Para ilmuwan dari Universitas California baru-baru ini menciptakan sebuah peta interaktif yang menggambarkan bagaimana musik dapat membangkitkan 13 emosi yang berbeda.
Penelitian yang sangat penting ini, yang dilaporkan oleh Futurity, memberikan wawasan tentang bahasa emosional musik yang bersifat universal dan nuansa budaya yang ada di dalamnya.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 25.000 peserta dari Amerika Serikat dan Tiongkok, mencakup berbagai selera musik. Para peserta tersebut mendengarkan berbagai jenis musik, dan respons emosional mereka dianalisis secara mendalam.
Alan Cowen, salah satu peneliti utama dan ahli saraf, menekankan pentingnya memahami dimensi emosional musik. Ia mengatakan, "Bahasa musik itu universal, tetapi kita sering kali tidak cukup memberi perhatian pada makna dan emosi yang dikomunikasikan melalui musik." Setelah menganalisis data yang terkumpul, para peneliti menemukan bahwa musik secara universal dapat membangkitkan 13 emosi inti di seluruh budaya. Beberapa emosi tersebut antara lain kebahagiaan, sensualitas, keindahan, kesedihan, khayalan, kemenangan, kecemasan, ketakutan, rangsangan, kenikmatan, dan kegembiraan.
Yang menarik, beberapa karya musik tertentu dapat memicu emosi tertentu terlepas dari perbedaan budaya. Misalnya, karya agung Vivaldi, The Four Seasons, secara konsisten membangkitkan kegembiraan bagi para pendengarnya, menunjukkan bagaimana musik dapat melampaui batasan budaya dan membangkitkan perasaan yang serupa.
Eksperimen ini juga menunjukkan bahwa dampak emosional dari musik dapat sedikit berbeda antara budaya-budaya yang ada, yang mencerminkan interpretasi dan tradisi yang berbeda-beda. Namun, respons emosional yang serupa ini menegaskan kekuatan musik yang universal sebagai bentuk ekspresi dan komunikasi. Penelitian ini membangun pemahaman kita bahwa musik adalah seni yang unik yang mampu mengakses keadaan emosional yang mendalam. Beberapa orang mungkin merasakan ketenangan dan keindahan melalui lagu yang lembut dan melodius, sementara yang lain bisa merasakan kemenangan atau kecemasan tergantung pada irama dan nada sebuah karya.
Temuan ini juga memberikan kontribusi besar bagi pemahaman kita tentang bagaimana musik berhubungan dengan pusat pemrosesan emosional di otak manusia, memperkuat perannya dalam budaya manusia. Penelitian ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya musik dalam kehidupan manusia, baik sebagai sarana hiburan maupun sebagai medium ekspresi emosional.
Selain wawasan emosional yang diberikan oleh penelitian ini, para peneliti di University College London sebelumnya telah menjelajahi manfaat lebih luas dari berinteraksi dengan seni, termasuk musik. Temuan mereka menunjukkan bahwa paparan seni secara teratur, seperti menghadiri museum, pameran, teater, dan konser, dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan bahkan berkontribusi pada umur panjang. Penelitian-penelitian ini semakin menekankan pentingnya mengintegrasikan pengalaman seni, termasuk mendengarkan musik, ke dalam kehidupan sehari-hari.
Peta interaktif yang dikembangkan oleh ilmuwan Universitas California ini menawarkan alat bagi kita untuk menjelajahi bagaimana berbagai jenis musik membangkitkan emosi tertentu. Inovasi ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi terapeutik musik, terutama dalam kesehatan mental. Dengan mengidentifikasi karya-karya musik yang dapat membangkitkan kebahagiaan, ketenangan, atau energi, musik dapat disesuaikan untuk mendukung kesejahteraan emosional dan manajemen stres.
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh mendalam musik terhadap emosi manusia. Temuan-temuan ini menegaskan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan media yang kuat untuk ekspresi emosional dan keterhubungan lintas budaya. Baik itu menginspirasi kegembiraan melalui komposisi klasik atau menenangkan hati melalui melodi lembut, musik tetap menjadi bagian integral dari pengalaman manusia.