Burung Eropa bee-eater adalah salah satu burung yang sangat memukau dengan warna-warni tubuhnya yang mencolok, memikat para pengamat alam dengan penampilannya yang mempesona dan perilakunya yang unik.


Dari pola makan yang khas berupa serangga hingga kebiasaan berkembang biak yang sangat sosial, burung ini memberikan gambaran tentang keajaiban alam yang menakjubkan. Berikut ini adalah fakta-fakta menarik tentang burung Eropa bee-eater yang bisa Anda temukan.


Taksonomi dan Asal Usul


Burung Eropa bee-eater (Merops apiaster) pertama kali dijelaskan oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758. Nama ilmiahnya berasal dari kata Yunani Merops dan Latin apiaster yang keduanya berarti "pemakan lebah". Burung ini berkembang biak di Eropa selatan dan tengah, Afrika utara dan selatan, serta Asia barat. Populasi migran burung ini akan menghabiskan waktu musim dinginnya di Afrika tropis.


Penampilan dan Pewarnaan


Burung Eropa bee-eater memiliki tubuh yang ramping dengan warna-warna cerah yang mencolok. Pada bagian atas tubuh, mereka memiliki warna coklat dan kuning, sayap hijau, serta paruh hitam. Burung ini memiliki panjang tubuh sekitar 27–29 cm (10,6–11,4 inci), dan ekor yang panjang memberikan kesan anggun pada penampilannya. Meskipun jantan dan betina memiliki penampilan yang serupa, betina sering kali memiliki bulu yang lebih hijau di bagian bahunya. Anak burung dan burung dewasa yang tidak sedang dalam masa berkembang biak menunjukkan palet warna yang lebih lembut. Proses molting tahunan terjadi antara bulan Juni hingga September, dengan molting tambahan untuk memasuki masa berkembang biak selama cuaca dingin di Afrika.


Perilaku Perkawinan dan Sosial


Burung Eropa bee-eater adalah burung yang sangat sosial dan bersifat gregarious. Mereka biasanya membuat sarang dalam koloni yang terletak di tepi sungai atau tebing berpasir, mulai dari bulan Mei. Sarang mereka berupa terowongan yang menampung 5 hingga 8 telur bulat berwarna putih, yang dierami oleh kedua induk selama tiga minggu. Selain berkembang biak, burung-burung ini juga sering makan dan bertengger bersama-sama.


Saat musim kawin, jantan akan memberikan mangsa yang lebih besar kepada betina sebagai bentuk hadiah, sementara mereka akan menyimpan mangsa yang lebih kecil untuk dirinya sendiri. Walaupun pada umumnya bersifat monogami, ada beberapa kasus di mana kawin ganda dapat terjadi. Suara mereka adalah panggilan khas yang terdengar seperti "prreee" atau "prruup".


Pola Makan dan Kebiasaan Makan


Seperti yang terlihat pada namanya, burung Eropa bee-eater memakan serangga, terutama lebah, tawon, dan hornet. Mereka sangat ahli dalam berburu, menangkap mangsanya di udara, dan menghilangkan sengatan serangga dengan cara memukulnya ke permukaan keras. Diet mereka sebagian besar terdiri dari lebah, yang dapat mencapai 69,4% hingga 82% dari asupan makanan mereka di beberapa wilayah. Meskipun burung ini memakan sekitar 250 lebah setiap hari, dampaknya terhadap populasi lebah secara keseluruhan sangat kecil, bahkan kurang dari 1% dari jumlah lebah pekerja di habitat yang sama. Mereka juga menunjukkan efisiensi konversi makanan yang lebih tinggi ketika mengonsumsi makanan yang bervariasi, termasuk lebah dan capung.


Interaksi dengan Peternak Lebah


Burung Eropa bee-eater kadang-kadang dapat menjadi tantangan bagi peternak lebah. Koloni burung yang dekat dengan apiari dapat menyebabkan peningkatan predasi terhadap lebah madu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa burung-burung ini lebih sering berburu serangga di padang rumput atau ladang dalam radius 12 km dari koloni lebah, dan jarang menyerang apiari secara langsung. Predasi terhadap lebah biasanya meningkat pada cuaca dingin atau hujan ketika serangga lain lebih sulit ditemukan.


Terlepas dari kepercayaan umum, riset yang dilakukan di Libya menunjukkan bahwa burung-burung ini tidak memberikan dampak besar terhadap pencarian makan lebah. Bahkan, keberadaan mereka dapat bertepatan dengan peningkatan aktivitas mencari makan lebah, yang membantah mitos tentang dampak buruk mereka terhadap populasi lebah.


Pentingnya Konservasi


Memahami peran ekologis dari burung Eropa bee-eater membantu membangun hubungan yang harmonis antara burung-burung cantik ini dengan kegiatan manusia, seperti peternakan lebah. Meningkatkan kesadaran tentang perilaku dan kebiasaan mereka akan memastikan kelangsungan hidup mereka dan terus berlanjutnya keberagaman hayati di ekosistem bersama mereka.


Apakah Anda Tahu? Burung Eropa Bee-eater Membantu Ekosistem Lebih Dari yang Anda Duga! Temukan lebih banyak fakta menakjubkan tentang burung ini yang akan mengejutkan Anda!