Penggemar tenis di seluruh dunia sedang merasakan kesedihan mendalam setelah berita bahwa salah satu juara terbesar dalam sejarah tenis, Rafael Nadal, secara resmi mengumumkan pensiun dari dunia tenis profesional.


Setelah lebih dari dua dekade mendominasi lapangan, karier legendaris Nadal akhirnya berakhir, meninggalkan warisan pencapaian yang luar biasa.


Petenis asal Spanyol berusia 38 tahun ini, yang dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah tenis, mengungkapkan berita emosional tersebut melalui sebuah video yang diunggah di platform media sosialnya. “Halo semuanya, kami di sini untuk memberi tahu Anda bahwa kami akan pensiun dari tenis profesional,” ujar Nadal, dengan suara yang penuh emosi. “Beberapa tahun terakhir sangat sulit, terutama dua tahun terakhir. Kami tidak bisa bermain tanpa batasan, dan keputusan untuk pensiun adalah keputusan yang berat, tetapi rasanya inilah waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal pada karier yang telah jauh melebihi ekspektasi kami.”


Karier Nadal dihiasi dengan kesuksesan yang luar biasa di lapangan, terutama di Prancis Terbuka, di mana ia mendapatkan julukan "Raja Tanah Liat" dengan raihan 14 kemenangan. Selain 22 gelar Grand Slam, Nadal juga mengoleksi 36 gelar Masters 1000, angka kedua terbanyak dalam sejarah tenis putra. Ia juga menjadi pemain kunci bagi Spanyol, memimpin negara tersebut meraih empat gelar Piala Davis dan meraih medali emas Olimpiade dalam kategori tunggal dan ganda.


Meski banyak meraih kesuksesan, perjalanan Nadal tidak terlepas dari perjuangan. Cedera menjadi teman setia sepanjang kariernya, dan belakangan ini cedera tersebut memberi dampak pada kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi. Nadal terpaksa absen dari Laver Cup 2024 karena masalah kebugaran, dan partisipasinya dalam turnamen besar semakin terbatas dalam dua tahun terakhir. Ia terakhir kali berlaga di Olimpiade Paris, di mana ia harus mengakui kekalahan di babak kedua dari rival utamanya, Novak Djokovic.


“Kami meninggalkan tenis dengan hati yang damai, mengetahui bahwa kami telah memberikan yang terbaik,” kata Nadal dengan penuh perasaan. “Kami telah berusaha dengan segala cara, dan kami bangga dengan apa yang telah kami capai.”


Keputusan Nadal untuk pensiun juga tidak mengejutkan banyak pihak, mengingat ia sebelumnya sudah memberi petunjuk bahwa 2024 bisa menjadi musim terakhirnya di dunia tenis. Bahkan, ia terpaksa absen dari sebagian besar musim 2023 karena cedera pinggul dan tidak dapat berkompetisi di Australian Open pada tahun tersebut. Masalah kesehatan telah membatasi kemampuannya untuk bermain secara konsisten, namun semangat dan gairahnya untuk tenis tidak pernah pudar.


Turnamen kompetitif terakhir Nadal akan menjadi final Piala Davis pada November mendatang, di mana ia akan mewakili Spanyol untuk terakhir kalinya. Mengenai hal ini, Nadal berbagi, “Kami merasa sangat beruntung atas segala pengalaman yang telah kami jalani, dan kami sangat bersemangat bahwa turnamen terakhir kami akan menjadi final Piala Davis. Itu membawa kami kembali ke pencapaian besar pertama kami pada tahun 2004 ketika Spanyol memenangkan Piala Davis di Seville.”


Selama kariernya, rival terbesar Nadal tak lain adalah Roger Federer, dan persaingan ikonik keduanya menjadi salah satu yang terhebat dalam sejarah tenis. Ketika Federer mengumumkan pensiun pada 2022, keduanya berbagi momen emosional dalam upacara perpisahan Federer, dan Nadal menyatakan betapa terhormatnya ia telah berhadapan dengan Federer di lapangan. Federer juga memberikan penghormatan kepada Nadal, menyebutnya sebagai legenda sejati dalam dunia tenis.


“Kami selalu berharap hari ini tidak akan pernah datang,” tulis Federer di Instagram. “Apa karier yang luar biasa, Rafa! Terima kasih atas semua kenangan tak terlupakan dan pencapaian luar biasa Anda dalam tenis.”


Saat Nadal mempersiapkan diri untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia tenis, penggemar dan sesama pemain akan selalu mengenang ketangguhan, tekad, dan gairahnya terhadap olahraga ini. Pensiunnya Nadal menandai berakhirnya sebuah era, tetapi warisannya akan terus hidup dalam sejarah tenis, menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.