Perubahan iklim menyebabkan gletser-gletser di seluruh dunia mencair dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gletser yang merupakan formasi es besar, ditemukan di wilayah kutub dan pegunungan, berfungsi sebagai indikator penting dari pemanasan global.
Seiring meningkatnya suhu Bumi akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, pencairan gletser yang semakin cepat menimbulkan ancaman besar bagi kenaikan permukaan laut dan stabilitas ekosistem di seluruh dunia.
Seberapa Besar Pencairan Gletser?
Gletser menyimpan jumlah air tawar yang sangat besar di Bumi, dengan sebagian besar terkandung dalam lapisan es Greenland dan Antartika. Para ilmuwan telah mengamati bahwa gletser-gletser di daerah-daerah ini mencair lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Misalnya, Greenland kehilangan lebih dari 280 miliar ton es setiap tahun, sementara Antartika kehilangan sekitar 150 miliar ton per tahun. Begitu juga dengan gletser di pegunungan, seperti Himalaya dan Andes, yang menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan.
Pencairan yang begitu cepat ini tidak hanya berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut tetapi juga mengubah pasokan air tawar bagi jutaan orang yang bergantung pada aliran air dari gletser untuk kebutuhan air minum dan pertanian.
Kenaikan Permukaan Laut yang Potensial
Salah satu konsekuensi yang paling mengkhawatirkan dari pencairan gletser adalah potensi kenaikan permukaan laut. Saat ini, permukaan laut naik sekitar 3,3 milimeter per tahun, sebagian besar disebabkan oleh pencairan gletser dan perluasan termal air laut. Namun, timbul pertanyaan: seberapa tinggi permukaan laut bisa naik jika seluruh gletser di Bumi mencair?
Jika lapisan es Greenland mencair sepenuhnya, permukaan laut dapat naik sekitar 7 meter. Lapisan es Antartika, yang jauh lebih besar, mengandung cukup es untuk menyebabkan kenaikan permukaan laut sekitar 58 meter. Jika ditambahkan dengan air yang disimpan di gletser pegunungan, total potensi kenaikan diperkirakan mencapai sekitar 70 meter. Beberapa proyeksi menyarankan angka yang lebih tinggi, namun konsensus ilmiah yang paling diterima memperkirakan kenaikan maksimum sekitar 70 meter.
Skenario kenaikan 150 meter kadang-kadang disebutkan, namun tidak didukung oleh data terkini. Angka ini mungkin berasal dari kesalahan perhitungan atau kebingungannya dengan cadangan air bawah tanah, yang tidak berkontribusi langsung terhadap kenaikan permukaan laut.
Dampak bagi Kemanusiaan
Bahkan kenaikan permukaan laut yang hanya sebagian dari 70 meter ini akan memiliki konsekuensi yang sangat menghancurkan. Kota-kota pesisir seperti New York, Mumbai, dan Tokyo akan menghadapi banjir yang sangat parah, memaksa jutaan orang untuk mengungsi dan menimbulkan kerugian ekonomi yang tak terbayangkan. Negara-negara kepulauan kecil bisa hilang sepenuhnya, dan wilayah rendah seperti Bangladesh akan menghadapi ancaman eksistensial.
Selain itu, pencairan gletser juga memengaruhi pola cuaca, arus laut, dan ekosistem. Sebagai contoh, ketika air tawar dari gletser yang mencair mengalir ke laut, hal ini mengganggu keseimbangan salinitas dan suhu laut yang rapuh, yang pada gilirannya memengaruhi sistem iklim global seperti Arus Teluk.
Mengurangi Dampak Pencairan Gletser
Untuk memperlambat pencairan gletser dan kenaikan permukaan laut yang diakibatkannya, tindakan yang mendesak diperlukan. Mengurangi emisi gas rumah kaca, beralih ke sumber energi terbarukan, dan menerapkan kebijakan untuk melindungi wilayah yang rentan adalah langkah-langkah penting yang harus diambil. Kerja sama internasional dan upaya lokal sangat krusial dalam menghadapi tantangan global ini.
Meskipun kenaikan permukaan laut yang total mungkin tidak mencapai 150 meter, konsekuensi dari bahkan sebagian dari kenaikan 70 meter yang diperkirakan akan sangat bencana. Pencairan gletser menjadi pengingat yang sangat jelas mengenai pentingnya tindakan segera dalam memerangi perubahan iklim dan melindungi planet ini bagi generasi yang akan datang. Jangan sampai kita terlambat untuk menyelamatkan dunia yang kita huni ini!
