Bagi Anda yang tertarik dengan geografi, sejarah, dan penjelajahan dunia, bersiaplah untuk menyelami kisah menakjubkan dari sebuah mahakarya kuno yang memukau, sebuah globe buatan tangan dari abad ke-17 yang mengungkap pandangan dunia pada masa lalu.


Globe luar biasa ini diciptakan oleh salah satu kartografer paling terkenal sepanjang masa, Willem Janszoon Blaeu. Tidak hanya merupakan karya seni yang indah, globe ini juga menjadi peninggalan sejarah yang penuh dengan detail menarik tentang bagaimana dunia dipahami pada awal tahun 1600-an.


Awal Mula Terciptanya Globe Legendaris


Tahun 1652 menjadi momen penting dalam sejarah Perpustakaan Gambalunga. Saat itu, seorang notaris bernama Giovanni Antonio Mancini mencatat inventaris koleksi perpustakaan tersebut. Salah satu benda yang paling mencolok dalam daftar tersebut adalah sebuah globe besar buatan Willem Janszoon Blaeu, bertanggal tahun 1622.


Globe ini bukan sekadar bola dunia biasa. Blaeu sendiri menggambarkannya sebagai "teater portabel daratan dan lautan." Ia memperlihatkan dunia seperti yang diketahui oleh para penjelajah masa itu, lengkap dengan beragam budaya, hewan-hewan eksotis, dan rute ekspedisi dari tokoh-tokoh penjelajah seperti Magellan, Hoorn, dan Tasman.


Kiprah Ilmiah Willem Blaeu


Lahir di Alkmaar pada tahun 1571, Willem Janszoon Blaeu dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam bidang kartografi pada abad ke-17. Kecintaannya pada astronomi, matematika, dan geografi membawanya untuk menimba ilmu di Uraniborg, sebuah observatorium astronomi ternama.


Setelah kembali ke Amsterdam pada tahun 1598, Blaeu menciptakan globe pertamanya, yang menjadi awal dari karier cemerlangnya. Pada tahun 1633, ia dipercaya menjadi kartografer resmi untuk Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), yang memperkuat posisinya sebagai tokoh penting dalam sejarah pemetaan dunia.


Peran Penting Globe Blaeu dalam Penjelajahan dan Perdagangan


Pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17, Belanda dikenal sebagai pusat produksi peta laut yang sangat akurat. Globe karya Blaeu memainkan peranan vital dalam ekspedisi-ekspedisi ke wilayah yang belum dikenal. VOC yang berdiri pada tahun 1600, menjadikan globe buatan Blaeu sebagai alat navigasi utama bagi para pelaut dan komandan kapal.


Keakuratan dan detailnya membuat globe ini sangat dihargai dan menjadi alat penting dalam penjelajahan maritim. Tidak hanya sebagai panduan arah, globe ini juga berfungsi sebagai simbol keilmuan dan kebanggaan.


Detail Mengesankan dari Globe Terestrial Ini


Globe besar karya Blaeu ini memiliki diameter 676 mm, terbuat dari bahan papier-mâché yang dilapisi lapisan tipis plester. Bagian dalamnya berongga, dan permukaannya dihiasi oleh 38 segmen kertas cetak. Setiap segmen mewakili 36 garis bujur dan dua lingkar kutub, lengkap dengan garis khatulistiwa dan ekliptika.


Globe ini ditopang oleh rangka kayu dengan empat pilar, serta dilengkapi lingkaran meridian dari logam, lingkaran horizon dari kayu, dan kompas. Garis lintang, garis bujur, serta tropis dan paralel ditandai dalam interval 10 derajat. Nama-nama benua dan kota dicantumkan secara rinci, terutama di wilayah Eropa, Asia Barat, dan Amerika bagian pesisir.


Yang paling menarik, globe ini juga menampilkan beragam ilustrasi seperti hewan-hewan eksotis, masyarakat asli dari berbagai wilayah, dan makhluk mitologi di lautan, yang memperkaya pengalaman visual serta memberikan nuansa artistik yang kuat.


Potret Sejarah dan Budaya di Balik Globe


Globe buatan Blaeu ini menyajikan pandangan dunia seperti yang dikenal oleh para penjelajah awal abad ke-17. Di lautan, tampak ilustrasi kapal layar, ikan lumba-lumba, kuda laut, dan ikan terbang. Sementara itu, di daratan, nama-nama tempat menunjukkan pengetahuan yang tersedia saat itu.


Ada juga referensi menarik terhadap penjelajah seperti Willem Schouten, yang menemukan jalur ke Samudra Pasifik, serta jalur pelayaran Magellan melalui Selat Magellan. Di belahan bumi selatan, terdapat penggambaran tentang daratan mitos "Terra Australis" yang digambarkan terpisah dari Tierra del Fuego. Di bagian timur jauh, bentuk Tiongkok dan Jepang yang unik menggambarkan pemahaman geografis masa itu, termasuk Kepulauan Mariana yang disebut sebagai “islas de las velas ladrones.”


Globe Blaeu tidak hanya sebuah peta dunia, ia adalah cerminan zaman keemasan penjelajahan dan ilmu pengetahuan. Keindahan dan kerumitannya menjadikannya mahakarya seni dan sains dari abad ke-17.


Lebih dari itu, globe ini menjadi simbol status intelektual dan prestise, yang biasa dipajang di rumah para ilmuwan, penjelajah, dan kolektor kaya. Keberadaannya turut menyebarluaskan pengetahuan geografis dan budaya, mencerminkan keterhubungan dunia yang mulai terbentuk saat itu.


Hingga kini, globe menakjubkan karya Willem Janszoon Blaeu masih memikat hati para sejarawan dan penggemar sejarah. Ia menjadi pengingat akan semangat penemuan dan rasa ingin tahu yang mendorong umat manusia untuk memahami dunia, sebuah semangat yang tetap relevan hingga saat ini.