Kalau Anda penggemar film superhero dengan bumbu komedi absurd, maka Deadpool 3 adalah tontonan yang wajib masuk daftar! Film ketiga ini hadir dengan sensasi baru yang lebih seru, lebih kacau, dan pastinya lebih menghibur.
Dan seperti biasa, gaya nyentriknya yang suka "ngomong langsung" ke penonton masih jadi andalan. Tapi tunggu dulu, Deadpool 3 bukan hanya soal lelucon dan aksi brutal. Film ini membawa penonton ke dalam dunia multiverse yang penuh warna, karakter baru, dan tentunya, kejutan yang bikin penasaran sejak awal hingga akhir.
Bagian 1: Saat Deadpool Nyasar ke Dunia Paralel
Apa jadinya jika Deadpool tiba-tiba terlempar ke dunia-dunia lain yang sama sekali asing? Nah, di Deadpool 3, itulah yang terjadi. Ceritanya kali ini berpusat pada konsep multiverse, di mana realitas tidak hanya satu, dan tiap versi dunia punya kisah unik tersendiri.
Di tengah kekacauan ini, Deadpool dipaksa untuk berinteraksi dengan berbagai versi tokoh, baik teman maupun lawan yang datang dari semesta berbeda. Ini memberi ruang bagi hadirnya karakter-karakter unik dan versi alternatif dari tokoh-tokoh yang mungkin sudah Anda kenal.
Yang pasti, pengalaman lintas semesta ini jadi sumber kekonyolan tak terbendung. Reaksi kocak Deadpool saat bertemu dengan versi aneh dari rekan-rekannya menjadi sajian humor yang segar dan tak terlupakan. Ryan Reynolds lagi-lagi tampil total, membawakan karakter ini dengan kombinasi sempurna antara konyol dan menggemaskan.
Bagian 2: Nostalgia Bertemu Wajah Baru, Plus… Wolverine?!
Apa jadinya jika karakter lama dan baru bersatu di satu layar? Deadpool 3 menjawabnya dengan menghadirkan kembali tokoh-tokoh yang sudah kita rindukan, seperti Colossus, Negasonic Teenage Warhead, hingga si supir setia Dopinder.
Tapi bukan Deadpool namanya kalau tidak mengejutkan. Kali ini, ada satu nama besar yang membuat penggemar heboh: Hugh Jackman kembali sebagai Wolverine! Setelah mengucapkan “selamat tinggal” di Logan, banyak yang mengira peran ini sudah ditutup rapat. Tapi ternyata, semesta Deadpool punya cara tersendiri untuk membuka pintu masa lalu.
Kolaborasi Deadpool dan Wolverine di film ini benar-benar memikat. Dua karakter dengan kepribadian kontras, Deadpool yang cerewet dan seenaknya, sementara Wolverine cenderung pendiam dan serius, jadi bahan bakar untuk interaksi penuh humor dan aksi seru. Mereka bisa jadi partner, bisa juga musuh dadakan. Tapi yang pasti, chemistry keduanya bikin film ini makin hidup.
Bagian 3: Di Balik Tawa, Ada Kisah yang Menyentuh
Meskipun penuh dengan aksi dan komedi, Deadpool 3 menyelipkan pesan yang lebih dalam. Kali ini, penonton diajak menyelami sisi emosional Wade Wilson. Ia bukan hanya seorang anti-hero yang suka membuat kekacauan, tapi juga pribadi yang sedang mencari makna hidup.
Lewat perjalanan di multiverse, Wade menemukan banyak versi dirinya dan dari sanalah muncul pertanyaan: siapa sebenarnya dia? Apa tujuan hidupnya? Apakah menjadi pahlawan cukup dengan menghancurkan musuh, atau justru dengan membangun hubungan yang tulus?
Persahabatannya dengan Colossus dan Dopinder juga berkembang di sini. Tidak lagi hanya sebagai pelengkap cerita, tetapi sebagai bagian dari perjalanan emosional yang membuat Deadpool perlahan memahami pentingnya koneksi dan makna sejati dari menjadi "pahlawan."
Film ini lebih dari sekadar sekuel. Deadpool 3 membawa angin segar ke dunia superhero dengan cara yang tidak terduga. Menggabungkan cerita lintas semesta, humor tajam, aksi yang memacu adrenalin, dan sentuhan emosional, film ini menjelma jadi tontonan yang lengkap. Kembalinya karakter-karakter kesayangan dan kehadiran tokoh-tokoh baru membuat ceritanya kaya akan dinamika. Dan tentu saja, gaya khas Deadpool yang “tak kenal aturan” menjadikan film ini tidak pernah terasa membosankan.