Minum teh lebih dari sekadar kebiasaan di East Frisia; itu adalah sebuah tradisi yang sangat dihargai. Terletak di bagian barat laut Jerman, wilayah yang tenang ini memiliki gelar unik sebagai rumah bagi konsumsi teh tertinggi di dunia.


Bahkan, East Frisia mengalahkan budaya minum teh terkenal dari Inggris dan Tiongkok. Orang-orang East Frisia mengonsumsi rata-rata 300 liter teh per orang setiap tahunnya, menjadikannya sebagai “juara teh dunia yang tak terbantahkan,” menurut Asosiasi Teh dan Infus Herbal Jerman.


Sebuah Upacara Teh yang Unik


Di jantung budaya ini terdapat sebuah upacara teh yang rumit, yang memberikan pengalaman inderawi. Direktur Museum Teh Bünting di kota kecil Leer, Celia Brandenburger, menekankan bahwa tindakan sederhana meminum teh diubah menjadi sebuah ritual. Ritual ini melibatkan penambahan gula batu di dasar cangkir porselen yang halus, lalu menyiramkan teh hitam yang baru diseduh di atasnya. Suara dan aroma yang menyertainya menciptakan suasana untuk pengalaman rasa yang unik, yang dikenal secara lokal sebagai "Wulkje" atau "awan kecil."


Tiga Fase Pengalaman Teh


Pengalaman ini terbagi dalam tiga fase yang berbeda. Sip pertama menawarkan rasa manis yang kaya dari krim, diikuti dengan rasa teh yang kuat pada sip kedua. Akhirnya, rasa manis yang bertahan dari gula batu yang larut melengkapi pengalaman tersebut. Orang-orang East Frisia sering terlihat menikmati beberapa cangkir teh, dengan penyajian teh yang umumnya dilakukan oleh tuan rumah. Ini menciptakan suasana yang nyaman, penuh persahabatan, keakraban, dan obrolan hangat.


Ritual Sehari-hari


Minum teh sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di East Frisia. Brandenburger dengan penuh kasih menceritakan bagaimana dia mengajarkan upacara teh bahkan kepada anak-anak di pusat penitipan anak, menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini dalam budaya setempat. Pagi, sore, dan malam hari sering kali memanggil untuk secangkir teh, menciptakan rutinitas yang menghangatkan hati yang menekankan pentingnya waktu teh, yang sering kali berlangsung beberapa saat sepanjang hari.



Warisan Budaya


Sebagai pengakuan atas pentingnya tradisi ini, budaya teh East Frisia resmi terdaftar sebagai bagian dari warisan budaya tak benda Jerman pada tahun 2016. Rumah teh lokal dengan bangga menampilkan spesialisasi regional ini, menarik wisatawan yang ingin merasakan dunia rasa yang penuh pesona ini. Hubungan West Frisia dengan teh juga terlihat di luar batasnya, ketika tamu kerajaan tiba di Berlin, mereka disuguhkan sebuah jamuan pesta yang termasuk teh East Frisia dalam berbagai bentuk inovatif.


Sejarah yang Kaya


Meski teh tampak seperti minuman modern di kawasan ini, asal-usulnya bermula pada abad ke-17 ketika para pedagang Belanda pertama kali memperkenalkan teh ke Eropa. Minuman mewah ini awalnya hanya dinikmati oleh kalangan elit. Namun, ini berubah drastis setelah Inggris mulai menanam teh di Assam, India, yang membuat teh dapat diakses oleh masyarakat umum. Momen penting ini menandai awal dari yang kini dikenal sebagai upacara teh East Frisia.


Dari menjadi penanda identitas hingga menjadi pusat dari banyak pertemuan sosial, teh East Frisia lebih dari sekadar minuman; ia mencerminkan kehangatan dan keramahtamahan daerah ini. Setiap cangkir teh di East Frisia adalah perjalanan yang menggugah indera, mengubah setiap tegukan menjadi ekspresi dari warisan dan kebersamaan. Setiap tetesnya melambangkan perayaan tradisi dan hubungan dalam sudut menawan di Jerman ini.


Dengan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun dan dihargai oleh masyarakat setempat, budaya teh East Frisia menunjukkan betapa dalamnya hubungan antara orang-orang dan ritual sehari-hari mereka. Minum teh bukan hanya soal menikmati secangkir minuman, tetapi juga soal merayakan koneksi, persahabatan, dan cerita yang menghubungkan setiap orang di komunitas ini.