Kincir-kincir angin kuno, balok bangunan, sepatu kayu ikonik, merupakan perjalanan ke kota yang dikelilingi oleh pemandangan hijau, seolah-olah masuk kedalam dunia dongeng! Zaanstad, sebuah kota kincir angin di seberang sungai dari Amsterdam, memancarkan daya tarik yang berbeda dari kota besar.


Pada zaman keemasan sejarah Belanda, ribuan kincir angin di kota kecil ini menyediakan tenaga penggerak untuk industri kertas lokal dan pengolahan kayu Nordik. Sekarang, kota industri ini telah berhasil diubah menjadi kota pariwisata, dan tentunya ini telah menarik banyak wisatawan! Transformasi sukses kota kincir angin Belanda Zaanstad bergantung di satu sisi pada kincir angin Belanda, budaya kerajinan tradisional, dan di sisi lain pada pengaruh gaya arsitektur ikonis kota dan fasilitas rekreasi pendukung.


Belanda adalah negara dataran terendah di benua Eropa, dengan seperempat luas tanahnya berada di bawah permukaan laut. Untuk memastikan bahwa tanah tetap kering, Belanda menciptakan kincir angin ratusan tahun yang lalu, yang praktis dan hemat energi. Selain drainase, Belanda juga secara luas menggunakan tenaga kincir angin dalam produksi industri, seperti pabrik gergaji, pabrik minyak, dan pabrik kertas. Saat ini, kincir angin baru tidak hanya lebih multi fungsi tetapi juga telah menjadi sebuah pemandangan menakjubkan, yang telah menarik banyak wisatawan untuk datang berkunjung.


Ketika berbicara kincir angin, tentu orang akan menyebutkan desa kincir angin Zaanse Schans, sebuah kota kecil di Zaanstad. Desa ini dikenal sebagai museum kincir angin Belanda dan merupakan tujuan wisata terkenal di Belanda. Terletak 15 kilometer di utara Amsterdam dan dibangun di atas Sungai Zaan pada 1574, desa ini adalah sebuah desa kuno yang indah dan museum terbuka kincir angin Belanda. Dari tahun 1961 hingga 1974, banyak bangunan kuno di kota asli Zaanstad dipindahkan ke Zaanse Schans untuk direkonstruksi, pabrik-pabrik aslinya dibuka kembali, dan banyak bangunan baru muncul satu demi satu.


Saat ini, terdapat delapan kincir angin kuno yang dibangun pada abad ke-16-19 di desa kincir angin Sansan, sebuah kota kecil di Zaanstad. Lima di antaranya dibangun dekat Sungai Sang, yang dapat dilihat dari kejauhan dalam barisan, berkontras dengan pondok gaya Belanda klasik di sepanjang sungai. Ini telah menjadi pemandangan yang paling ikonik di Sansan. Karena fungsi mereka yang berbeda, hampir semua kincir angin unik dalam bentuk, dan sulit untuk menemukan dua yang identik. Lima dari kincir angin masih beroperasi dan digunakan untuk tekanan minyak, penggilingan pewarna, bubuk mustard, dan drainase.


Selain kincir angin, sepatu kayu juga adalah salah satu simbol Belanda. Workshop sepatu kayu De Zaanse Schans di Desa Kincir Angin Sansan adalah koleksi sepatu kayu Belanda terbesar dan terindah. Di sini, Anda dapat melihat berbagai macam sepatu kayu yang indah dilukis, yang juga merupakan souvenir favorit untuk wisatawan.