Erling Haaland memiliki musim debut yang mengesankan, memenangkan gelar PFA Player of the Year.
Bersama empat rekannya, ia berhasil masuk dalam tim terbaik sepanjang masa.
Haaland bergabung dengan Manchester City musim panas lalu dan langsung berdampak besar setelah pindah dari Borussia Dortmund dengan biaya £510.000.
Ia mencetak 52 gol yang mengesankan di semua kompetisi, menghancurkan berbagai rekor. Terutama, ia mencetak rekor baru untuk jumlah gol terbanyak dalam satu musim Liga Primer dengan 36 gol. Pada usia hanya 23 tahun, ia meraih penghargaan Pemain Terbaik Liga Primer dan sekarang mendapat pengakuan dari Players Football Association (PFA).
Meskipun ia memenuhi syarat dan dinominasikan, Erling Haaland gagal memenangkan penghargaan Pemain Muda Terbaik, yang justru diberikan kepada pemain bintang Arsenal, Bukayo Saka. Berasal dari keluarga berorientasi olahraga Norwegia, Erling Haaland memiliki seorang kakak laki-laki yang tampan dan seorang adik perempuan yang cantik. Ibunya, seorang mantan juara heptatlon Norwegia. Ayah Erling Haaland, seorang mantan pemain sepak bola profesional Norwegia, memiliki koneksi dengan klub-klub seperti Nottingham Forest, Leeds United, dan Manchester City.
Seperti banyak pesepakbola, Haaland memiliki idolanya dalam sepak bola yang telah mempengaruhi gaya bermainnya. Idolanya yang teratas adalah Ibrahimovic, tokoh lain dari Skandinavia. Meskipun mereka memiliki atribut fisik yang serupa, kepribadian dan gaya bermain mereka berbeda secara signifikan. Peforma musim ini Erling Haaland patut diacungi jempol, dengan mencetak tiga gol dalam dua pertandingan awalnya di Liga Primer. Namun, ia mengalami kemunduran dengan gagal mencetak penalti melawan Sheffield United.
Dengan pengumuman calon penerima Ballon d'Or minggu depan, Haaland muncul sebagai kandidat utama untuk penghargaan individu paling bergengsi di sepak bola. Namun, persaingan sengit datang dari Lionel Messi, yang memenangkan Piala Dunia bersama Argentina.
Dalam situasi dekat dan menengah, kemampuan tembakan Erling Haaland, kecepatan, dan kekuatannya bisa menyaingi bahkan Gabriel Batistuta yang legendaris. Haaland, pemain muda yang menonjol asal Norwegia, telah menjadi sorotan dunia sepak bola berkat performa gemilangnya. Namun, perbandingan dengan pemain lain seperti Kylian Mbappé mengungkapkan perbedaan dalam gaya permainan. Haaland cenderung menjadi "mesin tembakan" yang dapat diandalkan untuk mencetak gol secara konsisten. Ini berbeda dengan kilau yang kadang-kadang terlihat pada Mbappé, yang sering kali memberikan aksi yang mempesona dengan kecepatan dan keterampilan dribblingnya yang luar biasa.
Selain itu, Haaland saat ini bermain untuk Borussia Dortmund, klub yang memiliki filosofi permainan yang sedikit berbeda dibandingkan dengan beberapa klub lainnya, seperti Manchester City yang lebih fokus pada pengontrolan permainan. Di Manchester City, terkadang prioritas adalah mengalahkan lawan dengan menguasai bola dan menciptakan peluang, sedangkan Haaland, dengan naluri golnya yang tajam, adalah pemain yang dapat menyelesaikan permainan dengan cepat.
Perbandingan ini menggambarkan keragaman dalam gaya permainan sepak bola dan memperlihatkan bahwa pemain seperti Haaland memiliki kekuatan dan karakteristik unik yang membedakannya. Haaland, dengan potensi dan konsistensi pencapaiannya, telah menjadi salah satu penyerang paling menjanjikan dalam sepak bola modern.