Ketika kita mendengar kata "rubah," gambar rubah merah biasanya yang pertama kali muncul di benak kita, karena rubah merah adalah spesies yang paling umum ditemukan.
Namun, ada banyak jenis rubah lainnya di seluruh dunia yang mungkin belum kita temui, dengan garis-garis mencolok, warna-warna yang indah, dan karakteristik unik. Mari kita jelajahi tujuh jenis rubah terindah di dunia.
1. Rubah Pemakan Kepiting (Crab-Eating Fox)
Rubah Pemakan Kepiting memiliki bulu yang pendek dan padat, dengan warna yang bervariasi mulai dari abu-abu kecokelatan dan kuning hingga abu-abu gelap. Kaki belakang dan punggungnya dihiasi dengan tanda hitam, sementara moncongnya, telinga, dan bantalan kaki berwarna merah. Ekor, kaki, dan ujung telinga berwarna hitam. Rubah ini memiliki tubuh ramping dengan kaki pendek dan kuat. Ekor berbulu lebatnya berdiri tegak saat terangsang, dan telinganya lebar serta bulat. Memiliki 42 gigi, rubah ini adalah omnivora yang memakan daging dan tumbuhan.
2. Rubah Cross (Cross Fox)
Rubah Cross memiliki ukuran yang mirip dengan rubah merah, dengan kaki dan perut bawah berwarna hitam, sementara kepala, bahu, dan punggungnya berwarna cokelat. Yang paling mencolok adalah pola salib hitam yang terdapat pada bahu depan dan punggungnya. Rubah ini memiliki berbagai mutasi karena merupakan hibrida, hasil perkawinan antara rubah merah, rubah perak, atau rubah bayangan.
3. Rubah Afrika Selatan (South African Fox)
Rubah Afrika Selatan memiliki tubuh yang ringan dan gesit, dengan mantel bulu berwarna merah kekuningan yang lembut, menjadikannya salah satu anggota kerajaan hewan yang paling indah. Rubah Afrika Selatan yang dijinakkan sangat intuitif dan sering kali meringkuk tidur bersama manusia. Mereka sangat waspada; ketika berburu kelinci, mereka menurunkan tubuh mereka ke tanah, menyembunyikan kepala di antara kaki mereka, sementara telinga mereka berputar perlahan di udara, menjaga pandangan tajam pada mangsa yang bergerak cepat.
4. Rubah Perak (Silver Fox)
Rubah Perak memiliki bulu luar yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan bulu bawahnya, terutama di bawah tenggorokan, di belakang bahu, di sisi tubuh, dan pada ekor, dengan perbedaan panjang sekitar dua inci. Bulu bawahnya berwarna cokelat, yang bertransisi menjadi abu-abu dengan ujung hitam. Bulu rubah ini sangat lembut dan berkilau, bahkan dianggap lebih halus daripada bulu mink. Bulu bawah ini menutupi seluruh tubuh Rubah Perak, meskipun terasa lebih kasar pada ekornya.
5. Rubah Marmer (Marble Fox)
Rubah Marmer memiliki bulu putih bersih dengan tanda-tanda yang menyerupai marmer di tepi telinga, dahi, mata, punggung, dan ekornya, dengan warna hitam, cokelat, atau seperti mutiara. Dari kejauhan, rubah ini tampak seperti blok marmer yang murni. Rubah Marmer berkembang dari gen rubah merah dan pertama kali ditemukan di sebuah peternakan pembiakan di Norwegia pada tahun 1945. Selain bulunya yang indah, penampilannya juga menunjukkan kesan elegan, bukan sekadar lucu seperti rubah pada umumnya.
6. Rubah Abu-abu (Gray Fox)
Rubah Abu-abu memiliki penampilan dengan ekor berbulu lebat. Ia memiliki garis-garis hitam dari mata hingga leher, moncong yang pendek, dan kaki pendek dengan bantalan kaki besar serta cakar melengkung. Bagian atas tubuhnya berwarna abu-abu muda, sementara bagian bawah tubuhnya berwarna cokelat kekuningan gelap, dan sisi serta dadanya berwarna cokelat kemerahan, dengan garis hitam yang mencolok sepanjang punggungnya. Tenggorokan dan perutnya berwarna putih, dan ekornya yang tebal memiliki garis hitam dengan ujung hitam. Rubah Abu-abu memiliki kaki pendek dan cakar yang kuat, memberikan keseimbangan dan kemampuan memanjat yang sangat baik, memungkinkan ia untuk memegang batang pohon dan cabang. Warna bulunya juga membantunya bersembunyi dari predator.
7. Rubah Fennec (Fennec Fox)
Rubah Fennec yang menggemaskan ini sangat terkenal karena telinganya yang besar dan memanjang. Rubah ini berasal dari Afrika Utara dan Gurun Sahara. Telinga panjangnya yang indah tidak hanya sebagai fitur fisik yang lucu, tetapi juga sebagai alat untuk mendinginkan suhu tubuh. Telinga besar ini memungkinkan Rubah Fennec mendengar mangsa yang bergerak di bawah pasir. Bulu berwarna kremnya membantunya bertahan dari cuaca dingin di malam hari, sambil membantu mengatur suhu tubuh di siang hari.
Rubah-rubah ini, makhluk yang misterius dan memikat, menarik perhatian kita dengan beragam spesies dan penampilan unik mereka. Dari kelincahan Rubah Pemakan Kepiting hingga kelucuan Rubah Fennec, mereka menunjukkan kreativitas alam yang tak terbatas. Semoga artikel ini dapat menginspirasi Anda untuk lebih mengeksplorasi dan menghargai dunia rubah yang menakjubkan.