Kembang api telah menjadi bagian dari banyak acara dan festival khusus, menampilkan tampilan warna dan cahaya yang spektakuler ke perayaan tersebut. Sejarah kembang api telah ada selama berabad-abad, dan hari ini telah menjadi industri dunia.
Salah satu aspek menarik dari kembang api adalah rangkaian warna yang mereka hasilkan. Warna yang berbeda dibuat dengan cara membakar garam logam yang mengalami reaksi kimia dan dikenal sebagai "reaksi menyala".
Reaksi ini menyebabkan garam logam melepaskan energi dalam bentuk cahaya, dan warna cahaya tergantung pada jenis garam logam yang digunakan. Misalnya, garam tembaga menghasilkan warna biru atau hijau, sedangkan garam strontium menghasilkan warna merah.
Namun, meski tampilannya memesona, kembang api bisa menimbulkan beberapa dampak berbahaya. Bahan utama kembang api antara lain bubuk arang, bubuk belerang, dan bubuk logam.
Ketika zat ini mengalami reaksi kimia dengan oksidan, mereka terbakar dengan cepat dan melepaskan gas berbahaya seperti SO2, NO, NO2, dan debu oksida logam.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan penyakit pernapasan seperti bronkitis dan trakeitis. Selain itu, asap dari kembang api juga dapat membuat mata iritasi.
Untuk memastikan keamanannya, kembang api diklasifikasikan ke dalam delapan kategori:
1. Injeksi: Kategori ini mencakup produk utama yang menyuntikkan api dan percikan api saat kembang api dinyalakan.
2. Berputar: Kategori ini menampilkan badan utama kembang api berputar dengan sendirinya saat dinyalakan.
3. Naik: Kategori ini mencakup produk kembang api yang memberi arah lepas saat kembang api dinyalakan.
4. Asap: Kategori ini mencakup produk yang sebagian besar menghasilkan asap saat dinyalakan.
5. Memancarkan manik-manik: Kategori ini mencakup produk yang secara teratur meluncurkan berbagai manik-manik berwarna, bunga berwarna, dan meriam dari silinder yang sama saat kembang api dinyalakan.
6. Kembang api darat: Kategori ini mencakup produk yang diletakkan di tanah saat dinyalakan, ditembakkan dari badan utama dan meledak di udara dengan efek seperti manik-manik, meriam, suara seruling, atau suara hewan.
7. Berbentuk mainan: Kategori ini mencakup produk kembang api yang cangkangnya dibuat menjadi berbagai macam bentuk. Mereka dapat meniru gambar atau tindakan dan menghasilkan gambar tertentu selama atau setelah pelepasan kembang api.
8. Kembang api kecil (diameter tidak lebih besar dari 38mm): Kategori ini mencakup produk yang meledak menjadi berbagai pola bunga setelah kembang api diluncurkan ke udara dari tabung peluncuran.
Kembang api telah menjadi bagian dari banyak budaya, penggunaannya tidak hanya untuk perayaan dan festival. Di beberapa negara, kembang api digunakan untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Sedangkan di tempat lain, digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan patriotisme dan kebanggaan nasional.
Kembang api adalah aspek menarik dari banyak perayaan dan festival karena warna yang dihasilkan dan efek yang diciptakan sangat mengesankan. Namun, penting untuk bermain kembang api dengan aman demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengklasifikasian kembang api ini membantu Anda memainkan kembang api dengan tepat, dan juga siapkan tindakan pencegahan untuk meminimalkan resiko berbahaya terhadap manusia maupun lingkungan.