Pernahkah Anda sedang duduk santai di halaman atau berjalan di tengah hutan, lalu terdengar suara ketukan keras berulang kali?


Tenang, bukan suara orang sedang memperbaiki sesuatu, tapi kemungkinan besar itu adalah si burung pengetuk yang mencuri perhatian, red-bellied woodpecker! Meskipun namanya mengisyaratkan perut merah terang, justru bagian kepala burung ini yang sering kali terlihat mencolok dengan warna merahnya.


Tinggalnya di Mana, Sih?


Red-bellied woodpecker atau Melanerpes carolinus ini bisa ditemukan di berbagai wilayah di bagian timur Amerika Serikat. Dari daerah selatan yang hangat seperti Florida hingga wilayah utara yang mendekati bagian selatan Kanada, burung ini setia menetap sepanjang tahun. Artinya, mereka bukan tipe burung migran, Anda bisa melihat dan mendengar kehadirannya kapan saja, tidak peduli cuaca panas atau dingin!


Jangan Salah! Ini Bukan Red-Headed Woodpecker


Nama bisa menipu! Banyak orang sering tertukar antara red-bellied woodpecker dan red-headed woodpecker. Walau keduanya masih dalam keluarga yang sama (Melanerpes), penampilannya cukup berbeda. Red-headed woodpecker memiliki kepala merah cerah sepenuhnya dan tubuh berwarna hitam-putih bersih. Sedangkan red-bellied woodpecker memiliki perut dengan semburat merah muda samar (yang kadang nyaris tak terlihat!) dan punggungnya dihiasi pola belang hitam-putih yang mencolok. Yang paling mencolok justru bagian kepala, terutama pada burung jantan, yang memiliki garis merah terang dari paruh hingga tengkuk.


Seperti Apa Sih Penampilannya?


Burung dewasa dari jenis ini memiliki panjang sekitar 23–27 cm, kira-kira seukuran penggaris panjang, dengan bentangan sayap antara 38 hingga 46 cm. Berat badannya berkisar antara 56 hingga 91 gram. Meski ringan, suaranya bisa mengisi seluruh taman! Wajah dan bagian bawah tubuhnya umumnya berwarna abu-abu terang. Jantan memiliki mahkota merah penuh dari ujung paruh sampai ke leher, sedangkan betina hanya memiliki dua titik merah, satu di atas paruh dan satu lagi di belakang leher. Bagian punggung, sayap, dan ekornya memiliki pola garis-garis hitam-putih yang mencolok dan artistik.


Mereka Jago Bersuara!


Burung ini termasuk vokal, sangat vokal malah! Anda akan sering mendengar suara keras seperti "churr-churr" atau "thrraa-thrraa" dari pepohonan. Kadang-kadang, suaranya seperti mesin kecil yang berbunyi “brrr.” Baik jantan maupun betina sama-sama bersuara, tetapi burung jantan biasanya lebih sering memanggil, terutama saat musim kawin. Untuk menarik perhatian pasangannya, mereka akan mengetuk permukaan benda yang menghasilkan gema, seperti batang pohon, talang air, atap rumah, bahkan tiang listrik!


Suara Anak-Anak Mereka Lucu Banget


Pernah mendengar suara “pree-pree-pree” yang manja dari atas pohon? Itu mungkin suara anak red-bellied woodpecker yang sedang memanggil induknya untuk minta makan. Bahkan setelah mereka keluar dari sarang, anak-anak ini masih sering merengek dan memanggil jika melihat induknya lewat. Mirip anak kecil yang belum bisa lepas dari cemilan favoritnya!


Kenapa Namanya "Red-Bellied"?


Nama “red-bellied woodpecker” sudah digunakan sejak ratusan tahun lalu. Seorang naturalis asal Inggris, Mark Catesby, pertama kali menggambarkan burung ini di awal tahun 1700-an. Kemudian pada 1758, Carl Linnaeus, tokoh penting dalam dunia klasifikasi hewan dan tumbuhan, memberikan nama ilmiah Picus carolinus. Setelah melalui beberapa penyesuaian, nama akhirnya diganti menjadi Melanerpes carolinus pada tahun 1832 dan tetap digunakan hingga sekarang.


Fakta Unik: Tidak Ada Subspesies


Menariknya, red-bellied woodpecker termasuk spesies monotypic, artinya tidak memiliki subspecies. Baik yang tinggal di Carolina Selatan maupun di Ontario Selatan, semuanya punya ciri-ciri fisik dan perilaku yang sama.


Kapan Waktu Terbaik Melihat Mereka?


Karena burung ini tinggal di wilayah yang sama sepanjang tahun, Anda bisa melihatnya kapan saja. Namun, jika ingin melihat mereka beraksi, mengetuk pohon, memanggil pasangannya, atau memberi makan anaknya, waktu terbaik adalah saat musim semi dan awal musim panas. Pada masa-masa itu, mereka jadi sangat aktif dan sulit untuk tidak memperhatikan kehadirannya.


Lain kali saat Anda berjalan di taman, hutan, atau sekadar duduk santai di halaman rumah, coba dengarkan baik-baik. Jika terdengar ketukan berirama atau suara nyaring yang khas, coba tengok ke atas pohon. Bisa jadi, red-bellied woodpecker sedang unjuk kebolehan! Jika Anda sempat melihatnya atau bahkan berhasil memotretnya, jangan ragu untuk membagikannya. Siapa tahu, pengalaman Anda bisa jadi inspirasi bagi pengamat burung lainnya!