Festival Rimpu Mantika adalah perayaan budaya tahunan yang digelar di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Acara ini menjadi ajang untuk melestarikan tradisi lokal dan mempromosikan potensi pariwisata serta ekonomi kreatif di wilayah tersebut.


Dengan tema "Heritage of Bima", festival ini menampilkan berbagai kegiatan yang mengangkat kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Bima.


Sejarah dan Makna Festival Rimpu Mantika


Festival Rimpu Mantika berakar dari tradisi Rimpu, yaitu pakaian khas masyarakat Bima yang terdiri dari dua kain tradisional (Tembe Nggoli) yang dililitkan di kepala dengan teknik tertentu. Rimpu bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan budaya Bima. Melalui festival ini, masyarakat berupaya melestarikan dan mengenalkan tradisi Rimpu kepada generasi muda dan dunia luar.​


Festival ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pelaku UMKM, festival ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan membuka peluang usaha serta lapangan kerja baru.​


Rangkaian Kegiatan yang Menarik


Festival Rimpu Mantika diselenggarakan selama tiga hari, biasanya pada akhir April, dengan berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif. Beberapa kegiatan yang dapat dinikmati antara lain:​


1. Pawai Rimpu: Acara puncak festival yang melibatkan puluhan ribu peserta mengenakan Rimpu, berjalan bersama-sama melalui rute yang telah ditentukan. Pawai ini menjadi simbol persatuan dan kebanggaan budaya Bima.​


2. Lomba Rawa Mbojo: Pertunjukan kesenian tradisional Bima Dompu berupa patu cambe (berbalas pantun) yang diiringi alat musik biola.​


3. Lomba Kapatu Mbojo: Lomba pantun dalam Bahasa Mbojo yang merupakan bentuk puisi tradisional masyarakat Bima.​


4. Lomba Kareku Kandei: Kegiatan menumbuk pada lesung yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan ritme tertentu, menghasilkan irama yang teratur.


5. Fashion Show Busana Tradisional: Pertunjukan busana yang menampilkan kekayaan desain dan motif kain tenun Bima, baik untuk kategori anak-anak maupun dewasa.​


6. Bazar UMKM dan Ekraf: Pameran produk-produk unggulan dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri ekonomi kreatif lokal, seperti tenun, kuliner, dan kerajinan tangan.


7. Atraksi Seni dan Budaya: Penampilan berbagai kesenian khas Bima, seperti tari Gemo Famire, tari Donggo Mantika, dan atraksi lainnya yang memukau pengunjung.


Kunjungan ke Kampung Tenun: Wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatan kain tenun khas Bima di kampung-kampung tenun yang ada di sekitar Kota Bima.​


Dampak Positif bagi Masyarakat


Festival Rimpu Mantika tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Partisipasi aktif pelaku UMKM dalam bazar dan pameran produk ekonomi kreatif dapat meningkatkan penjualan mereka hingga 20-25% dari total yang dibelanjakan pengunjung. Hal ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.​


Festival Rimpu Mantika adalah contoh nyata bagaimana sebuah perayaan budaya dapat menjadi motor penggerak ekonomi dan pelestarian identitas lokal. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, festival ini berhasil mengangkat budaya Bima ke kancah nasional dan internasional. Bagi Anda yang ingin merasakan keindahan budaya dan keramahan masyarakat Bima, festival ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.


simak video "Festival Rimpu Mantika"

video by "LOCAL EXPERIENCE"