Tanaman rosemary dikenal luas karena aromanya yang harum, tampilannya yang cantik, serta manfaatnya yang banyak, mulai dari bumbu dapur hingga hiasan taman. Namun, tak sedikit orang yang mengalami masalah umum saat merawat tanaman ini: daun rosemary yang tiba-tiba mengering.


Jika tidak segera ditangani, tanaman ini bisa layu dan mati. Lantas, apa sebenarnya penyebab daun rosemary mengering? Dan yang paling penting, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak pembahasan lengkap berikut agar rosemary Anda kembali subur dan segar!


1. Masa Adaptasi Setelah Pemindahan


Saat Anda baru saja membeli rosemary dari pasar tanaman atau memindahkannya ke pot baru, tanaman ini membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Periode ini sering disebut masa adaptasi. Pada fase ini, wajar jika daun mulai menguning atau mengering sedikit.


Agar rosemary bisa pulih lebih cepat, tempatkan di lokasi yang sejuk dan teduh, kurangi penyiraman dan pemupukan, dan biarkan tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Setelah tampak stabil, perawatan bisa kembali dilakukan seperti biasa.


2. Penyiraman Berlebihan: Musuh Rosemary Nomor Satu


Perlu diketahui, rosemary berasal dari wilayah Mediterania yang kering dan hangat, sehingga tanaman ini tidak menyukai kondisi tanah yang terlalu lembap. Justru, terlalu banyak air bisa membuat akarnya membusuk dan daunnya mengering.


Tipsnya: biarkan tanah benar-benar kering selama 1–2 hari sebelum disiram lagi. Di musim hujan atau saat cuaca lembap, sebaiknya pindahkan rosemary ke tempat yang lebih terlindung, seperti di bawah atap atau kanopi. Ingat, meski permukaan tanah terlihat kering, bagian bawahnya bisa jadi masih basah. Jadi, pastikan tanah sudah benar-benar kering sebelum menyiram.


3. Kurangnya Sirkulasi Udara


Salah satu kesalahan umum dalam merawat rosemary adalah menempatkannya di tempat yang pengap atau minim ventilasi. Rosemary memerlukan sirkulasi udara yang baik agar tetap sehat.


Jika diletakkan di dalam ruangan, pastikan ada aliran udara yang cukup atau sesekali letakkan di luar ruangan. Ventilasi yang buruk bisa membuat pertumbuhan tanaman terhambat, menyebabkan daun menguning hingga rontok.


4. Cahaya Matahari yang Tidak Mencukupi


Rosemary sangat menyukai sinar matahari. Tanpa cahaya yang cukup, proses fotosintesis terganggu. Akibatnya, daun menjadi gelap, kusam, dan akhirnya mengering.


Solusinya sederhana: pindahkan rosemary ke tempat yang terkena cahaya matahari langsung setidaknya 4–6 jam per hari. Jika Anda menanamnya di dalam rumah, letakkan di dekat jendela yang terang. Cahaya alami membantu tanaman tumbuh kuat dan tetap hijau.


5. Serangan Hama dan Penyakit


Tanaman rosemary juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang bisa menyebabkan daun kering. Beberapa jenis ulat kecil atau serangga biasanya bersembunyi di balik daun dan sulit terlihat tanpa pengamatan teliti.


Jika Anda mencurigai adanya hama, segera lakukan tindakan pembersihan di sekitar tanaman, pastikan rosemary mendapat udara segar, dan bila perlu gunakan obat tanaman seperti pestisida alami atau fungisida ringan. Jangan lupa, buang daun yang sudah kering agar tidak menular ke bagian tanaman lain.


Cara Merawat Rosemary agar Tetap Subur dan Wangi


Agar rosemary tetap indah dan beraroma segar, berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan:


- Gunakan pot dengan lubang drainase agar air tidak menggenang.


- Gunakan media tanam yang cepat kering, seperti campuran tanah, pasir, dan kompos.


- Letakkan di tempat bercahaya namun tidak terlalu panas, seperti balkon atau dekat jendela.


- Pangkas secara berkala agar tanaman tetap rapi dan tidak cepat menua.


Jangan langsung membuang rosemary Anda hanya karena daunnya mengering! Kondisi ini sering kali merupakan tanda awal dari perawatan yang kurang tepat. Dengan mengenali penyebabnya dan melakukan penanganan yang benar, rosemary Anda bisa kembali tumbuh sehat dan bahkan lebih kuat dari sebelumnya.