Dengan otak yang bukan hanya satu, tetapi sembilan, gurita (octopus) adalah makhluk luar biasa yang mengundang kekaguman. Otak utama mereka berbentuk seperti donat dan mengelilingi esofagus, berfungsi dengan sangat harmonis bersama dengan delapan "mini-otak" yang terletak di setiap lengan.
Setiap lengan dapat beroperasi secara mandiri berkat otak mini ini, namun tetap terkoordinasi dengan otak pusat. Gurita biasa memiliki sekitar 500 juta neuron, jumlah yang mirip dengan hewan seperti anjing, dengan dua pertiga dari jumlah neuron ini berada di lengan mereka.
Kecerdasan gurita sangat luar biasa, terbukti dengan berbagai kemampuan mereka yang sulit dipercaya. Dalam eksperimen yang dikendalikan, gurita berhasil memecahkan teka-teki rumit, memanipulasi wadah, bahkan melarikan diri dari akuarium untuk merampok akuarium ikan tetangga. Mereka juga mampu mengarahkan lengan mereka melalui labirin untuk mendapatkan makanan, bahkan ketika lengan tersebut harus keluar dari air. Hal ini menunjukkan bahwa otak pusat mereka bisa mengontrol dan mengesampingkan kendali otonom lengan jika diperlukan.
Penguasa Penyamar yang Tak Terkalahkan
Gurita dikenal sebagai ahli penyamaran yang tak tertandingi di dunia laut. Kulit mereka mengandung ribuan sel khusus yang disebut kromatofor, yang memungkinkan mereka untuk mengubah warna kulit dengan sangat cepat. Selain itu, mereka memiliki papil yang memungkinkan mereka untuk mengubah tekstur kulit dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk bersembunyi dari pemangsa atau bahkan mengecoh mangsa.
Gurita mimic, misalnya, bahkan dapat menyamar sebagai makhluk berbahaya seperti ikan singa, ular laut, atau ikan sole yang bergaris. Beberapa spesies juga terlihat berjalan dengan menggunakan dua lengan sambil mengangkat enam lengan lainnya. Adaptasi unik ini memungkinkan mereka untuk tetap tersembunyi meski sedang bergerak.
Penggunaan Alat dan Pemecahan Masalah yang Mengagumkan
Di antara semua invertebrata, gurita menonjol berkat penggunaan alat yang sangat canggih. Di alam liar, mereka membangun sarang pelindung menggunakan batu, cangkang, dan bahkan sampah manusia. Gurita veined menunjukkan perilaku yang sangat luar biasa, seperti mengumpulkan cangkang kelapa, membersihkannya dengan jet air, dan membawanya ke lokasi baru untuk dijadikan tempat perlindungan. Penggunaan alat ini menunjukkan kecerdasan mereka yang luar biasa, karena meskipun mereka menjadi lebih rentan saat mengangkut alat tersebut, mereka tetap melakukannya dengan perencanaan yang matang.
Sifat Sosial yang Mengejutkan
Meskipun gurita dikenal sebagai makhluk soliter, mereka juga menunjukkan kemampuan sosial yang mengejutkan. Mereka dapat mengenali wajah manusia satu per satu dan bahkan menunjukkan preferensi atau antipati terhadap orang-orang tertentu. Dalam eksperimen yang dilakukan di Akuarium Seattle, gurita dapat membedakan antara penjaga yang "baik" yang memberi mereka makan dan penjaga yang "jahat" yang menyentuh mereka dengan tongkat berbulu, meskipun semua penjaga mengenakan seragam yang sama.
Pengorbanan Luar Biasa dalam Berbiak
Ibu gurita juga menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap keturunannya. Gurita laut dalam Graneledone boreopacifica memegang rekor untuk masa inkubasi terpanjang di antara semua hewan, yaitu mencapai 53 bulan! Selama periode ini, sang ibu tidak makan dan tidak meninggalkan telurnya, melindunginya hingga menetas sebagai bayi gurita yang sudah berkembang dengan lebih baik untuk bertahan hidup. Pengorbanan ini seringkali berakhir dengan kematian sang ibu setelah anak-anak gurita menetas.
Biologi yang Unik
Gurita juga memiliki biologi yang sangat menarik. Darah mereka berwarna biru, yang disebabkan oleh keberadaan hemosianin berbasis tembaga, bukan hemoglobin berbasis besi seperti pada manusia dan hewan lainnya. Sistem peredaran darah mereka terdiri dari tiga jantung: dua jantung memompa darah ke insang untuk mendapatkan oksigen, sementara satu jantung lagi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Keunikan ini memungkinkan mereka untuk hidup dengan efisien di lingkungan laut yang dingin dan kekurangan oksigen.
Struktur Sosial yang Tak Terduga
Meski secara umum gurita cenderung soliter, beberapa spesies ternyata membentuk struktur sosial yang tak terduga. Di Jervis Bay, Australia, para ilmuwan menemukan gurita gloomy yang membangun "kota bawah laut" yang dinamakan Octopolis dan Octlantis. Komunitas-komunitas kecil ini, meskipun hanya berjumlah sekitar 15 individu, menunjukkan perilaku sosial yang belum pernah tercatat sebelumnya pada gurita. Mereka membangun pemukiman dari batu karang dan cangkang yang terbuang, menunjukkan bahwa perilaku sosial gurita tidak sepenuhnya dapat dipahami hanya dengan mengandalkan pola soliter mereka.
Dari sembilan otak hingga kemampuan mereka untuk menggunakan alat, gurita terus menjadi sumber keajaiban dan penemuan di dunia ilmiah. Kemampuan mereka untuk berkamuflase, memecahkan masalah, serta menunjukkan perilaku sosial yang luar biasa menantang pandangan kita tentang kecerdasan dan adaptasi. Gurita membuktikan bahwa kemampuan kognitif dan perilaku yang kompleks tidak hanya terbatas pada vertebrata. Siapa sangka, makhluk dengan lengan fleksibel dan otak yang cerdas ini memiliki rahasia-rahasia besar yang masih terus mengagumkan dunia?