Konten yang membangkitkan rasa sedih telah menjadi bagian yang sangat umum dalam budaya daring, meskipun sering dikatakan bahwa orang lebih suka menghindari perasaan sedih.
Baik itu sebuah langkah strategis dari kampanye yang didanai negara, pembuat konten yang sedang berusaha untuk populer, atau bisnis yang mempromosikan produk, kunci untuk mendapatkan pengikut dan menghasilkan pendapatan di dunia maya terletak pada menggugah emosi.
Kebangkitan 'Sadbait'
Sementara banyak perhatian telah diberikan kepada 'ragebait' — konten yang dirancang untuk memicu kemarahan demi meningkatkan keterlibatan — tren yang tak kalah populer adalah 'sadbait'. Genre ini, yang ditandai dengan tema melankolis dan dramatis, telah sukses di berbagai platform daring. Video-video yang menampilkan influencer menangis, penipu yang mengeksploitasi kisah-kisah kesulitan, dan video 'Corecore' di TikTok, yang menyajikan musik depresif dengan visual kelam, telah mendapatkan banyak penonton. Meskipun ada anggapan bahwa orang akan menjauh dari kesedihan, konten semacam ini justru beresonansi dengan audiens dan algoritma yang ada, mengungkapkan dinamika rumit dalam lanskap internet saat ini.
Tarikan Emosional
Menurut Soma Basu, seorang jurnalis investigasi dan peneliti, ekspresi emosional yang kuat seperti kemarahan, kesedihan, dan tawa dapat memikat penonton dan memperpanjang keterlibatan mereka dengan konten daring. Pembuat konten berusaha menarik perhatian audiens yang sedang menggulirkan berbagai video, di mana gambar-gambar penuh kesedihan dapat membangun ikatan yang unik antara penonton dengan konten itu sendiri.
Peran Algoritma dan Keterlibatan Audiens
Peneliti yang mempelajari konten emosional daring mengaitkan kesuksesannya dengan mekanisme algoritma di platform media sosial yang memprioritaskan unggahan yang memicu keterlibatan aktif dari pengguna. Dominasi konten sadbait ini menyoroti hubungan simbiosis antara preferensi audiens dan promosi algoritmik. Pembuat konten dengan sengaja merancang karya mereka agar sesuai dengan algoritma platform, sehingga menciptakan siklus pembuatan dan konsumsi konten yang berkelanjutan.
Meskipun ada potensi sinisme terkait penciptaan video sadbait, narasi emosional semacam ini menawarkan penonton saluran untuk terhubung dan merefleksikan pengalaman yang sama. Nina Lutz, seorang peneliti misinformasi, menyoroti peran konten semacam ini dalam mendorong dialog dan solidaritas di antara komunitas daring, melampaui batasan sosial konvensional.
Makna Budaya dari 'Sadbait'
Analisis Basu terhadap 'video menangis' di media sosial India mengungkapkan pembalikan norma sosial melalui ekspresi emosional. Video-video ini, yang menampilkan influencer yang menangis dengan mengiringi potongan audio yang penuh perasaan, menantang pandangan tradisional tentang keintiman emosional dan memberikan audiens pandangan ke dalam dunia pribadi yang penuh perasaan. Daya tarik konten sedih terletak pada potensinya untuk memicu berbagai interpretasi dan menjalin koneksi sosial yang beragam. Lebih dari sekadar voyeurisme atau eksibisionisme, konten sadbait berfungsi sebagai platform bagi pengguna untuk terlibat dalam percakapan yang lebih mendalam dan mengeksplorasi kompleksitas masyarakat di luar dunia maya.
Kesadaran dan Keterlibatan Pengguna
Lutz menekankan bahwa pengguna daring bukanlah penerima pasif konten, tetapi peserta aktif yang menyadari dinamika dunia digital. Keterlibatan yang ironis maupun tulus dengan konten sadbait menegaskan kecerdasan pengguna dalam menavigasi platform daring dan strategi konten. Meskipun pengguna sadar akan potensi manipulasi oleh algoritma dan pembuat konten, keterlibatan mereka dengan konten sadbait tetap menjadi bukti akan daya tarik abadi dari jenis konten ini.
Pada akhirnya, popularitas 'sadbait' di media sosial mencerminkan interaksi kompleks antara resonansi emosional, pengaruh algoritma, dan agensi pengguna. Ketika pengguna terus bernegosiasi dengan batas antara ketulusan dan ironi dalam interaksi mereka secara daring, daya tarik konten melankolis tetap menjadi kekuatan pendorong di ranah digital. Konten ini bukan hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga saluran untuk membangun ikatan emosional dan pemahaman bersama, yang memungkinkan orang untuk berbagi perasaan dan pengalaman dalam dunia yang semakin terhubung ini.