Jalur tegangan tinggi adalah komponen penting dari grid listrik modern, memungkinkan transmisi listrik dalam jarak yang jauh dengan resiko kerugian minim.


Jalur ini beroperasi pada level tegangan 100 kV atau lebih tinggi, yang memungkinkan transmisi listrik yang efisien dalam jarak yang jauh. Kebutuhan jalur tegangan tinggi muncul karena listrik tidak dapat disimpan dalam jumlah yang besar, serta harus diproduksi dan dikonsumsi dalam waktu nyata. Oleh karena itu, pembangkitan dan konsumsi listrik harus seimbang dalam waktu ini. Untuk menjamin keseimbangan ini, pembangkit listrik harus ditempatkan di dekat daerah dengan permintaan kebutuhan listrik yang tinggi. Namun, hal ini tidak selalu mungkin karena faktor-faktor seperti geografi, ketersediaan sumber daya, dan kendala lingkungan. Jalur tegangan tinggi memberikan solusi untuk masalah ini dengan memungkinkan daya dihasilkan di pembangkit listrik dan dapat ditransmisikan dalam jarak yang jauh ke daerah dimana permintaan kebutuhan listrik cukup tinggi.



Transmisi energi hijau merujuk pada penggunaan sumber energi terbarukan seperti angin, matahari, dan hidro tenaga untuk menghasilkan listrik dan mentransmisikannya melalui jalur tegangan tinggi. Transmisi energi hijau adalah komponen penting dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim. Penggunaan sumber energi terbarukan untuk pembangkitan listrik juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, yang merupakan sumber daya yang terbatas.



Salah satu tantangan dari transmisi energi hijau adalah keterputusan dari sumber energi terbarukan. Misalnya, turbin angin menghasilkan listrik hanya ketika angin bertiup, dan panel surya menghasilkan listrik hanya ketika matahari bersinar. Oleh karena itu, grid listrik yang dapat diandalkan harus dapat menangani fluktuasi dalam pembangkitan dan konsumsi listrik. Ini memerlukan penggunaan sistem penyimpanan energi dan teknologi kontrol yang canggih untuk mengatur keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik.


Transmisi DC, juga dikenal sebagai transmisi HVDC (High Voltage Direct Current), adalah alternatif dari transmisi AC (Arus Bolak-balik) yang digunakan dalam sebagian besar jaringan listrik. Transmisi HVDC menggunakan arus searah daripada arus bolak-balik dengan tujuan untuk mentransmisikan listrik pada jarak jauh.


Transmisi DC memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan transmisi AC, termasuk kerugian transmisi yang lebih rendah, kualitas listrik yang lebih baik, dan kemampuan untuk menyalurkan listrik pada jarak yang lebih jauh.



Salah satu keuntungan utama dari transmisi DC adalah kemampuannya untuk menyalurkan listrik pada jarak jauh dengan kerugian yang minim. Transmisi AC memiliki resiko kerugian karena adanya hambatan dari kabel transmisi, yang meningkat seiring ukuran jarak transmisi. Transmisi DC, di sisi lain, tidak terpengaruh oleh kerugian yang sama karena tidak mengalami kerugian daya seperti halnya yang terjadi pada transmisi AC. Ini membuat transmisi DC menjadi cara yang lebih efisien untuk mentransmisikan listrik pada jarak jauh.



Keuntungan lain dari transmisi DC adalah kualitas listrik yang lebih baik. Transmisi AC dapat mengalami masalah seperti fluktuasi tegangan, distorsi harmonik, dan daya reaktif, yang dapat mempengaruhi kualitas daya yang disampaikan ke konsumen. Transmisi DC, di sisi lain, tidak mengalami masalah ini, karena tegangan dan arus konstan dan tidak fluktuatif.


Terakhir, transmisi DC dapat menyalurkan listrik pada jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan transmisi AC. Transmisi AC dibatasi oleh kapasitansi dari kabel transmisi, yang membatasi jarak di mana listrik dapat disalurkan. Transmisi DC, di sisi lain, tidak dibatasi oleh kapasitansi dan dapat mentransmisikan listrik pada jarak yang lebih jauh.



Garis voltase tinggi, transmisi listrik hijau, dan transmisi DC adalah komponen penting dari jaringan listrik modern. Garis voltase tinggi memungkinkan transmisi listrik pada jarak jauh dengan kerugian yang minimal, sedangkan transmisi listrik hijau memungkinkan penggunaan sumber energi terbarukan untuk menghasilkan dan mentransmisi listrik. Transmisi DC, di sisi lain, adalah alternatif dari transmisi AC yang menawarkan beberapa keuntungan, termasuk resiko kerugian transmisi yang lebih rendah, kualitas listrik yang lebih baik, dan kemampuannya untuk menyalurkan listrik pada jarak yang lebih jauh.