelayakan pendaratan yang aman.
- Empat tahun dari sekarang: Jika berhasil, misi berawak pertama akan dilakukan, menandai momen penting dengan peningkatan laju peluncuran secara eksponensial setelahnya.
- Dalam 20 tahun: Pembangunan kota Mars yang mandiri secara sumber daya ditargetkan selesai.
Proyek Bersama untuk Impian di Mars
Enam perusahaan Musk—SpaceX, Tesla, X, xAI, Neuralink, dan The Boring Company—semuanya terlibat dalam misi Mars ini. Meskipun SpaceX adalah pemain utama yang jelas, Cybertruck dari Tesla, dengan panel baja yang kokoh, diproyeksikan akan digunakan di Mars. The Boring Company mungkin akan berkontribusi dengan teknologi terowongan untuk membangun habitat di Mars, dan bahkan X dapat berperan sebagai model pemerintahan yang mungkin diterapkan di Mars. Musk, yang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar $270 miliar, secara terbuka menyatakan bahwa kekayaannya ada untuk mendanai rencananya ke Mars.
Pada tahun 2018, SpaceX merilis konsep awal untuk koloni Mars. Konsep ini membayangkan pemukiman yang berpusat pada kubah besar publik yang dikelilingi oleh kubah-kubah kecil, dengan diskusi yang terus berlangsung mengenai material untuk konstruksi. Musk menegaskan bahwa kota tersebut tidak hanya harus fungsional, tetapi juga menarik secara visual.
Starship Sebagai Pembawa Perubahan
Starship dari SpaceX adalah roket terkuat umat manusia hingga saat ini, dirancang untuk mengangkut astronot NASA ke Bulan dan akhirnya mengangkut penduduk ke Mars. Kapasitasnya untuk membawa 100 penumpang per perjalanan, ditambah dengan tujuan untuk mengurangi biaya menjadi $200.000 per orang, mewakili loncatan besar ke depan. Musk membayangkan masa depan di mana biaya transportasi kargo turun menjadi $10 per kilogram dan perjalanan penumpang menjadi $10.000 per orang, dibandingkan dengan biaya perjalanan luar angkasa saat ini yang mencapai $10.000 per kilogram dan $80 juta per orang.
Terraformasi dan Kemandirian Sumber Daya
Dalam sebuah wawancara pada tahun 2022, Musk mengusulkan untuk memanaskan Mars dengan meledakkan serangkaian ledakan nuklir untuk menciptakan matahari buatan, sebuah ide kontroversial untuk membuat planet ini lebih layak huni. Sementara itu, panel surya akan menyediakan energi untuk pangkalan-pangkalan di Mars. Perjalanan awal menggunakan Starship bisa membawa tanaman, hewan, dan rumah kaca untuk membangun pertanian di Mars, memastikan kemandirian sumber daya jangka panjang.
Tantangan Tinggal di Mars
Mars menghadirkan berbagai tantangan, mulai dari suhu ekstrem dan radiasi hingga kurangnya udara yang dapat dihirup dan air cair. Pendaratan manusia pertama di Mars yang diproyeksikan NASA diperkirakan tidak akan terjadi lebih cepat dari tahun 2040, menegaskan kesulitan dari upaya semacam ini. Proyek Mars One yang gagal pada 2010-an semakin memperjelas tantangan ini.
Keteguhan Musk
Meski menghadapi banyak rintangan, Musk tetap teguh pada visinya, berjanji akan membangun kota di Mars dalam waktu 20 tahun. Dia baru-baru ini menekankan pentingnya memastikan kemandirian sumber daya bagi pemukiman di Mars, bahkan jika Bumi menghadapi peristiwa bencana.
Pada bulan Mei, pejabat NASA menyatakan keraguan mereka, dengan proyeksi bahwa kehadiran manusia di Mars baru akan terjadi pada tahun 2040. Musk membalas dengan klaim bahwa rencananya untuk memindahkan orang ke Mars akan dimulai dalam waktu satu dekade, dan akan mencapai kota Mars yang berfungsi dalam 20 tahun ke depan. "Dalam 30 tahun, peradaban manusia akan aman," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Masa Depan di Mars
Sebagai planet kedua yang paling ramah bagi kehidupan setelah Bumi, Mars telah memikat imajinasi umat manusia selama beberapa dekade. Atmosfernya yang tipis, siklus musiman, dan bukti adanya badan air purba menunjukkan potensi untuk mendukung kehidupan. Penemuan terbaru mengenai metana dan molekul organik semakin memperkuat gagasan tentang kelayakhunian Mars.
Visi Musk ini merupakan usaha terbesar umat manusia—langkah menuju kosmos yang dapat mendefinisikan kembali masa depan peradaban. Apakah waktu yang ditargetkan dapat tercapai atau tidak, pondasi yang dibangun hari ini mungkin akan menentukan kelangsungan dan kemakmuran generasi mendatang.