Fotografi arsitektur adalah genre fotografi yang melibatkan penangkapan gambar bangunan dan strukturnya dalam fotografi. Karya ini membutuhkan tingkat profesionalisme dan keahlian tertentu, karena melibatkan persyaratan khusus dalam hal pemilihan peralatan, komposisi, dan pengambilan momen.


Foto arsitektur yang bagus tidak hanya berfungsi sebagai seni tetapi juga memiliki nilai penggunaan komersial dalam berita maupun bisnis. Karya ini biasanya mengambil gambar eksterior dan interior bangunan, jembatan, struktur, dan pemandangan kota.



Tujuan fotografi arsitektural tidak hanya untuk menangkap gambar dan bentuk bangunan, tetapi juga untuk menampilkan estetika dan menarik bagi penikmatnya.


Bangunan diciptakan oleh manusia, dan bentuk ruang arsitektur berdasarkan estetika geometris terdapat kebijaksanaan dan hasil kerja manusia. Karya fotografi jenis ini memiliki pengerjaan dan penyajian yang sama sekali berbeda dari keindahan yang ditemukan di alam.


Oleh karena itu, arsitektur layak diabadikan melalui lensa kamera, dengan fotografi arsitekturnya yang memiliki konotasi humanistik.



Setiap fotografer mencoba mengabadikan arsitektur karena keindahan bangunan arsitektur ada di mana-mana, dan paling mudah ditemukan. Bangunan itu sendiri memiliki banyak kualitas estetika, seperti simetri arsitektur tradisional atau bentuk arsitektur modern yang ingin diabadikan dari sudut tertentu.


Di bawah ini adalah beberapa keterampilan fotografi arsitektur yang dapat membantu meningkatkan level fotografi arsitektur Anda.



1. Pilih Titik Pemotretan Terbaik:


Bangunan saat ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, serta penampilannya yang kaya akan bentuk geometris.


Seseorang dapat berjalan di sekitar gedung dan mengamatinya dari sudut yang berbeda untuk menemukan bahwa bentuk, latar depan, latar belakang, serta efek perspektifnya yang bebeda-beda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih lokasi pemotretan yang paling mengekspresikan fitur arsitektural.


2. Perhatikan Komposisi:


Komposisi adalah aspek penting dari fotografi arsitektur. Komposisi yang bagus dapat menonjolkan keindahan dan ciri khas bangunan.


Garis dan simetri bangunan dapat digunakan untuk komposisi, tetapi juga harus menghindari elemen yang mengganggu seperti tiang listrik dan papan reklame.


3. Perhatikan Cahaya dan Cuaca:


Cahaya dan cuaca tentu saja memainkan peran penting dalam fotografi arsitektur. Kondisi pencahayaan dan cuaca yang berbeda akan membawa suasana dan efek yang berbeda.


Misalnya, sinar matahari keemasan saat senja dapat memberi warna lembut pada bangunan, dan cuaca mendung dapat memberi kesan misteri pada bangunan.


4. Cobalah Memotret di Malam Hari:


Pemandangan bangunan atau arsitektur di malam hari memperlihatkan perspektif baru yang sama sekali berbeda dari apa yang Anda lihat di siang hari.


Dengan menggunakan kecepatan rana, seseorang dapat menangkap jejak cahaya yang ditinggalkan oleh mobil yang bergerak, dan untuk mendapatkan hasil maksimal dari potret di malam hari, sangatlah penting untuk mengetahui dan menguasai pengaturan dalam kamera.


5. Gunakan Peralatan yang Tepat:


Dalam fotografi arsitektur, sangat penting untuk menggunakan peralatan yang tepat. Kamera dan lensa yang berkualitas dapat membantu Anda menangkap detail dan tekstur bangunan, dan dengan menggunakan tripod dapat meningkatkan stabilitas pemotretan dan mengurangi goncangan.


Fotografi arsitektur adalah genre khusus yang membutuhkan tingkat profesionalisme dan keahlian tertentu. Fotografer harus memahami berbagai aspek fotografi arsitektural, seperti komposisi, pencahayaan, dan pemilihan peralatan yang tepat.


Dengan mengikuti panduan ini, fotografer dapat menciptakan gambar yang memukau dan unik yang memamerkan keindahan dan kualitas dari estetika sebuah bangunan.