Banyak orang beranggapan bahwa berpikir kreatif adalah bakat langka yang hanya dimiliki oleh segelintir orang terpilih. Media sering kali menggambarkan para kreatif sebagai individu eksentrik dengan kemampuan luar biasa, sementara para peneliti mengaitkan kreativitas dengan sifat kepribadian tertentu, seperti keterbukaan terhadap ide dan pengalaman baru.


Pandangan ini dapat membuat banyak orang meremehkan kemampuan mereka sendiri untuk berpikir kreatif, terutama jika mereka bekerja di bidang yang tidak berhubungan dengan kreativitas atau pekerjaan tradisional.


Membongkar Realitas Kreativitas


Bertentangan dengan kepercayaan populer, kreativitas bukanlah anugerah eksklusif yang dimiliki hanya oleh beberapa orang, melainkan keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Berpikir kreatif adalah sebuah praktik yang dapat dilakukan setiap hari, dan semua orang dapat merasakannya, tidak peduli pekerjaan atau persepsi diri Anda terhadap kreativitas.


Menggunakan Kreativitas untuk Kesejahteraan Emosional


Kreativitas melibatkan penciptaan ide atau wawasan baru yang bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menunjukkan kreativitas, seperti menciptakan resep baru dari sisa makanan atau mencari cara inovatif untuk menyelesaikan tugas harian. Selain itu, ada konsep yang disebut reappraisal emosional, proses mengevaluasi ulang situasi dari sudut pandang yang berbeda untuk mengubah perasaan kita. Ini adalah bentuk berpikir kreatif lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan emosional.


Melatih Pikiran Kreatif


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chris Bauman dan Maia Young, ditemukan bahwa partisipan yang terlibat dalam reappraisal emosional menunjukkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi. Dengan mendorong individu untuk melihat peristiwa emosional melalui perspektif baru, kami menyaksikan peningkatan dalam kemampuan mereka untuk menghasilkan ide-ide kreatif. Kaitan antara reappraisal emosional dan kreativitas ini menunjukkan bahwa individu dapat mengasah kemampuan kreatif mereka melalui latihan yang rutin.


Membangun Fleksibilitas dalam Berpikir


Emosi negatif adalah bagian dari kehidupan yang tak terhindarkan, namun sering kali kita cenderung menekan atau mengalihkan perhatian dari emosi tersebut. Penelitian kami menunjukkan bahwa dengan merangkul reappraisal emosional, kita tidak hanya bisa meningkatkan berpikir kreatif, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan. Melalui pelatihan dan intervensi yang fokus pada pengembangan kreativitas, para atasan dapat membuka potensi kreativitas yang belum tergali dalam diri karyawan mereka.


Secara keseluruhan, kreativitas bukanlah bakat eksklusif, melainkan keterampilan yang dapat dibina melalui latihan dan fleksibilitas emosional. Dengan merangkul berpikir kreatif dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan kualitas hidup secara keseluruhan. Jika Anda ingin menjadi lebih kreatif, mulailah dengan melihat setiap masalah atau tantangan sebagai kesempatan untuk menemukan solusi inovatif, dan biarkan latihan ini menjadi bagian dari rutinitas Anda.