Kecerdasan buatan generatif (generative AI) sedang menjadi kekuatan disruptif yang mengubah cara manusia bekerja, berkolaborasi, dan belajar.


Teknologi ini menciptakan peluang kolaborasi yang belum pernah ada sebelumnya antara manusia dan mesin, sekaligus memunculkan tantangan-tantangan baru di berbagai bidang.


Salah satu tren yang mencolok dalam revolusi ini adalah fenomena Bring Your Own AI (BYOAI). Fenomena ini menggambarkan kebiasaan para pekerja yang menggunakan aplikasi AI generatif secara mandiri, di luar sistem resmi perusahaan. Menurut laporan Work Trend Index dari sebuah perusahaan teknologi global, sekitar 73% karyawan di Italia kini menggunakan AI generatif di tempat kerja mereka, meskipun melalui platform non-korporat.


Profesi Masa Depan: Peluang Karier di Era Kecerdasan Buatan


Meskipun belum ada daftar pasti soal profesi baru yang akan mendominasi, sejumlah laporan dari World Economic Forum dan Accenture telah menyoroti beberapa peran yang mulai populer seiring dengan berkembangnya AI. Beberapa profesi yang patut diperhatikan antara lain:


Prompt Engineer


Spesialis dalam menyusun instruksi atau prompt agar sistem AI, seperti ChatGPT, bisa memberikan output yang maksimal dan relevan.


1. Desainer UX (User Experience)


Bertanggung jawab merancang antarmuka agar teknologi AI lebih mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang tidak berlatar belakang teknis.


2. Cleanroom Developer


Profesional yang bertugas menyiapkan dan menyederhanakan data internal agar bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh sistem AI.


3. Content Cybersecurity Officer


Memastikan AI tidak menghasilkan konten yang bias, berbahaya, atau menyesatkan, sekaligus menjaga keamanan data.


4. Machine Learning Creative Producer


Menggunakan perangkat lunak kreatif berbasis AI untuk menciptakan konten dan produk dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi.


Transformasi Dunia Pendidikan: AI Masuk ke Sekolah


Dampak AI tidak hanya terasa di dunia kerja. Dunia pendidikan, khususnya di Italia, juga mulai mengadopsi teknologi ini dalam kurikulum mereka. Beberapa sekolah menengah seperti Liceo delle Scienze Applicate Ettore Majorana di Brindisi dan Istituto Tecnico Piersanti Mattarella di Modena telah terpilih sebagai bagian dari proyek OECD untuk pengembangan kurikulum berbasis AI.


Sementara itu, Istituto Professionale Marconi Pieralisi di Jesi, Ancona, telah melakukan uji coba dengan memberikan pelajaran kecerdasan buatan satu jam per minggu dalam program studi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi.


Skill yang Dibutuhkan: Lebih dari Sekadar Coding


Bagi mereka yang ingin membangun karier di ranah AI, kemampuan teknis saja tidak cukup. Diperlukan kombinasi keahlian lintas disiplin serta pemahaman mendalam di beberapa bidang, seperti:


- Bahasa pemrograman (khususnya Python)


- Pengembangan perangkat lunak


- Deep learning dan machine learning


- Jaringan saraf tiruan


- Manajemen dan analisis data


- Big data & business intelligence


- Realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR)


- Computer vision


- Natural Language Processing (NLP)


- Mekatronika dan robotik


- Statistika, aljabar, kalkulus


- Digital marketing dan web analytics


Perguruan Tinggi Menjawab Tantangan AI: Program Studi Spesialis Mulai Bermunculan


Menanggapi perubahan besar ini, universitas-universitas di Italia telah membuka berbagai program yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan era AI. Beberapa jurusan tradisional seperti ilmu komputer, teknik, fisika, dan matematika tetap menjadi fondasi penting.


Namun, kini juga mulai banyak tersedia program lintas disiplin yang secara spesifik fokus pada kecerdasan buatan, di antaranya:


1. Universitas Trento – Magister Sistem Kecerdasan Buatan


2. Universitas Palermo – Sarjana Data, Algoritma, dan Kecerdasan Mesin


3. LUISS Roma – Magister AI: Teknologi, Regulasi, Etika, dan Masyarakat


4. Politecnico di Milano – Program khusus AI untuk Administrasi Publik


5. Universitas Calabria – Artificial Intelligence and Data Science


6. Universitas Federico II Napoli – Fokus pada AI untuk Ilmu Sosial dan Humaniora


Integrasi kecerdasan buatan generatif dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun di ruang kelas, telah membuka gerbang menuju masa depan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Tantangannya tidak sedikit, tetapi potensi yang tersedia sangat besar bagi siapa pun yang bersedia belajar dan beradaptasi.